5 Pilkada Provinsi 2024 Paling Rawan Versi Baswaslu

Rabu, 28 Agustus 2024 - Wisnu Cipto

MerahPutih.com - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) melakukan pemetaan potensi kerawanan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 di seluruh Indonesia. Terdapat lima provinsi dengan kategori rawan tinggi hingga 13 persen.

“Lalu rawan sedang yaitu 76 persen dan rawan rendah yaitu 11 persen yang dinilai dari total 27 indikator,” kata Anggota Bawaslu Lolly Suhenty di Jakarta dikutip Rabu (28/8).

Lolly menjelaskan Nusa Tenggara Timur (NTT) menempati rawan tinggi pertama. Lalu disusul Kalimantan Timur, Jawa Timur, Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tengah.

Daerah yang masuk dalam rawan sedang atau rendah jika dilihat konteks tahapan bisa menjadi daerah yang kerawanan tinggi. “Menjadi penekanan agar yang merasa rawan rendah tidak lengah, serendah apapun kerawanan kacamata kita selalu tinggi,” jelas Lolly.

Baca juga:

Bawaslu DKI Ungkap Peta Kerawanan Pilkada Jakarta 2024

Lalu, daerah dengan potensi kerawanan tinggi dalam dimensi sosial politik di luar tahapan diantaranya Aceh, DKI Jakarta, NTT lalu Sulsel. Untuk tahapan Pencalonan di antaranya Kepulauan Riau, Sulawesi Selatan dilanjutkan Kaltim, lalu dalam tahapan kampanye diantaranya Sulsel, NTT, dan Jatim.

Terakhir pada tahapan Pungut Hitung diantaranya Papua, Sulawesi Tengah lalu Jawa Timur. “Semakin banyak kejadian (indikator) maka semakin tinggi kerawanan suatu wilayah,” ucap dia.

Dalam tingkat Kabupaten Kota, terdapat kategori Rawan Tinggi untuk 84 Kabupaten/Kota, Rawan Sedang untuk 334 Kabupaten/Kota, dan Rawan Rendah untuk 90 Kabupaten/Kota.

Lolly berharap publik dapat membantu Bawaslu ikut serta dalam memantau daerah-daerah yang memiliki potensi kerawanan tinggi, sehingga kerja Bawaslu akan semakin komperhensif. Terlebih setelah penetapan calon kerawanan akan semakin terasa.

Baca juga:

Bawaslu Tegaskan Potensi Kerawanan Pilkada 2024 Harus Terpotret Sampai ke TPS

“Mudah-mudahan secara terbuka diakses oleh seluruh pihak sehingga bisa kita jadikan cara kita mitigasi secara cepat dan tepat demi menjaga demokrasi Indonesia,” tutup Lolly. (Knu)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan