Alasan Kasus DBD Terus Alami Peningkatan

Selasa, 30 April 2024 - Angga Yudha Pratama

MerahPutih.com – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyatakan per 1 Maret 2024 hampir 16.000 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) terjadi di 213 Kabupaten/Kota di Indonesia dengan kasus kematian mencapai 124 orang.

Di Jakarta sendiri, per Selasa (30/4), masih ada 8 orang dirawat akibat kasus DBD, dengan rincian 3 orang dewasa dan 5 orang anak.

Baca juga:

Cuaca Panas Mulai Terjadi di Beberapa Negara, Menkes Soroti Kasus DBD

“Tidak ada kasus kematian, semua aman terkendali. Karena belum ada perubahan keparahan pada kasus DBD yang ditemukan. 55 Persen kasus yang dirawat adalah mayoritas usia SD dan SMP,” kata Dokter sekaligus Praktisi Kesehatan Masyarakat RSUD Tamansari Jakarta, Ngabila Salama dikutip dari keterangan tertulisnya, Selasa (30/4).

Menurutnya, pola yang terjadi masih selalu sama setiap tahunnya. Pada bulan Maret akan terjadi hujan dan kasus memuncak di bulan April, sehingga siklus perkembangbiakan nyamuk terjadi kurang lebih dua minggu.

Baca juga:

Selain Jambu Biji, Atasi DBD dengan Mangga dan Pepaya

Peningkatan kasus terjadi karena kelembaban udara atau relative humadity (RH) dan nyamuk mudah berkembang biak. Tetesan air hujan juga memudahkan telur menetas jadi jentik. Selain itu, kasus melonjak efek dari kemarau ektrem panjang dan el Nino yang terjadi di Juli-November 2023.

Maka dari itu, Ngabila menyarankan agar masyarakat tetap melakukan pencegahan sakit dengan menjaga kebersihan diri dan lingkungan utamanya dengan PSN 3M Plus dan vaksinasi.

Baca juga:

Tidak Semua Nyamuk Aedes Aegypti Menyebabkan Sakit DBD

“Selama puncak DBD April 2024 lakukan cegah sakit dengan menjaga kebersihan diri dan lingkungan utamanya PSN 3M Plus dan vaksinasi, serta Gencarkan G1R1J (Gerakan satu rumah satu kader jumantik),” ujarnya. (Chindy)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan