Puluhan Rumah di Kota Solo Terendam Banjir

Andika PratamaAndika Pratama - Sabtu, 22 Oktober 2022
Puluhan Rumah di Kota Solo Terendam Banjir

Banjir terjadi di Kampung/Kelurahan Pucangsawit, Solo, Jawa Tengah, Sabtu (22/10). (MP/Ismail)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Hujan deras yang mengguyur Kota Solo dan sekitarnya sejak Jumat (21/10) siang sampai malam membuat puluhan rumah di Kelurahan Pucangsawit, khususnya di RT 02 dan RT 3/ RW 6 terendam banjir. Ketinggian air dari 1,5 meter sampai 1 meter yang membuat sebagian warga mengungsi


Lurah Pucangsawit, Yosef Fitrianto mengatakan, air mulai naik sejak Jumat malam sekitar pukul 23.00 WIB dan semakin malam semakin naik. Warga pun sudah mulai siaga dan menjelang tengah malam mulai mengevakuasi barang-barang dan menuju lokasi yang lebih aman.


Baca Juga

3 Orang Tewas akibat Kecelakaan di Tol Solo-Kertosono


“Jadi evakuasinya sudah mulai dari semalam. Ada beberapa titik yang digunakan warga untuk mengungsi salah satunya di Posyandu Dahlia dan Masjid Al-Muhajirin,” kata Yosef, Sabtu (22/10).


Dikatakannya, jumlah rumah warga yang terendam, diantaranya di RT 02 ada 18 rumah dengan 28 KK dan di RT 3 ada 81 rumah dengan 81 KK.


“Untuk warga yang terdampak totalnya ada 112 jiwa di RT 2 dan 324 jiwa di RT 03. Mereka mengungsi sementara di lokasi yang sudah disiapkan,” katanya.

Banjir terjadi di Kampung/Kelurahan Pucangsawit, Solo, Jawa Tengah, Sabtu (22/10). (MP/Ismail)
Banjir terjadi di Kampung/Kelurahan Pucangsawit, Solo, Jawa Tengah, Sabtu (22/10). (MP/Ismail)Caption


Untuk memenuhi kebutuhan makan, kata dia, warga disuplai dari dapur umum yang didirikan oleh BPBD, Dinas Sosial dan PMI. Di mana logistik dari PMI dan BPBD sudah datang dan sudah dimasak untuk makan warga.


“Dapur umum satu di RT 03, tadi pagi logistik dari PMI sudah datang dan rekan-rekan Sibat PMI Pucangsawit juga sudah mulai memasak untuk makan warga yang mengungsi," kata dia.

Baca Juga

Belum Ada Kasus Anak Meninggal Dunia Akibat Gangguan Ginjal Akut di Solo


Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka mengatakan, Tinggi Permukaan Air (TMA) Sungai Bengawan Solo sejak Jumat kemarin sudah kuning atau siaga. Hal itu terjadi karena hujan merata di Soloraya.


"Kondisi TMA Bengawan Solo kuning, semoga surut hari ini (Sabtu). Ada yang mengungsi dan sudah ada dapur umum," kata Gibran di Balai Kota.


Ia mengaku akan terus memantau kondisi warga yang menjadi korban banjir. Dia berharap TMA Sungai Bengawan Solo tidak sampai merah.


"Semoga air segera surut karena sejak kemarin TMA Sungai Bengawan Solo sudah kuning. Jangan sampai merah," pungkasnya. (Ismail/Jawa Tengah).

