Topan Super Ragasa Terjang Filipina, Berpotensi Katastrofik dengan Ribuan Orang Dievakuasi

Dwi AstariniDwi Astarini - Senin, 22 September 2025
Topan Super Ragasa Terjang Filipina, Berpotensi Katastrofik dengan Ribuan Orang Dievakuasi

Topan Ragasa terjang Filipina.(foto: Instagram @taipei_times/CWA)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MERAHPUTIH.COM — TOPAN super Ragasa menerjang Filipina. Ribuan orang dievakuasi karena terjangan angin dahsyat. Otoritas setempat menggambarkan topan yang menerjang wilayah utara negara itu berpotensi katastrofik.

Topan super ini setara dengan badai Kategori 5. Topan super Ragasa berembus dengan kecepatan angin mencapai 230 km/jam. Topan ini mendarat di Pulau Panuitan, Provinsi Cagayan, bagian utara pada Senin (22/9) pukul 15.00 waktu setempat. Badan Meteorologi Filipina memperkirakan topan bergerak ke arah barat menuju China Selatan.

Seperti disebut Biro Cuaca Filipina, dikutip BBC, Ragasa membawa risiko tinggi gelombang badai yang mengancam jiwa dengan ketinggian puncak lebih dari 3 meter. Otoritas memperingatkan adanya banjir bandang, tanah longsor, serta kerusakan rumah dan infrastruktur. Sekolah dan kantor pemerintahan di sebagian besar wilayah, termasuk ibu kota Manila, telah ditutup.

Pulau terpencil Batanes dan Babuyan, tempat Ragasa mendarat, dihuni sekitar 20.000 orang, banyak di antaranya hidup dalam kondisi miskin. Pulau-pulau ini terletak sekitar 740 km dari Taiwan, dengan hampir 300 orang telah dievakuasi dari Hualien, sebuah wilayah di timur.

Ragasa tidak diperkirakan menghantam Taiwan secara langsung, tapi akan mengguyur pantai timur pulau itu dengan hujan deras. Kawasan hutan dan jalur pendakian di Taiwan Selatan serta Timur telah ditutup sejak Senin pagi, sedangkan beberapa layanan feri juga telah ditangguhkan.

Ragasa, yang dikenal secara lokal di Filipina sebagai Nando, datang ketika negara Asia Tenggara itu masih terguncang akibat banjir besar selama berminggu-minggu karena musim monsun yang luar biasa ganas.

Puluhan ribu orang juga melakukan protes massal pada Minggu (21/9) untuk menentang korupsi pemerintah yang dianggap sebagai penyebab buruknya infrastruktur pengendalian banjir di negara itu.


Baca juga:

Bibit Siklon Tropis 99W Terpantau di laut Filipina, Pengaruhi Hujan di Indonesia


Negara Lain Bersiap Hadapi Ragasa




Di Provinsi Guangdong, China, otoritas telah meminta warga bersiap menghadapi bencana besar berskala luas. Hujan deras dan angin kencang diperkirakan mulai terasa sejak Selasa, dua hari sebelum badai diperkirakan mendarat. Pemerintah Kota Shenzhen mengatakan akan mengevakuasi 400.000 orang menjelang topan tersebut menghantam wilayah tersebut.

Di Hong Kong, otoritas memperingatkan cuaca akan memburuk dengan cepat pada Selasa, sedangkan biro pendidikan mengatakan tengah mempertimbangkan pengaturan sekolah. Maskapai penerbangan nasional Cathay Pacific menyatakan akan membatalkan 500 penerbangan dari kota itu mulai pukul 18.00 waktu setempat besok, sedangkan Hong Kong Airlines mengatakan akan menghentikan semua penerbangan dari kota tersebut.(dwi)

Baca juga:

Topan Kong-rey Mengamuk di Taiwan, Tewaskan 3 Orang

#Filipina #Angin Topan #Bencana Alam
Bagikan
Ditulis Oleh

Dwi Astarini

Love to read, enjoy writing, and so in to music.

