5 Faktor Penyebab Hormon Testosteron Perempuan Tinggi
Rabu, 07 Agustus 2024 -
Merahputih.com - Perempuan juga memiliki hormon testosteron selain hormon estrogen. Begitu juga pada pria yang memiliki hormon estrogen dan hormon testosteron.
Pada perempuan, hormon testosteron diproduksi lebih kecil ketimbang hormon estrogen. Hormon testosteron ini diproduksi melalui ovarium dan kelenjar adrenal.
Dilansir dari laman Healthline, seiring bertambahnya usia perempuan, maka jumlah produksi hormon testosteron juga berubah-ubah. Misalnya perempuan berusia 17-18 tahun maka kadar hormon testosteronnya sebesar 20-75 nanon desiliter, sedangkan perempuan berusia 19 tahun ke atas kadar hormon testoteronnya 8-60.
Selain itu, ada lima faktor yang membuat produksi hormon testosteron dalam tubuh perempuan memiliki jumlah berlebihan, misalnya:
Baca juga:
6 Hal yang Perlu Diperhatikan Perempuan terkait Penggunaan Celana Dalam
1. Sindrom Ovarium Polikistik (PCOS)
PCOS jadi salah satu penyebab paling umum dari kadar testosteron tinggi pada perempuan. Adanya ketidakseimbangan hormon memicu ovarium bekerja untuk lebih banyak memproduksi androgen seperti testosteron.
Gejala PCOS dapat dilihat dari adanya pertumbuhan rambut berlebihan di wajah dan tubuh (hirsutisme), menstruasi tidak teratur, jerawat, dan berat badan berlebih.
Tak hanya itu, kondisi PCOS juga dapat meningkatkan risiko resistensi insulin, yang dapat memperburuk produksi androgen.
2. Hiperplasia Adrenal Kongenital (CAH)
Hiperplasia adrenal kongenital (CAH) adalah kelainan yang secara tidak langsung memengaruhi kelenjar adrenal dan produksi hormon tubuh. Dalam banyak kasus CAH, tubuh memproduksi androgen secara berlebihan.
Baca juga:
Gejala umum CAH yang ditunjukan pada perempuan di antaranya adalah infertilitas, ciri tubuh lebih maskulin, adanya munculnya lebih awal rambut kemaluan, hingga kondisi jerawat yang parah.
3. Tumor Ovarium atau adrenal
Tumor yang jarang terjadi pada ovarium atau kelenjar adrenal dapat menyebabkan produksi testosteron berlebihan. Tumor ini bisa bersifat jinak atau ganas, dan biasanya ditemukan melalui pemeriksaan medis seperti tes darah atau pencitraan.
4. Penggunaan obat-obatan Tertentu
Penggunaan obat tertentu dapat merangsang pertumbuhan testosteron meningkat. Misalnya seorang perempuan yang mengonsumsi steroid anabolik atau suplemen peningkat performa. Dalam jangka waktu yang panjang obat tersebut dapat meningkatkan kadar testosteron dalam tubuh.
5. Hirsutisme
Hirsutisme adalah suatu kondisi hormonal yang dialami perempuan, ditandai dengan adanya pertumbuhan rambut abnormal di bagian tertentu. Misalnya tumbuh rambut di bagian punggung, wajah, dan dada.
Baca juga:
3 Tip Panjang Umur dari Perempuan Sehat Berusia 102 Tahun, Salah Satunya Berpikir Positif
Kondisi pertumbuhan rambut yang tidak normal ini dipicu karena masalah kinerja hormon androgen yang jumlahnya tidak seimbang di dalam tubuh. (tka)