Awal Tahun 140.620 Jiwa Terdampak Bencana Alam di Indonesia
Kawasan Pasar Youtefa di Distrik Abepura terendam saat banjir melanda beberapa distrik di Kota Jayapura, Provinsi Papua, Jumat (7/1/2022). (ANTARA FOTO/Fredy Fakdawer/foc)
MerahPutih.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan kejadian bencana alam yang terjadi akibat faktor hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, cuaca ekstrem, kebakaran hutan dan lahan, serta gelombang pasang mendominasi bencana di Indonesia pada awal tahun ini.
Tercatat, terjadi 68 kejadian bencana alam pada pekan pertama awal 2022 atau dalam periode 1 hingga 8 Januari. Banjir menjadi bencana yang sering terjadi. Tercatat 38 bencana banjir terjadi sepanjang periode 1 hingga 8 Januari 2022.
Baca Juga:
BMKG Beberkan Penyebab Banjir di Jayapura
Kemudian cuaca ekstrem sebanyak 16 kali, tanah longsor 12 kali, kebakaran hutan dan lahan serta gelombang pasang masing-masing satu kali. Dari seluruh bencana alam itu mengakibatkan tujuh orang meninggal dunia, 15 luka-luka, dan 140.620 jiwa terdampak serta mengungsi.
Selain itu, sebanyak 528 rumah rusak yang terdiri atas 46 rusak berat, 72 rusak sedang, dan 410 rusak ringan. Bencana yang terjadi juga membuat tiga fasilitas pendidikan rusak, enam tempat peribadatan rusak, dan satu fasilitas kesehatan rusak.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto mengajak seluruh pihak untuk meningkatkan resiliensi Indonesia dalam menghadapi bencana alam maupun non-alam.
Suharyanto tidak hanya mendorong anggota Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk mewujudkannya, namun kepada para tokoh masyarakat, agama, dunia usaha serta media.
"Mari kita bersama-sama bergerak untuk meningkatkan resiliensi Indonesia menghadapi bencana alam dan non-alam," kata dia.
Sementara, Pemerintah Kota Jayapura, Papua, Jumat sore, menetapkan status tanggap darurat terkait dengan bencana alam yang terjadi di empat di antara lima distrik di daerah itu.
Dia mengatakan, status tanggap darurat berlangsung selama seminggu, di mana pemkot setempat antara lain membuka tiga posko di Pasar Youtefa, SMA Negeri 4 Entrop, dan Perumahan Organda guna penanganan bencana tersebut.
Selama masa tanggap darurat, para korban akan diberi bantuan makan tiga kali sehari, sedangkan tim kesehatan memberikan pelayanan kesehatan kepada warga yang sakit.
Bencana banjir terparah terjadi di Pasar Youtefa, Perumahan Organda, SMA 4 Entrop, dan Perumnas IV. Tanah longsor terjadi di empat lokasi, yakni Nirwana, Bhayangkara, APO Bengkel, dan Klofkam menyebabkan tujuh orang meninggal serta enam orang luka-luka.
Diperkirakan warga yang menjadi korban, baik banjir maupun longsor, sekitar 7.000 orang tersebar di Distrik Jayapura Utara, Jayapura Selatan, Abepura, dan Heram. (Asp)
Baca Juga:
6 Kecamatan di Kota Jayapura Dilanda Banjir dan Longsor
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Prakiraan Cuaca Jakarta, Senin 10 November 2025: Berawan Tebal di Pagi Hari, Hujan Ringan pada Siang Hari
Proyek Penurapan Multiyears Sungai di Jakarta Digas Lagi, Fokus Kali Grogol Hingga Mookervart
Jangan Terkecoh Cuaca Berawan di Jakarta dan Bandung, BMKG Ingatkan Ada Potensi Hujan Ringan Mengintai Diam-Diam pada Minggu (9/11)
Normalisasi Kali Krukut Mulai dari Segmen Tarakanita hingga Jembatan Tendean
KPK Tangkap Bupati Ponorogo
Ledakan Misterius Terjadi di SMAN 72 Kelapa Gading, 2 Orang Luka-luka
Ledakan Guncang Masjid SMA 72 Kelapa Gading, 8 Korban Dilarikan ke Rumah Sakit
Polisi Tetapkan 8 Tersangka Kasus Ijazah Palsu Jokowi, Salah Satunya Berinisial RS
Modifikasi Cuaca Jabodetabek, BPBD DKI Tabur 2.400 Kg Garam di Langit Pandeglang
Prakiraan BMKG: Cuaca Ekstrem Berpotensi Terjadi di Banten 7-8 November