1,2 Juta Vaksin Corona Bakal Didistribusikan ke Hampir Seluruh Daerah
Rabu, 06 Januari 2021 -
Merahputih.com - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin (BGS) menyebut, sudah 1,2 juta vaksin disalurkan ke daerah sejak pekan lalu.
"Didistribusikan paling lambat tanggal 7 Januari di 34 provinsi seluruh Indonesia,” ujar Budi, Rabu (6/1).
Vaksinasi sendiri direncanakan dilakukan pada pekan kedua Januari. Dimana hal ini masih menunggu izin BPOM untuk penggunaan vaksin COVID-19. Dia mengatakan tahap pertama akan divaksinasi tenaga kesehatan (Nakes) sebanyak 1,6 juta orang di bulan Januari dan Februari.
Baca Juga:
Tenaga Kesehatan Tolak Vaksinasi COVID-19, Walkot Solo Bilang Begini
Lalu tahap berikutnya yang lebih besar jumlahnya akan mulai dilaksanakan Maret atau April yaitu untuk 17,4 juta tenaga layanan publik dan 21,5 juta rakyat dengan usia lanjut. "Nah kami harapkan bisa kita mulai di bulan Maret atau April tahun ini juga,” jelas Budi.
Mereka masih menunggu persetujuan izin penggunaan darurat Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), sebelum akan memulai penyuntikkan vaksin COVID-19 di pekan kedua bulan Januari 2021.
Pada kesempatan tersebut, fasilitas kesehatan seperti puskesmas, klinik, dan rumah sakit, juga diminta untuk melakukan dua hal yang terkait dengan pelaksanaan vaksinasi COVID-19.

"Yang pertama adalah untuk seluruh puskesmas, rumah sakit, dan klinik, tolong segera mendaftar ke aplikasi P-Care-nya BPJS, tolong dikomunikasikan terus ke mereka untuk mendaftarkan," katanya.
Jika faskes belum melakukan pendaftaran P-Care BPJS Kesehatan, akan terjadi kesulitan dalam pelayanan vaksinasi, terutama untuk mencatat dan menangani apabila ada Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI).
Baca Juga:
PMI Lakukan Upaya Pencegahan Sebelum Vaksin COVID-19 Siap Didistribusikan
Selain itu, Budi juga meminta agar puskesmas, klinik, dan rumah sakit, yang kekurangan lemari es atau pendingin untuk vaksin COVID-19 segera melapor.
"Kalau misalnya ada fasilitas lemari es atau pendingin yang kurang untuk menyimpan vaksin, tolong segera mengontak dinas kesehatan terdekat, tolong kontak Kementerian Kesehatan yang terdekat," kata Budi.
"Kalau perlu juga bisa dikirim ke Twitter sama Instagram atau Facebook saya supaya kami bisa cepat menangani," kata mantan Wakil Menteri BUMN itu. (Knu)