Yang Dilakukan Bamsoet dan Airlangga di Tengah Panasnya Tensi Politik


Bambang Soesatyo di Rumah Sakit Pelni, Jakarta Barat, Rabu, (25/9). Foto: MP/Kanu
MerahPutih.com - Ketua DPR RI Bambang Soesatyo yang juga menjabat Wakil Koordinator Bidang Pratama DPP Partai Golkar sepakat dengan Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto untuk cooling down mengesampingkan konstetasi menjadi konsolidasi.
Kesepakatan diambil terkait dengan situasi politik tanah air terakhir yang sangat panas. Selain itu, diperlukan juga suasana kondusif di internal Partai Golkar menjelang pelantikan anggota parlemen serta presiden-wakil presiden.
Baca Juga
Bamsoet Bisa Gunakan Turunnya Peroleh Kursi Golkar Jadi 'Senjata' di Munas 2019
"Kita semua menyaksikan situasi politik tanah air satu pekan terakhir yang sangat panas. Demonstrasi mahasiswa terjadi hampir di seluruh daerah. Apapun penyebabnya situasi tersebut telah mengganggu stabilitas politik nasional. Kemarin saya dan Airlangga sudah bertemu dan sepakat menurunkan tensi politik di internal Partai Golkar, mengurangi ketegangan dan menghindari perpecahan di internal partai," kata Bamsoet di Jakarta, Sabtu (28/9)

"Kami siap menanggalkan ego dan kepentingan masing-masing guna mendukung serta mensukseskan agenda-agenda besar di tanah air dan jalannya pemerintahan Presiden Joko Widodo - KH. Maruf Amin dalam lima tahun ke depan," sambung dia.
Bendahara Umum DPP Partai Golkar 2014-2016 ini menilai, sebagai partai politik tertua dan terbesar di Indonesia, kondisi yang terjadi di internal Partai Golkar turut mempengaruhi kondisi politik nasional. Karenanya, kekuatan Partai Golkar tak boleh tercerai berai, dan harus dikonsolidasikan demi kesuksesan pemerintahan Joko Widodo-KH Maruf Amin.
Baca Juga
Bamsoet Diklaim Sudah Dapat Dukungan 400 DPD Maju Jadi Ketum Golkar
"Partai Golkar adalah bagian dari koalisi pendukung pemerintahan Presiden Jokowi. Karenanya Golkar memiliki tanggungjawab untuk tetap menjaga soliditas dalam menciptakan stabilitas politik nasional. Kami berdua sepakat bekerjasama mengembalikan kejayaan dan kekuatan Partai Golkar agar bisa maksimal membantu jalannya roda pemerintahan Presiden Joko Widodo - KH Maruf Amin," ujar Bamsoet.
Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila ini menambahkan, konsolidasi internal Partai Golkar diperlukan mengingat tanggal 1 Oktober mendatang terdapat agenda nasional pelantikan anggota DPR RI. Kemudian dilanjut dengan pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih pada tanggal 20 Oktober 2019.
"Kedua peristiwa politik ini harus dipastikan berlangsung dalam situasi aman dan damai. Karena itulah potret situasi keamanan dan stabilitas politik Indonesia yang akan disaksikan oleh seluruh dunia. Sekali lagi, kita perlu menjaga bersama situasi nasional agar proses politik tersebut memberikan pesan penting kepada dunia bahwa Indonesia aman," tegas Bamsoet.
Baca Juga
Akbar Tanjung 'Kode' Dukung Bamsoet Jadi Calon Ketua Umum Golkar
Tak hanya dalam menjaga kondusifitas politik nasional, Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini memandang kiprah Partai Golkar juga sangat diperlukan dalam menjaga hubungan DPR RI dengan pemerintah. Terlebih saat ini Partai Golkar merupakan peringkat kedua dalam perolehan kursi di DPR RI.
"Kiprah Partai Golkar sebagai partai karya kekaryaan sangat dinantikan sejak awal periode kedua pemerintahan Presiden Joko Widodo. Karena itu, kekuatan Partai Golkar harus dikonsolidasikan sejak sekarang. Sehingga begitu pasangan Joko Widodo - KH Maruf Amin dilantik, Partai Golkar sudah tancap gas mendorong keberhasilan pemerintahan. Tidak lagi sibuk menghidupkan mesin, apalagi sibuk bertikai di rumah sendiri," pungkas Bamsoet. (Pon)
Bagikan
Ponco Sulaksono
Berita Terkait
Bahlil Minta Kader Golkar Jaga Ucapan dan Tindakan, Penampilan Harus Menyesuaikan

Golkar Usulkan Perubahan Sistem Pemilu, Ingin Lahirkan Budaya Politik Baru

Golkar Bantah Adanya 'Barter' Posisi Menteri di Reshuffle Kabinet Hari Ini

Golkar Nilai Prabowo Berhasil Redam Eskalasi Demonstrasi dengan Pendekatan Tegas Sekaligus Adil

Jadi Perdebatan Publik, Golkar Tegaskan Anggota DPR Nonaktif tak Terima Gaji dan Tunjangan

Muhammad Sarmuji Minta Kader DPRD Golkar Utamakan Kebijakan Pro Rakyat

Golkar Ingatkan Kritik Terhadap DPR Wajar Tapi Jangan Sampai Berubah Menjadi Kebencian yang Bisa Perlebar Jurang Perpecahan Bangsa

Setya Novanto Bebas Lebih Cepat, Sebut Kader Setia yang Telah Selesai Jalani Hukuman

Profil Setya Novanto, Mantan Sales hingga Ketua DPR yang Baru Bebas dari Penjara Pasca Terlibat Korupsi e-KTP

Istana Ogah Dikaitkan Dengan Dinamika dan Isu Munaslub Partai Golkar
