Berjalan Lebih Cepat Bermanfaat untuk Kesehatan Otak

Ananda Dimas PrasetyaAnanda Dimas Prasetya - Senin, 19 September 2022
Berjalan Lebih Cepat Bermanfaat untuk Kesehatan Otak

Jalan kaki punya manfaat lebih dari yang pernah kamu bayangkan. (Foto: Unsplash/Marten Bjork)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

BERJALAN kaki menjadi salah satu cara yang bagus untuk meningkatkan kesehatan, termasuk mencegah penurunan kognitif dan penyakit terkait usia lainnya. Terlebih bila berjalan dapat dilakukan lebih cepat setiap harinya.

Menurut sebuah studi dalam JAMA Neurology yang dilansir laman Insider, berjalan 10.000 langkah sehari ideal untuk meningkatkan kesehatan, tetapi sedikitnya 3.800 langkah per hari memiliki manfaat, dan berjalan lebih cepat bahkan lebih baik untuk kesehatan otak.

Baca juga:

Berjalan Ringan Setelah Makan dapat Kurangi Risiko Diabetes dan Masalah Jantung

Berjalan Lebih Cepat Bermanfaat untuk Kesehatan Otak
Penelitian menemukan berjalan kaki mengurangi risiko demensia hingga 25 persen. (Foto: freepik/pressfoto)

Para peneliti dari University of Sydney melihat data dari 78.430 orang dewasa yang sebagian besar berkulit putih di Inggris, berusia 40-70 tahun. Mereka lalu membandingkan jumlah langkah, kecepatan rata-rata, dan hasil kesehatan selama sekitar tujuh tahun masa tindak lanjut.

Tim peneliti menemukan untuk setiap 2.000 langkah peserta per hari, rata-rata, risiko kematian dini mereka 8-11 persen lebih rendah.

Namun, berjalan kaki 3.800 langkah sehari memiliki manfaat, khususnya untuk kesehatan otak, mengurangi risiko demensia hingga 25 persen, menurut data. Orang yang berjalan sekitar 9.800 langkah per hari memiliki risiko demensia 50 persen lebih rendah.

Baca juga:

Dorong Kreativitas dengan Berjalan Kaki

Berjalan Lebih Cepat Bermanfaat untuk Kesehatan Otak
Pemikiran kreatif meningkat ketika seseorang tengah berjalan. (Foto: Unsplash/Arturo Castaneyra)

Kecepatan dan intensitas berjalan juga membuat perbedaan pada hasil kesehatan. Berjalan kaki yang lebih cepat menunjukkan manfaat yang lebih besar untuk kesehatan kognitif dan pencegahan penyakit seperti penyakit jantung dan kanker.

Kecepatan optimal untuk berjalan kaki selama 30 menit adalah sekitar 112 langkah per menit. Sebuah studi lain di 2022 menemukan berjalan cepat (lebih dari tiga mil per jam atau setara 1,6 km per jam) paling efektif untuk memperlambat tanda-tanda penuaan biologis.

Banyak manfaat lain dari berjalan kaki seelain untuk kesehatan otak. Satu studi di 2019 memperlihatkan berjalan 4.400 langkah per hari tampaknya mengurangi risiko kematian dini. Bahkan penelitian terbaru yang diterbitkan di jurnal Sports Medicine menemukan, berjalan sebentar setelah makan dapat membantu menurunkan risiko diabetes tipe 2 dan masalah jantung.

Pada penelitian terdahulu yang diterbitkan oleh JAMA Internal Medicine dikatakan, tambahan sepuluh menit untuk berjalan kaki setiap hari terbukti bisa mencegah lebih dari 110,000 kematian setiap tahunnya. Jadi, masih malas untuk berjalan kaki? (*)

Baca juga:

Berjalan 10 Menit Lebih Lama Tiap Hari untuk Hidup Lebih Panjang

#Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Ananda Dimas Prasetya

nowhereman.. cause every second is a lesson for you to learn to be free.

Berita Terkait

ShowBiz
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
Konsumsi suplemen zat besi sejak dini penting bagi perempuan.
Dwi Astarini - Selasa, 14 Oktober 2025
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
Lifestyle
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Hanya dengan 15 menit 9 detik gerakan sederhana setiap hari, partisipan mengalami peningkatan suasana hati 21 persen lebih tinggi jika dibandingkan ikut wellness retreat.
Dwi Astarini - Senin, 13 Oktober 2025
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Indonesia
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Penonaktifan itu dilakukan BPJS Kesehatan karena Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan menunggak pembayaran iuran sebesar Rp 41 miliar.
Dwi Astarini - Jumat, 10 Oktober 2025
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Terlalu sering mengonsumsi mi instan bisa membuat usus tersumbat akibat cacing. Namun, apakah informasi ini benar?
Soffi Amira - Rabu, 08 Oktober 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Indonesia
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Posyandu Ramah Kesehatan Jiwa diperkuat untuk mewujudkan generasi yang sehat fisik dan mental.
Dwi Astarini - Senin, 06 Oktober 2025
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Indonesia
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Langkah ini merupakan bagian dari agenda besar pemerintah dalam memperkuat jaring pengaman sosial, terutama bagi masyarakat rentan.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 02 Oktober 2025
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Lifestyle
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Pertambahan mata minus ini akan mengganggu aktivitas belajar maupun perkembangan anak
Angga Yudha Pratama - Rabu, 01 Oktober 2025
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Fun
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Satu dari tiga orang dewasa di Indonesia memiliki kadar kolesterol tinggi.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 30 September 2025
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Indonesia
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Peredaran rokok ilegal dinilai sangat mengganggu. Sebab, peredarannya bisa merugikan negara hingga merusak kesehatan masyarakat.
Soffi Amira - Kamis, 25 September 2025
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Bagikan