Ribuan Orang Terdampak Bencana Banjir di Kota Sukabumi


Banjir di Kota Sukabumi. (Foto: Humas Jabar)
MerahPutih.com - Hujan yang mengguyur Kota Sukabumi, sejak Kamis (17/2) menimbulkan bencana banjir yang merendam ratusan rumah, fasilitas umum, dan fasilitas sosial serta sejumlah ruas jalan terendam banjir. Dilaporkan satu orang meninggal dunia dan satu orang mengalami luka.
Banjir karena cuaca ekstrem ini juga berdampak pada 696 kepala keluarga (KK) atau sekitar 1.670 jiwa. Selain itu, sebanyak 46 rumah yang rusak berat, 38 rusak sedang, 146 rumah rusak ringan.
Baca Juga:
Awal Tahun 140.620 Jiwa Terdampak Bencana Alam di Indonesia
"Di Kelurahan Jaya Raksa, Kecamatan Baros ini ada tiga RW terdampak, ada 696 KK, 1.670 jiwa yang terdampak seutuhnya. Ada 46 rumah yang rusak berat kemudian 38 rusak sedang dan 146 rusak ringan," ujar Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi, Sabtu (19/2)
Ia mengatakan, terkait rehabilitasi, Fahmi menuturkan telah menyiapkan posko-posko yang terus diaktivasi setiap harinya. Selain itu, ia akan menggunakan dana bantuan Pemda Provinsi Jabar yang diberikan untuk pemulihan pascabencana dengan membangun kembali rumah rusak.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meninjau kondisi bencana, termasuk mengecek kesiapan fasilitas tanggap darurat, posko kesehatan, dan posko utama terkait pusat informasi telah disediakan demi kebutuhan warga.
Tak hanya itu, Pemda Provinsi Jabar menyalurkan bantuan Rp 1,5 miliar untuk merehabilitasi rumah warga, dan Rp 500 juta dari dana umat.

"Nantinya buat rehabilitasi pembangunan sedang dihitung dulu oleh aparat terkait setempat," katanya.
Selain itu, Ridwan Kamil memastikan kondisi warganya tetap aman dan sehat berkat pertolongan pertama yang dilakukan oleh BPBD Kota Sukabumi dan Pemkot Sukabumi.
Ia meminta Kapolda Jabar Irjen Pol Suntana dan Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi agar merespons bencana ini dengan melakukan tindakan tanggap darurat mengangkat material oleh alat-alat berat yang melanda rumah warga.
"Ternyata ada banyak sekali rumah yang rusak berat, tanggap darurat saya titipkan kepada Pak Wali dengan tim dibantu TNI/Polri hari ini dan insyaallah besok beres dengan tim yang Pak Kapolda akan kerahkan," kata Kang Emil sapaan akrab Ridwan Kamil.
Bencana banjir yang melanda wilayah Kota Sukabumi ini terakhir kali terjadi pada tahun 1990-an. Kang Emil mengeanalisis, banjir besar terjadi tahun ini ada kaitannya dengan durasi hujan besar yang lama.
"Kita akan cek ke BMKG apakah akan ada skema yang sama di masa depan supaya kita lebih waspada," katanya. (Imanha/Jawa Barat)
Baca Juga:
BNPB Catat 7,5 Juta Menderita Akibat Bencana Alam, Kemensos Siapkan Lumbung Sosial
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Topan Super Ragasa Mengamuk di Hong Kong, Ratusan Pohon Tumbang, Atap Beterbangan, Kota Lumpuh

Gunung Lewotobi Laki-laki Erupsi Berulang, Masyarakat di Radius 6 Km Diminta Segera Mengungsi

Topan Super Ragasa Terjang Filipina, Berpotensi Katastrofik dengan Ribuan Orang Dievakuasi

53 Rumah di Kabupaten Madiun Rusak karena Puting Beliung, Tidak Ada Korban Jiwa yang Dilaporkan

Semburan Abu Tebal Gunung Semeru Setinggi 700 Meter, Pahami Zona Merah untuk Hindari Awan Panas dan Lahar Hujan

Gunung Lewotobi Laki-laki Kembali Erups, Beberapa Desa Terancam Banjir Lahar Hujan

Gempa Nabire Papua M 6,6 Sebabkan Jaringan Telekomunikasi Terputus dan Objek Vital Rusak

BNPB Kirim Tim Reaksi Cepat ke Nabire, Tangani Dampak dan Kerusakan Akibat Gempa

Gempa Magnitudo 6,6 Guncang Nabire, Seluruh Jaringan Komunikasi Terputus

MPR Tanggapi Polemik Komeng dan Pramono soal Banjir, Sarankan Kolaborasi Selesaikan Bersama
