Alasan Bima Arya Gandeng Mantan Pejabat KPK di Pilwalkot Bogor 2018
Minggu, 07 Januari 2018 -
MerahPutih.com - Bima Arya Sugiarto resmi menggandeng mantan pejabat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Dedie A Rachim sebagai calon wakilnya pada Pilwakot Bogor 2018. Ia pun membeberkan alasan memilih Dedie.
Wali Kota Bogor itu menjelaskan bahwa pemilihan Dedie sebagai calon wakilnya untuk bersama-sama mewujudkan reformasi birokrasi yang lebih baik lagi.
"Pengelolaan APBD menurut saya bisa lebih efektif dan transparan lagi," katanya di Bogor, Minggu (7/1).
Bima saat mengenalkan calon wakilnya kepada masyarakat di Lapangan Sempur, Minggu, mengatakan banyak capaian yang diraih selama kepemimpinan, tetapi banyak juga pekerjaan rumah yang belum tuntas, terutama birokrasi reformasi.
Ia mengatakan Kota Bogor sudah maju dengan prinsip relokasi efisiensi, banyak anggaran yang tidak jelas ditarik dan disalurkan. Yang tadinya belanja rutin lebih banyak dibanding belanja langsung, kini sudah lebih besar belanja langsung.
"Tapi belanja langsung juga harus ditata ulang lagi, tidak boleh lagi dialokasikan untuk honor. Kita punya dua ribu kegiatan per tahun yang harus dipastikan dan dikawal supaya semua betul-betul dibutuhkan oleh warga," ujarnya seperti dilansir Antara
Seperti yang selalu dikatakannya "uang rakyat harus dikembalikan ke rakyat. Artinya setiap rupiah harus jelas keluarnya.
"Musrembang didorong tidak hanya sekedar formalitas saja, kita perbaiki sistemnya, sehingga sejalan dengan program kemiskinan, kesehatan, pendidikan dan lainnya," kata Bima.
Bima secara resmi mengenalkan calon wakilnya yang akan maju Pemilihan Wali Kota Bogor 2018 kepada masyarakat dengan berolahraga bersama mengelilingin pedestrian Kebun Raya Bogor dan Lapangan Sempur.
Bima menyampaikan alasannya memilih Dedie A Rachim yang dulunya menjabat sebagai Direktur Pembinaan Jaringan dan Kerja Sama Antar Komisi dan Instansi KPK.
"Saya lebih melihat keppada sosok personal beliau (Dedie-red) yang cinta dan asli Bogor, sosok yang profesonal, punya pengalaman panjang dalam pembangunan reformasi birokrasi," katanya.
Politisi PAN ini berkeyakinan sosok Dedie yang pembawaannya santun, bersahaja bisa diterima oleh semua kalangan.
Bima mengatakan baru kenal intens dengan calon wakilnya sejak Dedie berada di KPK. Tetapi persahabat sudah terjalin di antara keduannya dari mulai almarhum kakek dan almarhum bapak mereka juga saling bersahabat dulunya.
Menurutnya selama di KPK, Dedie suka berkontribusi terkait reformasi birokrasi. Ada momen ketika Pemkot Bogor mengundang Dedie untuk diskusi soal korupsi.
"Tap diskusinya tidak hanya soal korupsi, tentang taman, sampah, parkir dan macam-macam," kata Bima.
Banyak tokoh-tokoh politik yang mau merapat ke Bima, dan banyak juga sudah disodorkan ke dirnya. Tetapi Bima memilih Dedie dari kalangan nor partisan.
Alasan Bima, nama Dedie muncul melalui proses shalat Istikharoh, ketika dirinya mempertimbangkan siapa yang akan maju bersamanya.
"Tidak tau kenapa setelah istikharoh nama beliau (Dedie-red) yang muncul. Tadinya saya berfikir salah satu dari nama-nama tokoh ini," katanya.
Bima mengatakan dalam politik tidak mungkin menyenangkan dan memuaskan semua orang. Pasti ketika pilihan diambil ada pro dan kontra.
"Tapi saya berkeyakinan sosok Kang Dedie ini bisa diterima, saya akan berkeliling dengan Kang Dedie. Hari ini akan berkunjung ke Golkar, untuk komunikasi dengan rekan-rekan partai tentunya partai perdukung," kata Bima.
Baca artikel terkait: Cara Unik Bima Arya Perkenalkan Wakilnya