Pencari Suaka Minta Maaf Lantaran Menyusahkan Warga Indonesia
Para pencari suaka yang ditampung di Gedung Eks Kodim Kalideres, Jakarta Barat (MP/Kanu)
MerahPutih.Com - Ribuan para pengungsi yang saat ini sedang ditampung di Daan Mogot mengaku senang karena mendapat perhatian dari Pemerintah Indonesia. Para pencari suaka ini tak memungkiri bahwa kehadiran mereka kerap ditolak dan tuai kontroversi.
Ali Reza (32) perwakilan pencari suaka asal Afghanistan mengaku berterima kasih kepada pemerintah Indonesia.
Baca Juga: Alasan Kemanusiaan Ketua DPRD DKI Pindahkan Pencari Suaka ke Eks Kodim Kalideres
"Kami banyak senang karena sudah ditolong oleh pemerintah Indonesia. Terima kasih sama orang-orang Indonesia," kata Ali di kawasan Daan Mogot Baru, Kalideres, Jakarta Barat, Minggu (14/7).
Dengan bahasa Indonesia yang terbata-bata, Ali meminta maaf kepada warga sekitar karena selama ini keberadaan mereka sudah menggangu dan membuat kumuh.
"Ya kami minta maaf. Disini kami sudah bikin susah," sebut dia.
Ali mengaku setuju, jika ia dan ribuan warga lainnya dipindah ke Islamic Centre di Tangerang.
"Kami seneng. Karena semua sudah lama," ucap Ali.
Kalau ada masalah dan tak ada tempat, Ali bakal balik jelanan lagi.
"Kami hanya urus proses saja. Kalau ada tempat tidur dan makan siapa mau di pinggir jalan," jelas Ali.
Ia mengaku sudah 6 tahun tinggal di Indonesia sebab di Afghanistan terjadi perang yang tak kunjung selesai. Ia mengajak anak dan istrinya.
"Kami naik pesawat ke India bayar sendiri, lalu ke Malaysia. Dari Malaysia ke Indonsia kapal laut," terang dia.
Ali menyebut, semua keperluan ke Indonesia ada yang mengurus.
"Ada yang jual beli orang. Aku jual ke orang India, lalu orang India jual beli ke saya. Karena gak bisa lewat yang resmi. Mereka tau semuanya," terang Ali.
Ia mengakui memiliki kartu dari UNHCR. Kartu ini sudah diperpanjang 3 kali selama beberapa kali.
"Ini ada kartu punya temen dan anak saya. Mereka lagi ke rumah sakit Tarakan karena kelamaan tidur disini (lantai). Sakit perut dan mata karena tak ada yang urus," papar Ali.
Dia menjelaskan, untuk mendapatkan makan harus meminjam uang.
"Sama siapa aja. Gak ada yang kasih. Kalau uang abis ada di pinggir jalan ada donatur yang kasih," ungkap Ali.
Sementara, air bersih ia dapatkan dari botol mineral dan masjid.
Baca Juga: Imigran Pencari Suaka Kepung Lahan Penampungan dengan Kendaraan Pribadi
Ia hanua berharap ada negara yang mau menerima agar bersama keluarganya bisa hidup normal.
"Kami bisa punya rumah. Dan tinggal di rumah. Negara mana aja yang mau nerima. Mau Indonesia atau negara mana aja," harap Ali.
Dari informasi yang didapat, terdapat sekitar 1.155 pengungsi yang terdaftar di lokasi tersebut, menurut data resmi Komisioner Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR).
Para pencari suaka tersebut direlokasi dari daerah Kebon Sirih, Jakarta Pusat, setelah beberapa pekan tidur di badan jalan daerah tersebut.(Knu)
Baca Juga: Cegah Pencari Suaka Balik, Trotoar Kebon Sirih Dijaga 30 Satpol PP
Bagikan
Berita Terkait
Antisipasi Ancaman Banjir Rob, Pemprov DKI Siagakan Drone Pemantau Got Sampai Melibatkan 560 Pompa Permanen untuk 7 Wilayah Rawan
Pohon Tua di Jakarta Berubah Jadi 'Malaikat Pencabut Nyawa' Saat Hujan Ekstrem, DPRD Desak Pemangkasan 62 Ribu Pohon Sebelum Korban Berjatuhan Lagi
Pedagang Eks Barito Wajib Tahu! Ini Syarat yang Wajib Dipenuhi Jika Mau Punya Kios di SFK Lenteng Agung, Satu KK Hanya Boleh Satu Kios
Air Laut Mau 'Ngelunjak' ke Daratan, Dinas SDA DKI Siapkan Ribuan Pompa dan Pasukan Biru di Pesisir Jakarta
Tanggul Baswedan Jebol, Gubernur Pramono Anung Siapkan Dua Jurus Jitu Penyelamatan Jati Padang
Siaga 'Banjir Akbar'! Selain Curah Hujan Lokal, Limpasan Air dari Puncak Hingga Fenomena Bulan Purnama Jadi Ancaman Serius Jakarta
Pemprov DKI Mulai Besok Gelar Operasi Modifikasi Cuaca Besar-besaran Sampai 10 November 2025
21 Perusahaan Top Jakarta Termasuk BUMD Tawarkan 107 Posisi Eksklusif di Job Fair Disabilitas 2025, Simak Syaratnya
APBD DKI 2026 Disepakati Rp 81,3 Triliun, KJP dan Bansos Aman Meski DBH Dipotong
Raperda KTR DKI Final: Merokok Indoor Dilarang Total, Jual Rokok Dibatasi 200 Meter dari Sekolah