PSI DKI Kesal dengan Pemprov, Fogging DBD Dilaksanakan Kalau Sudah Ada Korban
Aksi Fogging Basmi Nyamuk Demam Berdarah di Pemukiman Padat Penduduk Kebayoran Lama
MerahPutih.com - Anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi PSI, August Hamonangan, menyoroti sikap Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI perihal kegiatan fogging dalam penanganan demam berdarah dengue (DBD) warga ibu kota.
Sebab, August menerima laporan warga bahwa fogging di lingkungannya baru akan dilakukan oleh petugas kalau sudah ada korban nyamuk DBD yang jatuh. Padahal, warga setempat melaporkan bahwa nyamuk yang ada di lingkungannya sudah banyak.
"Kami menerima aduan dari warga di Jakarta Selatan bahwa lingkungannya baru akan di-fogging kalau sudah ada orang yang jadi korban dari nyamuk DBD," kata August di Jakarta, Rabu (16/4).
Ia menyayangkan kebijakan tersebut karena dinilai bisa membahayakan warga. Menurutnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta harus bergerak proaktif dalam mencegah terjadinya DBD.
"Sikap pihak yang berwenang dalam kasus ini sangat disayangkan. Ada korban DBD dahulu baru dilakukan fogging bukanlah syarat mutlak. Harusnya, petugas bergerak lebih proaktif lagi untuk mencegah jatuhnya korban," tegasnya.
Baca juga:
Dewan PSI Minta Pemprov DKI Distribusikan Alat Fogging untuk Tangani DBD
August mengungkapkan bahwa ia telah berkoordinasi dengan Kepala Pusat Kesehatan Masyarakat (Kapuskesmas) Pancoran dan Wali Kota Jakarta Selatan untuk segera menindaklanjuti kendala ini.
"Saya sudah berkoordinasi dengan Wali Kota Jakarta Selatan dan Kapuskesmas di Pancoran mengenai masalah ini. Warga sudah menjerit ingin lingkungannya di-fogging untuk menjaga keluarganya dari nyamuk DBD. Sehingga, petugas harus segera melakukannya tanpa ditunda-tunda lagi," tuturnya.
Baca juga:
Puncak Kasus DBD Terjadi April, Dinkes DKI Siapkan Strategi ini
Beriringan dengan dilakukannya fogging, August juga meminta Pemprov DKI Jakarta untuk membersihkan lingkungan-lingkungan pemukiman warga dari genangan air dan tumpukkan sampah yang bisa menjadi tempat nyambuk DBD berkembang biak.
"Aduan tersebut datang dari tempat yang belum lama ini terkena oleh banjir. Sehingga, ada genangan-genangan air muncul di beberapa tempat yang tidak memiliki saluran air baik. Genangan itu harus dikeringkan agar tidak menjadi tempat nyamuk-nyamuk DBD ini betelur," paparnya.
"Kemudian, sampah-sampah yang menumpuk di beberapa tempat pemukiman warga juga harus segera dibersihkan. Benda-benda seperti kaleng yang sudah terbuka bisa menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk DBD jika terendam oleh air," lanjutnya.
August berharap Pemprov DKI Jakarta bertindak preventif dalam menghadapi isu DBD di Jakarta. Menurutnya, langkah tersebut penting untuk menyelamatkan penduduk di ibu kota. (Asp)
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Pemprov Bentuk Tim Investigasi Kebakaran Pasar Induk Kramat Jati
Pemprov DKI Pastikan Stok Pangan Aman Jelang Nataru hingga Januari 2026
Mobil SPPG Tabrak Siswa dan Guru di SDN Kalibaru Jakarta Utara, Wagub Rano: Korban Patah Kaki Segera Dioperasi
Pemprov DKI Kirim 15 Ton Pangan untuk Stabilkan Harga di Kepulauan Seribu
Struktur Gedung Terra Drone Dinilai Langgar Aturan, Pramono: Tangganya Kecil Banget
Standar Keselamatan Diduga Tak Dipenuhi, Pemprov DKI akan Evaluasi Seluruh Gedung Setelah Insiden Kebakaran Terra Drone
Bukan Gaya, Ini Alasan Pramono Anung Tetap Berkostum Persija Saat Tinjau Kebakaran Terra Drone
Pemprov DKI Ajak Warga Dukung Pengoperasian RDF Rorotan untuk Kurangi Beban TPST Bantargebang
Tragedi Kebakaran Gedung Terra Drone, DPRD DKI Minta Pemprov Perkuat Standar Keselamatan
Insiden Kebakaran Gedung Terra Drone, DPRD DKI Minta Pemprov Cek Sertifikat Laik Gedung di Jakarta