Asia Tenggara dan Tengah Dilanda Gelombang Panas Sampai 45 Derajat Celcius

Senin, 29 April 2024 - Alwan Ridha Ramdani

MerahPutih.com - Suhu global terus mencapai rekor tertinggi. Badan cuaca dan iklim PBB mengatakan Asia mengalami pemanasan dengan sangat cepat.

Gelombang panas ini terjadi ketika angin kencang yang disebut aliran jet mengalir lebih lambat melalui atmosfer bumi.

Kondisi tersebut, menyebabkan kantong udara panas berlama-lama di tempat yang sama selama berhari-hari atau berminggu-minggu. Penelitian menunjukkan bahwa perubahan iklim membuat gelombang panas lebih sering terjadi dan lebih parah.

Terkini, sejumlah negara di Asia Tenggara dan Asia Selatan, dilanda gelombang panas menyengat dalam sepekan terakhir dengan suhu hampir mencapai 45 derajat Celcius (45C), misalnya terjadi di Filipina, Thailand, India hingga Bangladesh.

Harian berbahasa Inggris Manila Times melaporkan, pemerintah Filipina menunda kelas tatap muka di sekolah-sekolah negeri selama dua hari akibat cuaca ekstrem tersebut. Cuaca sangat ekstrem ini diperkirakan akan berlangsung hingga pertengahan Mei setelah suhu mencapai rekor tertinggi 38,8C di Manila pada Sabtu.

Baca juga:

Sejumlah Sekolah di Asia Ditutup Akibat Gelombang Panas

Di Bangladesh, badan meteorologi setempat memperpanjang peringatan panas selama 72 jam mulai Minggu. Peringatan itu memprediksi tidak ada hujan yang turun atau penurunan suhu dalam tiga hari ke depan.

Gelombang panas melanda Bangladesh selama 29 hari berturut-turut, yang menjadi gelombang panas terpanjang dalam sejarah sejak 1948.

Suhu di Dhaka pada Senin mencapai 39C, sementara suhu tertinggi musim ini mencapai 42,7C, yang tercatat di distrik Chuadanga pada Jumat.

Negara lain yang juga mengalami gelombang panas adalah Thailand. Ahli meteorologi negara itu mengeluarkan peringatan "cuaca buruk" setelah suhu melewati 44,1C. (*)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan