Asia Tenggara dan Tengah Dilanda Gelombang Panas Sampai 45 Derajat Celcius
Warga menghalau sinar matahari . (Foto: Antara)
MerahPutih.com - Suhu global terus mencapai rekor tertinggi. Badan cuaca dan iklim PBB mengatakan Asia mengalami pemanasan dengan sangat cepat.
Gelombang panas ini terjadi ketika angin kencang yang disebut aliran jet mengalir lebih lambat melalui atmosfer bumi.
Kondisi tersebut, menyebabkan kantong udara panas berlama-lama di tempat yang sama selama berhari-hari atau berminggu-minggu. Penelitian menunjukkan bahwa perubahan iklim membuat gelombang panas lebih sering terjadi dan lebih parah.
Terkini, sejumlah negara di Asia Tenggara dan Asia Selatan, dilanda gelombang panas menyengat dalam sepekan terakhir dengan suhu hampir mencapai 45 derajat Celcius (45C), misalnya terjadi di Filipina, Thailand, India hingga Bangladesh.
Harian berbahasa Inggris Manila Times melaporkan, pemerintah Filipina menunda kelas tatap muka di sekolah-sekolah negeri selama dua hari akibat cuaca ekstrem tersebut. Cuaca sangat ekstrem ini diperkirakan akan berlangsung hingga pertengahan Mei setelah suhu mencapai rekor tertinggi 38,8C di Manila pada Sabtu.
Baca juga:
Sejumlah Sekolah di Asia Ditutup Akibat Gelombang Panas
Di Bangladesh, badan meteorologi setempat memperpanjang peringatan panas selama 72 jam mulai Minggu. Peringatan itu memprediksi tidak ada hujan yang turun atau penurunan suhu dalam tiga hari ke depan.
Gelombang panas melanda Bangladesh selama 29 hari berturut-turut, yang menjadi gelombang panas terpanjang dalam sejarah sejak 1948.
Suhu di Dhaka pada Senin mencapai 39C, sementara suhu tertinggi musim ini mencapai 42,7C, yang tercatat di distrik Chuadanga pada Jumat.
Negara lain yang juga mengalami gelombang panas adalah Thailand. Ahli meteorologi negara itu mengeluarkan peringatan "cuaca buruk" setelah suhu melewati 44,1C. (*)
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Nyamuk Pertama Ditemukan di Islandia: Tanda Pemanasan Global Kian Nyata
Jangan Sampai Pingsan! Air Mineral Bisa Jadi Penyelamat Warga dari Panas Ekstem Jakarta
ISPA Jakarta Meledak Hampir 2 Juta Kasus, Dinkes Ungkap Biang Keladi Selain Polusi
Jakarta Panasnya Minta Ampun, Ahli WHO Desak Pemprov DKI Pasang Keran Air Gratis
Pemanasan Global makin Nyata, Agustus Tercatat sebagai Bulan Terpanas Ketiga secara Global
Yunani Berjuang Tanggulangi Kebakaran Hutan, Gelombang Panas masih Menyapu Eropa Selatan
Survei C3S: Juni 2025 Bulan Terpanas Ketiga dalam Sejarah
Kebakaran Hutan Mengamuk dekat Marseille, Prancis, Lebih dari 100 Orang Terluka
Gelombang Panas Parah Landa Eropa Selatan, Risiko Kebakaran Hutan dan Kematian Meningkat
Bumi makin Panas, Penduduk Dunia Hanya Punya 3 Tahun sebelum Kenaikan Suhu Melebihi 1,5 Derajat Celsius