APBD Solo Defisit Rp 150 Miliar, Pemkot Kencangkan Ikat Pinggang

Andika PratamaAndika Pratama - Sabtu, 22 Oktober 2022
APBD Solo Defisit Rp 150 Miliar, Pemkot Kencangkan Ikat Pinggang

Ketua Banggar DPRD Solo, Budi Prasetyo. (MP/Ismail)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Solo mengalami defisit anggaran Rp 105 miliar dalam pembahasan APBD 2023 oleh Badan Anggaran (Banggar) DPRD Solo.

Atas dasar itu, Pemkot mulai mengencangkan ikat pinggang dengan melakukan pemangkasan anggaran serta melakukan efisiensi pengadaan barang dan jasa.

Baca Juga

Puluhan Rumah di Kota Solo Terendam Banjir

Ketua Banggar DPRD Solo, Budi Prasetyo mengatakan, defisit anggaran senilai Rp 105 miliar ini diketahui saat tim Banggar DPRD Solo bersama dan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Pemkot Solo melakukan rapat bersama.

"Ada defisit anggaran APBD 2023 Pemkot Solo senilai Rp 105.585.080.400. Ini cukup besar di saat sekarang," ujar Budi, Sabtu (22/10).

Dikatakannya, untuk mengatasi defisit anggaran tersebut pihaknya bakal melakukan efisiensi atau penghematan anggaran belanja, pengadaan barang dan jasa pada 2023. Untuk defisit anggaran terbesar berasal dari Dana Alokasi Umum (DAU) sebesar Rp 92.087.175.000.

"Dana DAU paling besar defisitnya. Itu berpengaruh pada APBD 2023 keseluruhan," katanya.

Budi yang juga menjabat Ketua DPRD Solo ini mengatakan persoalan ini sudah dibahas masing-masing komisi di DPRD Solo bersama organisasi perangkat daerah (OPD) dalam rencana kerja dan anggaran (RKA). Anggaran akan dialokasikan untuk program-program prioritas di Pemkot Solo.

Baca Juga

Kanwil DJP Jateng Sita Aset Penunggak Pajak di Kota Solo

Ia menjelaskan Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) sudah dikunci atau disahkan. Artinya, jika ada koreksi maka sifatnya hanya perubahan dan pergeseran.

"Saya minta komisi-komisi tidak membuat kegiatan baru karena butuh anggaran besar karena sudah ada defisit anggaran besar. Kalau pergeseran anggaran tidak masalah," papar dia.

Dia mengatakan hanya satu komisi yang tidak defisit anggaran, yakni komisi I yang menangani bidang pemerintahan. Untuk tiga komisi lainnya defisit anggaran.

"Komisi II defisit senilai Rp 300 juta, Komisi III defisit Rp 900 juta, dan Komisi IV Rp 1,7 miliar,” ujar dia.

Ia juga meminta rasionalisasi kegiatan Di antaranya insentif tenaga kesehatan (nakes) senilai Rp 3,3 miliar dan dana akres gaji pegawai negeri sipil (PNS) senilai Rp 3,6 miliar.

"Untuk dana BTT (belanja tidak terduga) kita anggarkan senilai Rp 20 miliar. Untuk anggaran belanja barang dan jasa yang paling besar, yakni Rp 59,7 miliar," katanya.

Ia menambahkan biaya perjalanan dinas di setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan DPRD dipangkas hingga 20 sampai 25 persen. Dengan kebijakan efisiensi belanja dan rasionalisasi program kegiatan menjadi zero defisit anggaran. (Ismail/Jawa Tengah)

Baca Juga

3 Orang Tewas akibat Kecelakaan di Tol Solo-Kertosono

#Pemkot Solo #APBD
Bagikan
Ditulis Oleh

Andika Pratama

Berita Terkait

Indonesia
Dana Transfer dari Pusat Dipangkas, Kepala Daerah Diminta Kurangi Belanja Dinas dan Perjalanan yang tak Efektif
Dengan adanya pemangkasan TKD ini, setiap pemerintah daerah harus lebih efisien dalam mengelola APBD.
Dwi Astarini - Jumat, 31 Oktober 2025
Dana Transfer dari Pusat Dipangkas, Kepala Daerah Diminta Kurangi Belanja Dinas dan Perjalanan yang tak Efektif
Indonesia
APBD DKI 2026 Disepakati Rp 81,3 Triliun, KJP dan Bansos Aman Meski DBH Dipotong
DPRD juga memberikan catatan khusus terhadap penyesuaian anggaran pada beberapa program
Angga Yudha Pratama - Jumat, 31 Oktober 2025
APBD DKI 2026 Disepakati Rp 81,3 Triliun, KJP dan Bansos Aman Meski DBH Dipotong
Indonesia
Partai Demokrat Dukung Menkeu soal Dana Pemda Mengendap, Tawarkan Solusi Efektif
Fenomena APBD mengendap di perbankan bukan sekadar persoalan teknis pengelolaan kas daerah, melainkan menggambarkan masalah struktural keuangan daerah.
Dwi Astarini - Jumat, 24 Oktober 2025
Partai Demokrat Dukung Menkeu soal Dana Pemda Mengendap, Tawarkan Solusi Efektif
Indonesia
Sindir Gubernur Jabar soal Uang APBD di Giro Bank, Menkeu Purbaya: Pasti Nanti akan Diperiksa BPK
Purbaya sebut penempatan dana dalam bentuk giro bank justru kurang menguntungkan karena bunga yang dihasilkan lebih kecil.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 23 Oktober 2025
Sindir Gubernur Jabar soal Uang APBD di Giro Bank, Menkeu Purbaya: Pasti Nanti akan Diperiksa BPK
Indonesia
Rp 14,6 Triliun DKI Ngendap di Bank, PSI Soroti Belanja Subsidi dan Modal yang Mampet
William juga menyoroti rendahnya realisasi belanja lainnya berdasarkan data BPKD DKI
Angga Yudha Pratama - Kamis, 23 Oktober 2025
Rp 14,6 Triliun DKI Ngendap di Bank, PSI Soroti Belanja Subsidi dan Modal yang Mampet
Indonesia
DPRD DKI Minta BUMD Jakarta Jangan Manja Minta PMD Terus, Creative Financing Bisa Jadi Solusi Darurat Usai Anggaran Dikebiri Habis-habisan
Inovasi adalah keharusan bagi BUMD
Angga Yudha Pratama - Kamis, 23 Oktober 2025
DPRD DKI Minta BUMD Jakarta Jangan Manja Minta PMD Terus, Creative Financing Bisa Jadi Solusi Darurat Usai Anggaran Dikebiri Habis-habisan
Indonesia
Anggaran DKI Jakarta Menciut Gara-Gara DBH Dipangkas, Banjir dan Jalan Rusak Warga Jakarta Terancam Diabaikan?
Memang ada beberapa pembangunan yang dirasa belum memungkinkan, sehingga dimundurkan
Angga Yudha Pratama - Kamis, 23 Oktober 2025
Anggaran DKI Jakarta Menciut Gara-Gara DBH Dipangkas, Banjir dan Jalan Rusak Warga Jakarta Terancam Diabaikan?
Indonesia
Duit Pemda Rp 14,6 Triliun Nganggur di Bank, ini Penyebabnya
Dalam mengelola anggaran, Pemprov DKI mempunyai semangat yang sama dengan Pemerintah pusat berdasarkan perencanaan yang baik, belanja yang semakin efisien dan efektif, serta pengelolaan kas yang prudent demi menjamin kesinambungan fiskal.
Dwi Astarini - Rabu, 22 Oktober 2025
Duit Pemda Rp 14,6 Triliun Nganggur di Bank, ini Penyebabnya
Indonesia
Tensi Tinggi Dedi Mulyadi vs Purbaya Yudhi Sadewa Perkara Dugaan Deposito APBD Rp 4,1 Triliun
Dedi Mulyadi memastikan siap memecat pejabatnya
Angga Yudha Pratama - Rabu, 22 Oktober 2025
Tensi Tinggi Dedi Mulyadi vs Purbaya Yudhi Sadewa Perkara Dugaan Deposito APBD Rp 4,1 Triliun
Indonesia
Dana Rp 234 Triliun Mengendap di Bank, DPR Ingatkan Pemda Segera Realisasikan APBD
Anggota Komisi II DPR menilai percepatan penyerapan anggaran daerah sangat penting untuk menjaga sirkulasi ekonomi lokal.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 21 Oktober 2025
Dana Rp 234 Triliun Mengendap di Bank, DPR Ingatkan Pemda Segera Realisasikan APBD
Bagikan