Wakil Ketua KPK Saut Situmorang Buka Suara Soal Tudingan Tak Lapor LHKPN


Wakil Ketua KPK Saut Situmorang. (Foto: ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)
MerahPutih.com - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Suat Situmorang buka suara menanggapi tudingan Wakil Ketua Panitia Seleksi Calon Pimpinan KPK (Pansel Capim KPK) Indriyanto Seno Adji soal penyerahan Laporan Harta Kekayaan Negara (LHKPN).
Menurut Saut tudingan itu muncul saat dirinya melakukan wawancara akhir sebagai calon pimpinan KPK periode 2015-2019. Saat itu, ia mengaku ditanya soal kepemilikan mobil Rubicon dengan plat nomor B54UTS. Hal itu, kata dia, yang membuat dirinya disebut tidak melapor LHKPN.
Baca Juga: Sekjen Fitra Apresiasi Capres-Cawapres 2019 Lapor LHKPN
"Mungkin itu muncul ketika wawancara terakhir bahwa saya punya mobil keren nomornya B54UTS, jadi kan Saut S... kalau berdasarkan dari itu sehingga mungkin ada framing di kepala sehingga saya tidak melaporkan hartanya," kata Saut di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (2/8).

Kemudian, saat wawancara akhir, Saut mengaku ditanya oleh Yenti Garnasih, Pansel KPK saat itu
soal perusahaan miliknya. Bahkan Yenti, menudingnya melakukan pencucian uang lewat perusahaan itu.
Namun, Saut membantahnya dan menjelaskan bahwa perusahaan itu dibuat untuk kepentingan masuk dalam sebuah perkumpulan intelejen di Amerika Serikat bernama Strategic and Competitive Intelegence Professionals.
"Kemudian bu Yenti curiga, 'pak Saut cuci uang ya lewat perusahaan itu' gimana ya cara menjawabnya, dan akhirnya saya jawab 'ibu kalau saya gunakan cuci uang saya detik ini juga mati di tempat ini' enggak pernah tanya lagi dia," ungkap Saut.
Baca Juga: Baru Dua Pati Polri Kandidat Capim KPK yang Lapor LHKPN
Direktur Pendaftaran dan Pemeriksaan LHKPN KPK Isnaini ikut mengklarifikasi isu yang menerpa Saut tersebut. Menurut dia, Saut sudah melaporkan LHKPN sejak 2007 saat masih bertugas di Badan Intelejen Negara (BIN).
Ia merinci pada 2007 dan 2011 Saut melapor sebagai Direktur di BIN kemudian pada 2013 Saut kembali melapor sebagai staf ahli Kepala BIN, pun di 2014 dia kembali melapor sebagai Sekretariat Utama BIN.
"Dan 2016,2018, 2019 sebagai pimpinan KPK," ujar Isnaini.
Sebelumnya, Wakil Ketua Panitia Seleksi Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Indriyanto Seno Adji menyebut bahwa pada tahap akhir wawancara sebagai calon pimpinan KPK, Saut belum mendaftar LHKPN.
"Periode-periode pansel sebelumnya, masalah kapan pengumuman LHKPN tidak menjadi isu. Misal saja periode Pansel 2014 lalu, bahkan pada tahap akhir wawancara saja capim Saut Situmorang belum mendaftar LHKPN," ujarnya, Selasa (30/7). (Pon)
Baca Juga: DPRD Perlu Didampingi KPK Lapor LHKPN
Bagikan
Berita Terkait
KPK Bakal Panggil Anggota DPRD Gorontalo Wahyudin Moridu Buntut LHKPN yang Tak Sesuai

Erick Thohir Resmi Jadi Menpora, Ini Harta Fantastis yang Dimilikinya

Angga Raka Prabowo Dilantik Jadi Kepala Badan Komunikasi Pemerintah, Kekayaannya Capai Rp 33 Miliar

Jadi Tersangka Korupsi Chromebook, Ini Kejanggalan Naik Turun Harta Nadiem Saat Jabat Menteri

Sebut Orang yang Ingin Bubarkan DPR Tolol, Harta Rp 328 Miliar dan Koleksi Mobil Mewah Ahmad Sahroni Jadi Sorotan

Terjaring OTT KPK, Wamenaker Immanuel Ebenezer Punya Harta Rp17,6 Miliar

Kabaharkam Baru Irjen Karyoto Punya Harta Rp11,5 Miliar

Harta Komjen Dedi Prasetyo Yang Ditunjuk Kapolri Jadi Wakapolri Rp 11 Miliar, Tak Punya Utang

LHKPN Naik Rp 10 Miliar setelah Jabat Gubernur Jakarta, Pramono: Kenaikan karena Nilai Surat Berharga Meningkat

Harta Kekayaan Wagub Rano Rp 17 M, Kalah Jauh dari Pramono Rp 114 M
