Gunung Lewotobi Laki-laki Kembali Erups, Beberapa Desa Terancam Banjir Lahar Hujan
Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur (Flotim), Nusa Tenggara Timur (NTT), erupsi dengan tinggi kolom abu teramati kurang lebih 1.000 meter di atas puncak atau kurang lebih 2.584 meter di atas permukaan laut, Jumat (29/8/2025) pukul 14:32 WITA. ANTARA/HO-PVMBG
MerahPutih.com - Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur (Flotim), Nusa Tenggara Timur (NTT), kembali mengalami erupsi dengan ketinggian kolam abu mencapai kurang lebih 1.000 meter.
"Terjadi erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki, pada 19 September 2025 pukul 14.32 WITA dengan tinggi kolom abu teramati kurang lebih 1.000 di atas puncak atau kurang lebih 2.584 meter di atas permukaan laut," kata kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Gunung Lewotobi Laki-laki Herman Yosef S Mboro dalam laporan tertulis yang diterima di Labuan Bajo, Jumat (19/9).
Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) merekam kejadian erupsi itu dengan kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah utara dan timur laut.
Erupsi itu terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 7.4 milimeter (mm) dan durasi kurang lebih dua menit 12 detik.
Baca juga:
Saat ini Gunung Lewotobi Laki-laki berada pada Status Level III (Siaga), oleh karena itu, masyarakat dan pengunjung diimbau untuk tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius enam km dari pusat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki.
Badan Geologi meminta masyarakat agar tenang dan mengikuti arahan pemerintah daerah setempat serta tidak mempercayai isu-isu yang tidak jelas sumbernya.
Masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki diminta untuk mewaspadai potensi banjir lahar hujan pada sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Lewotobi Laki-laki jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi terutama daerah Desa Dulipali, Padang Pasir, Nobo, Nurabelen, Klatanlo, Hokeng Jaya, Boru, dan Nawakote.
Selain itu, masyarakat yang terdampak hujan abu Gunung Lewotobi Laki-laki juga diminta untuk memakai masker atau penutup hidung-mulut untuk menghindari bahaya abu vulkanik pada sistem pernafasan. (*)
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Pemprov DKI Beli Cabai Dari Warga Korban Bencana, Dijual di Bawah Harga Pasar
Tanpa Pesta Kembang Api, Perayaan Malam Pergantian Tahun di Jakarta Sederhana Diisi Doa Bersama utuk Korban Bencana
Kemenhut Beri 'Lampu Hijau' Warga Aceh Hingga Sumbar Manfaatkan Kayu yang Hanyut Terbawa Banjir
Gunung Ibu Kembali Erupsi 600 Meter, Jauhi Bukaan Kawah Utara dan Ikuti Arahan Resmi Petugas Pos Pengamatan
Alarm dari Puncak Abadi Para Dewa! Gunung Semeru Enam Kali Erupsi Sejak Semalam, Tinggi Letusan Capai 1,2 Km
Hunian Tetap Korban Bencana Sumatra Mulai Dibangun 21 Desember
Kawasan Guci Tegal Dihantam Banjir Bandang
Krisis Air Bersih Pascabencana Aceh-Sumatra, Anggota DPR Desak Pemerintah Bertindak Cepat
Megawati Tegaskan Pentingnya Pendataan Bencana: Jangan Setelah Bersih Lalu Lupa
Negara Diminta 'Jemput Bola' Urus Sertifikat Korban Bencana Sumatera, Jangan Tunggu Rakyat Mengemis