Berita Terkait

Dunia
Topan Super Ragasa Terjang Filipina, Berpotensi Katastrofik dengan Ribuan Orang Dievakuasi
Topan super Ragasa berembus dengan kecepatan angin mencapai 230 km/jam.
Dwi Astarini - Senin, 22 September 2025
Topan Super Ragasa Terjang Filipina, Berpotensi Katastrofik dengan Ribuan Orang Dievakuasi
Indonesia
53 Rumah di Kabupaten Madiun Rusak karena Puting Beliung, Tidak Ada Korban Jiwa yang Dilaporkan
Banyak genting beterbangan setelah diterjang angin kencang disertai hujan pada Minggu malam.
Frengky Aruan - Senin, 22 September 2025
53 Rumah di Kabupaten Madiun Rusak karena Puting Beliung, Tidak Ada Korban Jiwa yang Dilaporkan
Indonesia
Semburan Abu Tebal Gunung Semeru Setinggi 700 Meter, Pahami Zona Merah untuk Hindari Awan Panas dan Lahar Hujan
Masyarakat diminta untuk tidak melakukan aktivitas apa pun di sektor tenggara
Angga Yudha Pratama - Senin, 22 September 2025
Semburan Abu Tebal Gunung Semeru Setinggi 700 Meter, Pahami Zona Merah untuk Hindari Awan Panas dan Lahar Hujan
Indonesia
Gunung Lewotobi Laki-laki Kembali Erups, Beberapa Desa Terancam Banjir Lahar Hujan
Badan Geologi meminta masyarakat agar tenang dan mengikuti arahan pemerintah daerah setempat serta tidak mempercayai isu-isu yang tidak jelas sumbernya.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 19 September 2025
Gunung Lewotobi Laki-laki Kembali Erups, Beberapa Desa Terancam Banjir Lahar Hujan
Indonesia
Gempa Nabire Papua M 6,6 Sebabkan Jaringan Telekomunikasi Terputus dan Objek Vital Rusak
Tidak ada laporan korban setelah gempa kuat tersebut.
Dwi Astarini - Jumat, 19 September 2025
Gempa Nabire Papua M 6,6 Sebabkan Jaringan Telekomunikasi Terputus dan Objek Vital Rusak
Indonesia
BNPB Kirim Tim Reaksi Cepat ke Nabire, Tangani Dampak dan Kerusakan Akibat Gempa
Tim reaksi cepat itu bertugas mendampingi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nabire melakukan asesmen untuk menentukan status bencana di Nabire.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 19 September 2025
BNPB Kirim Tim Reaksi Cepat ke Nabire, Tangani Dampak dan Kerusakan Akibat Gempa
Indonesia
Gempa Magnitudo 6,6 Guncang Nabire, Seluruh Jaringan Komunikasi Terputus
gempa bumi di 23 km Barat Laut Nabire menyebabkan layanan TelkomGroup di area Nabire, Botawa dan Enarotali mengalami gangguan.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 19 September 2025
Gempa Magnitudo 6,6 Guncang Nabire, Seluruh Jaringan Komunikasi Terputus
Indonesia
Hujan Deras di Puncak Gunung Semeru Picu Banjir Lahar Selama 2,5 Jam, Waspada Potensi Awan Panas Hingga Radius 13 Kilometer
Masyarakat dilarang beraktivitas di sektor tenggara, di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh delapan kilometer dari puncak
Angga Yudha Pratama - Jumat, 19 September 2025
Hujan Deras di Puncak Gunung Semeru Picu Banjir Lahar Selama 2,5 Jam, Waspada Potensi Awan Panas Hingga Radius 13 Kilometer
Indonesia
Gempa ‘Darat’ Magintudo 6,6 di Nabire Papua Tengah Dipicu Pergerakan di Sesar Anjak Weyland, Getarannya Bikin Orang Bangun Terkaget
Gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault).
Dwi Astarini - Jumat, 19 September 2025
Gempa ‘Darat’ Magintudo 6,6 di Nabire Papua Tengah Dipicu Pergerakan di Sesar Anjak Weyland, Getarannya Bikin Orang Bangun Terkaget
Indonesia
4 Langkah Pemkab Tangerang Hadapi Bencana Alam Akibat Cuaca Ekstrem
Ancaman bencana bisa datang dari berbagai faktor, mulai dari curah hujan tinggi, aliran sungai, hingga aktivitas manusia yang tidak menjaga lingkungan
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 18 September 2025
4 Langkah Pemkab Tangerang Hadapi Bencana Alam Akibat Cuaca Ekstrem
Bagikan