Angka Kematian Pasien COVID-19 di Yogyakarta Masih Tinggi

Rabu, 23 Maret 2022 - Andika Pratama

MerahPutih.com - Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) turun level menjadi 3 dari sebelumnya di ketegori 4. Namun, angka kematian pasien COVID-19 di kota Gudeg masih tinggi berbanding terbalik dengan penurunan jumlah kasus.

Sekretaris Daerah (Sekda) DIY, Kadarmanta Baskara Aji membeberkan, sejumlah penyebab hal ini terjadi. Ia mengatakan sebagian besar pasien meninggal dunia adalah lansia yang memiliki komorbid hipertensi.

Baca Juga

Jumlah Pasien Karantina Isoter di Yogyakarta Tinggal Puluhan

“Sebagian besar yang meninggal lansia usia 50 ke atas dan punya riwayat hipertensi darah tinggi,” kata Aji melalui keterangan resmi Pemda DIY di Yogyakarta, Selasa (22/3)

Para lansia ini tidak sadar komorbid tersebut dapat memperburuk kondisi mereka saat terinfeksi virus corona. Akibatnya, para pasien lansia ini hanya melakukan isolasi mandiri dirumah dan masuk rumah sakit saat kondisi mereka sudah parah.

"Dari catatan yang kami terima (penyebab kematian) karena terlambat masuk rumah sakit, karena kejadiannya masyarakat kalau terkena COVID-19 itu cukup isolasi mandiri di rumah," ujar Aji.

Baca Juga

Berstatus PPKM Level 4, Kota Yogyakarta Tetap Gelar PTM

Bahkan ada yang tidak sadar memiliki komorbid yang dapat memperparah penyakit. Meski demikian, ia memastikan bahwa di DIY tidak ada kasus kematian anak-anak karena usia yang masih muda.

Oleh karena itu, ke depan Pemda DIY akan lebih giat mensosialisasikan serta memantau para lansia yang terkonfirmasi positif Covid-19.

Bahkan Gubernur Sri Sultan Hamengku Buwono X meminta warganya yang terkonfirmasi positif COVID-19 dan memiliki komorbid atau penyakit penyerta langsung menjalani isolasi di fasilitas isolasi terpusat (isoter) yang telah disediakan

"Kalau punya penyakit bawaan itu mestinya jangan isoman (isolasi mandiri), langsung diisoter, sehingga tidak terlambat," tegas Sri Sultan.

Data Pemda DIY per 21 Maret 2022 mencatat penambahan kasus meninggal sebanyak delapan kasus atau 2,63 persen, sehingga angka kumulatif kematian di DIY menjadi 5.716 kasus.

Delapan kasus meninggal itu berasal dari Kabupaten Bantul tiga kasus, Kulon Progo dua kasus, Gunung Kidul dua kasus, dan Sleman satu kasus. Sementara itu, penambahan kasus terkonfirmasi COVID-19 di DIY sebanyak 215 kasus, sehingga total kasus menjadi 217.548 orang. (Patricia Vicka/Yogyakarta)

Baca Juga

Delegasi G20 Dijamu dengan Makam Malam ala Keraton Yogyakarta

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan