Anjing Pencari Diturunkan Cari Korban Hilang Bencana Alam di NTT
Jumat, 09 April 2021 -
Merahputih.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mendapatkan dukungan Polri dan Jakarta Rescue untuk membantu operasi pencarian dan evakuasi dengan SAR dog dan K( di lokasi terdampak bencana di NTT. Jakarta Rescue mengirimkan tujuh SAR dog, sedangkan Polri mengirimkan enam anjing K9.
Ketujuh SAR dog Jakarta Rescue yang dikerahkan oleh BNPB ini berasal dari beberapa unit, seperti Jakarta, Jawa Barat, Jakarta Timur dan Jawa Tengah.
Baca Juga
Dapur Umum dan Gudang Logistik Ditempatkan di Semua Titik Bencana Alam NTT
“SAR dog efektif untuk menyasar jenazah yang tertimbun,” ujar Kepala BNPB, Doni Monardo, Jumat (9/4).
1 SAR dog berada di Adonara, sedangkan 4 SAR dog di Lembata. Jakarta Rescue menyiagakan 2 lainnya di Kupang. Rencananya 1 SAR dog akan digerakkan ke Kabupaten Kupang. Sedangkan anjing jenis K9 dari Polri terdiri Belgian Malinois 3 ekor, German Shepherd 2 dan Pointer 1.
Keenam anjing membantu pencarian korban hilang di Adonara sejumlah 3 ekor dan Lembata 3 ekor. Esok hari (9/4) Mabes Polri akan menambah 10 anjing untuk membantu pencarian.
Dalam rapat koordinasi penanganan darurat bencana siklon tropis Seroja, Doni Monardo menyampaikan untuk memaksimalkan SAR dog di ketiga wilayah. Dukungan SAR dog sangat membantu petugas dalam pencarian korban maupun dalam mengarahkan alat berat di lokasi.

Pencarian dan evakuasi di lapangan dilakukan dari berbagai unsur seperti Basarnas, TNI, Polri, SAR gabungan, sukarelawan dan warga setempat. Medan berat dan kondisi lapangan dan kurangnya alat berat menghambat operasi di lapangan.
Masing-masing posko terus melakukan upaya penanganan darurat seperti pencarian dan evakuasi korban, pelayanan warga dipengungsian, pendistribusian bantuan, pendataan maupun pembukaan akses yang terisolisasi.
Terkait dengan pendataan, ini masih bersifat dinamis. Pemutakhiran data akan dilakukan secara periodik dan disampaikan kepada masyarakat.
Hingga Rabu (7/4) pukul 20.00 WIB korban meninggal dunia mencapai lebih dari 130 jiwa. "Sehingga total korban meninggal yang ditemukan jasadnya mencapai 138 orang," kata Doni.
Baca Juga
PMI Solo Kirim Tenaga Medis Bantu Warga Korban Banjir Bandang di NTT
Jumlah korban meninggal dunia di Flores Timur bertambah menjadi 67 orang. Kemudian, sebanyak 32 orang meninggal di Kabupaten Lembata. 25 orang meninggal di Kabupaten Alor, 4 orang meninggal di Kabupaten Malaka, 5 orang di Kabupaten Kupang, 2 orang di Kabupaten Sabu Raijua.
Selanjutnya, tercatat masing-masing 1 orang meninggal dunia di Kabupaten Ende, Kota Kupang, dan Kabupaten Ngada. Masih ada 61 orang yang masih hilang akibat banjir bandang.
25 orang hilang di Kabupaten Alor, 35 oranh di Kabupaten Lembata, dan 6 orang di Kabupaten Flores Timur. "Masih dalam pencarian sebanyak 61 orang," ujarnya. (Knu)