Baru Gelar Dagangan, Pedagang Sekaten Sudah Was-Was

Senin, 28 November 2016 - Ana Amalia

MerahPutih Budaya - Perasaan was-was kini tengah dirasakan oleh pedagang Sekaten. Pasalnya, mereka kawatir dagangan yang mereka bawa dari kampung halaman tidak habis.

Berbeda seperti tahun-tahun sebelumnya, kali ini perayaan Sekaten hanya selama 17 hari. Padahal, di tahun sebelumnya bisa mencapai satu bulan lamanya.

“Kalau was-was tentu mas, apalagi datang kesini dengan membawa dagangan cukup banyak, namun waktunya kurang lama,” jelas seorang pedagang Gerabah, Mashadi kepada Merahputih.com, Senin (28/11) pagi.

http://server9.merahpoetih.com/gallery/public/2016/11/28/pvAgU2MZK01480309690.JPG

(Foto: MP/Raditya Erwiyanto). 

Tak hanya itu saja, ia juga kawatir lokasi yang digunakan untuk berdagang membahayakan karena berhadapan langsung dengan jalan raya.

Padahal dulu, mereka berada di dalam Alun-alun Selatan (Alut), namun saat ini alut digunakan pasar sementara pedagang Pasar Klewer dan mereka pun terpaksa mengalah.

Hal senada juga dikatakan oleh Paryanto, warga asli Jepara ini menilai waktunya pelaksanaan Sekaten selama 17 hari menjadi sebuah kekawatiran sendiri baginya.

“Ya doakan saja mas, semoga semua dagangan habis,” tegasnya. (Win)

BACA JUGA:

  1. Nasib Seni Patingtung di Kabupaten Tangerang kian Suram
  2. Batik Khas Tangerang Jadi Seragam Parpol Malaysia
  3. Bulan Depan, Kampung Langenastran Adakan Batik and Batok Night
  4. Tebakin Pamer Batik dan Tenun Nusantara di Yogyakarta
  5. Pameran 'Warisan' Suguhkan Batik Asli Berkualitas

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan