Vaksin Nusantara Dinilai Berhasil Karena Terawan "Keras Kepala"


Ilustrasi - (ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto)
MerahPutih.com - Vaksin Nusantara yang akan melakukan uji klinis tahap tiga mendapat dukungan dari Wakil Ketua DPD RI, Sultan B Najamudin. Senator asal Bengkulu tersebut menyambut perkembangan salah satu vaksin yang dikembangkan oleh anak negeri tersebut dengan sukacita.
"Dari awal kita sangat mendukung pengembangan vaksin Nusantara yang digagas mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto. Apalagi saat ini saya mendengar vaksin Nusantara telah melewati uji klinis tahap dua tanpa adanya kendala dan segera memasuki tahapan selanjutnya," ujar Sultan dalam keterangannya, Sabtu (29/5).
Baca Juga
RSPAD Pastikan Penelitian Vaksin Nusantara Akan Ikuti Kaidah Ilmiah
Sultan juga menambahkan bahwa dirinya mengikuti perkembangan vaksin Nusantara ini sejak awal. Bahkan beberapa kali pada pernyataan resmi sebelumnya ia sangat getol berkomentar agar pemerintah dapat memberikan perhatian khusus terhadap pengembangan vaksin tersebut.
"Bahkan saya juga pernah meminta secara resmi di media agar tim R&D pengembangan vaksin tersebut dapat dipanggil ke Istana untuk dapat diberikan apresiasi yang setinggi-tingginya," kata dia.
Menurut Sultan, Vaksin Nusantara dapat menjadi identitas serta jati diri bangsa Indonesia di dunia. Sebab keberhasilan vaksin ini dapat menjadi sumbangan karya bagi kehidupan seluruh umat manusia yang bersama-sama sedang menghadapi Pandemi global COVID-19.
"Kita wajib bangga, apalagi saat ini dunia internasional tengah menunggu Vaksin Immunoteraphy Nusantara. Ditengah keterbatasan kemampuan vaksin konvensional untuk menghadapi mutasi ratusan Corona Virus Disease-19 (COVID-19). Maka, Vaksin Immunoteraphy Nusantara sangat diharapkan menjadi alternatif," urainya.

Sementara Terawan Agus Putranto dalam webinar internasional bertajuk Perang Biologis Pandemi COVID-19: Lessons Learned and Efforts to Reinforce Health Security to Accelerate COVID-19 yang disiarkan kanal Youtube RSPAD Gatot Soebroto, pada Selasa (25/5) lalu, mengatakan sangat senang.
Senang karena Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta, sebagai rumah sakit kepresidenan mampu menunjukkan jati diri dalam pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya membuat dendritic cell vaccine immunotherapy atau Vaksin Immunoteraphy Nusantara.
"Sekarang di seluruh dunia sedang membicarakannya, termasuk terakhir dari New York dan sebagainya, karena sudah terbit jurnal PubMed. Itu isinya adalah dendritic cell vaccine immunotherapy atau Vaksin Nusantara, the begining of the end cancer and COVID-19," ujar Terawan.
Jurnal yang dimaksud Terawan berjudul "Dendritic Cell Vaccine Immunotherapy: the beginning of the end of cancer and COVID-19, A hypothesis". Jurnal sejumlah peneliti, salah satunya adalah Amal Kamal Abdel-Aziz dari Department of Experimental Oncology, European Institute of IRCCS, Milan, Italia.
Maka Sultan berharap Terawan bisa segera menyelesaikan uji klinis tahap tiga Vaksin Immunoteraphy Nusantara, agar segera dapat disuntikkan dan menjadi jalan keluar dalam menyudahi pandemi COVID- 19 yang sedang terjadi.
Adapun Vaksin Nusantara sempat jadi polemik akibat "berseteru" dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang sebelumnya menyatakan belum dapat mengeluarkan Persetujuan Pelaksanaan Uji Klinik (PPUK) uji klinis fase II untuk vaksin Nusantara lantaran belum memenuhi syarat cara pembuatan obat yang baik (CPOB).
BPOM juga menemukan bahwa komponen yang digunakan dalam penelitian Vaksin Nusantara tidak sesuai dengan pharmaceutical grade.
Sultan melanjutkan, Terawan selama ini fokus dan 'keras kepala' untuk membuktikan bahwa temuannya di dalam ruang kesehatan melalui metode dendiritic sell dapat memberikan manfaat besar pada dunia kesehatan.
Di mana akhirnya satu tahap lagi konsistensinya dalam menciptakan vaksin yang dapat menjadi alternatif pencegahan penularan COVID-19 akan dapat segera kita rasakan manfaatnya.
"Dan semoga konsistensi, sikap nasionalisme yang dimiliki, serta dedikasi beliau yang hanya berorientasi pada nilai kemanusiaan bisa menjadi teladan kita semua", tutup Sultan. (Pon)
Baca Juga
Bagikan
Ponco Sulaksono
Berita Terkait
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID

Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa

178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat

Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis

Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025

[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin COVID-19 Terkoneksi Bluetooth di Aplikasi Handphone
![[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin COVID-19 Terkoneksi Bluetooth di Aplikasi Handphone](https://img.merahputih.com/media/b7/83/47/b783478297cb6d97ceab51e9480de202_182x135.png)
KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19

KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI

COVID-19 Melonjak, Ini Yang Dilakukan Menkes Budi Gunadi Sadikin

COVID-19 Mulai Melonjak Lagi: Dari 100 Orang Dites, Sebagian Terindikasi Positif