Baca Juga

Kanwil DJP Jateng Sita Aset Penunggak Pajak di Kota Solo

#Banjir
Bagikan
Ditulis Oleh

Andika Pratama

Berita Terkait

Indonesia
MPR Tanggapi Polemik Komeng dan Pramono soal Banjir, Sarankan Kolaborasi Selesaikan Bersama
Mengajak semua pihak untuk terlibat dalam mencegah bencana banjir, terutama di tengah ancaman krisis iklim saat ini.
Dwi Astarini - Jumat, 19 September 2025
MPR Tanggapi Polemik Komeng dan Pramono soal Banjir, Sarankan Kolaborasi Selesaikan Bersama
Berita
Operasi SAR untuk Korban Banjir di Bali Sudah Dihentikan, Tidak dengan Bencana Tanah Longsor
"Di Badung ada tiga orang korban hilang akibat rumah yang longsor di tepi sungai," kata Deputi Operasi dan Kesiapsiagaan Basarnas Edy Prakoso
Frengky Aruan - Rabu, 17 September 2025
Operasi SAR untuk Korban Banjir di Bali Sudah Dihentikan, Tidak dengan Bencana Tanah Longsor
Indonesia
18 Orang Meninggal Akibat Bencana Banjir di Bali Menurut BNPB, Simak Juga Kerusakan yang Terjadi
Adapun kerusakan paling parah terjadi di Kota Denpasar dengan 474 fasilitas umum rusak.
Frengky Aruan - Rabu, 17 September 2025
18 Orang Meninggal Akibat Bencana Banjir di Bali Menurut BNPB, Simak Juga Kerusakan yang Terjadi
Indonesia
BMKG Peringatkan Warga Jawa Barat Potensi Cuaca Ekstrem 18-24 September, Bisa Picu Banjir hingga Tanah Longsor
Sejumlah faktor dinamika atmosfer menjadi pemicu meningkatnya curah hujan di Jawa Barat
Frengky Aruan - Rabu, 17 September 2025
BMKG Peringatkan Warga Jawa Barat Potensi Cuaca Ekstrem 18-24 September, Bisa Picu Banjir hingga Tanah Longsor
Indonesia
Status Darurat Bencana Kota Denpasar Turun ke Transisi Menuju Pemulihan, Berlangsung Selama 3 Bulan
Hal ini disampaikan Wali Kota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara
Frengky Aruan - Selasa, 16 September 2025
Status Darurat Bencana Kota Denpasar Turun ke Transisi Menuju Pemulihan, Berlangsung Selama 3 Bulan
Indonesia
Kemensos Gelontorkan Santunan Rp 15 Juta untuk Korban Meninggal akibat Banjir Bandang Bali
Kemensos juga menyalurkan bantuan berupa sembako, makanan bayi, serta kebutuhan pokok lainnya bagi korban banjir.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 16 September 2025
Kemensos Gelontorkan Santunan Rp 15 Juta untuk Korban Meninggal akibat Banjir Bandang Bali
Indonesia
Banjir Jakarta Mulai Surut, 2 RT Masih Terendam hingga Selasa (16/9) Sore
Banjir Jakarta kini mulai surut pada Selasa (16/9). Hanya dua RT yang masih terendam banjir. Hujan deras sejak siang hari menyebabkan kenaikan Pos Pantau Angke Hulu berstatus waspada atau siaga 3.
Soffi Amira - Selasa, 16 September 2025
Banjir Jakarta Mulai Surut, 2 RT Masih Terendam hingga Selasa (16/9) Sore
Indonesia
12 RT di Jakarta Selatan Banjir, Ketinggian Sampai 70 Centimeter
Pemerintah Daerah menginformasikan, jika dalam keadaan darurat, segera hubungi nomor telepon 112.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 16 September 2025
12 RT di Jakarta Selatan Banjir, Ketinggian Sampai 70 Centimeter
Indonesia
Bali Dilanda Cuaca Ekstrem dan Banjir, Pemda Minta BNPB Lakukan Modifikasi Cuaca
Sementara untuk jangka panjang, agar banjir besar tidak terjadi lagi, Wagub Giri menegaskan langkah Pemprov Bali untuk melarang alih fungsi lahan produktif menjadi komersil.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 16 September 2025
 Bali Dilanda Cuaca Ekstrem dan Banjir, Pemda Minta BNPB Lakukan Modifikasi Cuaca
Indonesia
Bali Berpotensi Dilanda Cuaca Ekstrem Hingga 21 September 2025, BBMKG Ungkap Penyebabnya
Gelombang di Selat Bali, Selat Badung, dan Selat Lombok diperkirakan setinggi 3,5 meter, sementara di Selat Lombok bagian selatan bisa mencapai lima meter
Angga Yudha Pratama - Selasa, 16 September 2025
Bali Berpotensi Dilanda Cuaca Ekstrem Hingga 21 September 2025, BBMKG Ungkap Penyebabnya
Bagikan