Yang Terjadi setelah Kita Digigit Nyamuk Wolbachia


Nyamuk Aedes aegypti yang membawa bakteri Wolbachia bisa mengurangi 77 persen kasus DBD. (Foto: Freepik/Jcomp)
NYAMUK Wolbachia terbukti bisa menurunkan tingkat penularan demam berdarah pada manusia. Berdasarkan studi Aplikasi Wolbachia untuk Eliminasi Dengue (AWED) yang dilakukan di Yogyakarta pada 2011-2023, nyamuk Aedes aegypti yang membawa bakteri Wolbachia bisa mengurangi 77 persen kasus DBD dan menurunkan rawat inap karena DBD hingga 86 persen.
Namun, ada efek lain juga yang bisa dialami manusia saat digigit nyamuk yang mengandung bakteri Wolbachia ini. Apa saja?
Wolbachia sebenarnya bukanlah jenis nyamuk. Wolbachia adalah bakteri yang sengaja disuntikkan ke nyamuk Aedes aegypti penyebab demam berdarah. Wolbachia sendiri merupakan jenis bakteri yang bisa hidup di sel-sel serangga. Namun, bakteri ini tidak bisa menular ke manusia.
Mengutip laman fkkmk.ugm.ac.id, peneliti utama riset nyamuk ber-Wolbachia di Yogyakarta Profesor Adi Utarini menjelaskan bahwa nyamuk ini memang bisa menurunkan gejala demam berdarah hingga menurunkan risiko terpapar.
Baca juga:

"Hasil penelitian menunjukkan bahwa nyamuk-nyamuk tersebut efektif memblokir replikasi virus dengue," jelasnya.
Selain itu, akan ada juga efek lain yang bisa dialami manusia karena gigitan nyamuk Wolbachia. Selayaknya gigitan nyamuk pada umumnya, rasa gatal akan muncul saat kamu digigit nyamuk Wolbachia. Rasa gatal biasanya muncul di area bekas gigitan.
Namun, tak semua orang bakal merasa gatal setelah digigit nyamuk ini. Ada juga orang-orang yang tidak merasakan gatal sama sekali.
Selain gatal, kamu juga bisa mengalami bentol di bekas gigitan nyamuk. Namun, sama dengan efek gatal, bentol ini juga bisa saja tidak muncul.
Baca juga:

Jika selama ini kamu tidak pernah mengalami efek apa pun saat digigit nyamuk, itu juga akan berlaku saat digigit nyamuk ber-Wolbachia.
Bintik kemerahan bisa muncul di area bekas gigitan nyamuk ber-Wolbachia. Namun, sama dengan gatal dan bentol, efek ini juga bisa saja tidak muncul sama sekali.
Yang pasti, masyarakat diimbau untuk tidak khawatir akan gigitan nyamuk Wolbachia. Pasalnya, bakteri Wolbachia tak akan bisa tumbuh dan berkembang biak di tubuh manusia. (dgs)
Baca juga:
Bagikan
Hendaru Tri Hanggoro
Berita Terkait
Pertama Kali dalam Sejarah Nyamuk Bisa Bertahan Hidup di Islandia, Ada 3 Ekor

Ilmuwan Peneliti Material Baru Terima Hadiah Nobel Kimia, Temuannya Dapat Bantu Selamatkan Planet

Tiga Ilmuwan Raih Hadiah Nobel Fisika, Berjasa dalam Komputasi Kuantum

Kayak Manusia, Kucing Juga Bisa Kena Demensia

Populasi Serangga Terancam Alterasi Pola El Nino yang Dipicu Perubahan Iklim

Arkeolog Temukan Bukti Penyintas Letusan Gunung Vesuvius Kembali Tinggal di Reruntuhan Pompeii

Antisipasi Pemprov Cegah Lonjakan Kasus DBD di Jakarta

Batu Mars Terbesar di Dunia Dilelang, Terjual Seharga Rp 86,25 Miliar

Jokowi Terkena Alergi Parah, para Ahli Sebut Perubahan Iklim Memperburuk Kondisi Ini

Kenapa Kita Suka Share dan Lihat Konten Hewan Lucu di Media Sosial? Ini Jawaban Ilmiahnya!
