Varian Omicron Bisa Saja Terdeteksi dari Orang Tanpa Riwayat Perjalanan Luar Negeri

Para pengguna pesawat terbang menunggu keberangkatan di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta. (ANTARA/Muhammad Zulfikar)
Merahputih.com - Pemerintah terus mengantisipasi munculnya COVID-19 varian omicron. Termasuk pengawasan terhadap warga di dalam negeri meski ia tak ada riwayat perjalanan ke luar negeri.
"Tapi kita tetap berhati-hati karena kemungkinan adanya varian Omicron yang dideteksi tanpa ada riwayat perjalanan ke luar negeri," ujar Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi, Selasa (7/12).
Baca Juga
Ia mengemukakan, di beberapa negara yang melaporkan adanya varian omicron, seperti Spanyol dan Amerika Serikat, diketahui muncul varian omicron tanpa adanya riwayat perjalanan luar negeri dari yang terpapar.
"Artinya itu menjadi perhatian kita untuk berhati-hati. Yang pasti kita harus berhati-hati dengan varian baru seperti omicron," ucapnya.
Saat ini, sekitar 45 negara di dunia melaporkan adanya varian Omicron. Artinya, penyebarannya cukup cepat sejak dilaporkan kemunculannya pada 24 November 2021.
Sejak 26 November 2021 varian omicron masuk dalam Variant of Concern (VoC). Ia mengingatkan, kelompok lansia berpotensi paling terkena dampak terhadap varian omicron seperti yang terjadi di Jerman.
"Seperti di Jerman dan di banyak negara lain itu adalah kelompok lansia yang paling akan berdampak," tuturnya.
Maka itu, Nadia mengatakan, pemerintah akan memprioritaskan kelompok lansia untuk mendapatkan vaksin booster.
Baca Juga
Selain membatasi pintu masuk luar negeri, Nadia menegaskan, protokol kesehatan (prokes) dan vaksinasi COVID-19 menjadi salah satu cara untuk mencegah adanya kasus positif baru dan mencegah adanya mutasi baru.
Oleh karena itu, ia mendorong percepatan vaksinasi bagi daerah yang cakupan vaksinasi masih rendah serta disiplin prokes untuk semua pihak.
“Kita melakukan prokes dengan baik, otomatis virus tidak dapat berkembang,” ucapnya.
Selanjutnya, ketika ditanya terkait persentase Indonesia mengalami kasus varian Omicron, Nadia mengatakan, hal tersebut sangat bervariasi tergantung pada perilaku masyarakat saat ini.
Baca Juga:
Waspada Omicron, Ini Saran Jubir Satgas COVID-19 UNS Solo kepada Pemerintah
“Kalau kita lihat, Singapura dan Malaysia sudah melaporkan sudah mendeteksi adanya varian Omicron ini, tapi kembali lagi pelaku perjalanan,” ucapnya.
Sebagaimana diketahui, varian Omicron ini dilaporkan 24 November 2021 dan 26 November sudah dijadikan Variant of Concern (VoC) sehingga perlu mengantisipasi kemungkinan adanya varian tersebut. (Knu)
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID

Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa

178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat

Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis

Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025

[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin COVID-19 Terkoneksi Bluetooth di Aplikasi Handphone
![[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin COVID-19 Terkoneksi Bluetooth di Aplikasi Handphone](https://img.merahputih.com/media/b7/83/47/b783478297cb6d97ceab51e9480de202_182x135.png)
KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19

KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI

COVID-19 Melonjak, Ini Yang Dilakukan Menkes Budi Gunadi Sadikin

COVID-19 Mulai Melonjak Lagi: Dari 100 Orang Dites, Sebagian Terindikasi Positif
