Unik, Spesies Ular ini Hindari Ancaman dengan Salto


Spesies Pseudorabdion longiceps memiliki metode unik dalam mempertahankan diri. (Foto: Instagram/@quentin_martinez_wildlife)
ULAR sudah pasti akan menerbitkan kengerian di beberapa orang. Terlebih saat membayangkan reptil melata yang memiliki bisa untuk mempertahankan diri atau untuk menaklukkan mangsa.
Bisa hanya satu senjata mematikan ular. Beberapa ular punya kemampuan membelit seperti sanca untuk membuat lemas mangsanya sebelum dimakan. Namun, dalam topik mempertahankan diri, ternyata ada satu spesies ular yang bisa dikatakan menarik dan berbeda dengan ular lainnya.
BACA JUGA:
Alih-alih menggigit atau memanfaatkan bisa, spesies ular satu ini malah salto dan melakukan aksi gerakan ala roda dalam rangka lari dari ancaman.
Metode lari dari ancaman unik ini diungkapkan seorang peneliti dari Malaysia bernama Evan Seng Huat Quah. Peneliti Universiti Sains Malaysia tersebut belum lama ini memublikasikan temuannya terkait dengan aksi akrobatis dari ular kerdil dari spesies Pseudorabdion longiceps atau di Barat dikenal dengan nama Dwarf Reed Snake.

Ular berukuran mini dikenal sebagai ular yang tak berbisa dengan ukuran maksimalnya hanya 23 cm dan biasanya tinggal di area hutan wilayah Thailand, Malaysia, Singapura, dan Indonesia.
Ular tak berbisa ini pada umumnya jarang terlihat, karena lebih memilih bersembunyi di bawah dedaunan di tanah, batuan, hingga kayu-kayu yang biasanya tersebar di hutan dan ini didukung dengan pola hidupnya yang nokturnal alias hanya beraktivitas di malam hari.
Berdasarkan keterangan ahli hepertologi di perguruan tinggi yang berada di Sabah itu, sebenarnya ia sudah mengetahui aksi akrobatis dari Pseudorabdion longiceps sejak beberapa tahun yang lalu tapi tak pernah mendokumentasikannya sehingga ia belum bisa mengumumkannya di tingkat akademik.
BACA JUGA:
Namun, di 2019, ia bersama timnya yang sedang melakukan ekspedisi di area pegunungan Kedah Malaysia berhasil menemukan ular tersebut dan mendokumentasikan gerakan saltonya.
“Kami sangat senang saat menemukan spesimen yang kami rekam dalam contoh (foto) ini ketika kami melakukan survei herpetologis untuk spesies lain di lokasi itu. Kali ini, kami memiliki peralatan kamera di tangan dan dapat mengambil gambar yang digunakan dalam publikasi ini,” tutur Quah, sebagaimana dikutip Gizmodo (5/4).

Temuan Quah itu menarik perhatian media serta dunia sains usai publikasi terkait dengan aksi salto dari Pseudorabdion longiceps serta penjelasaannya terkait dengan pertahanan diri ular tersebut di jurnal Biotropica belum lama ini.
Pada dokumentasi itu, Quah menambahkan, aksi akrobatik itu dilakukan ular tersebut selama kurang dari lima detik dan berhasil menjauh sekitar 1,5 meter dari lokasi temuan reptil kerdil tersebut.(aru)
BACA JUGA:
Bagikan
Berita Terkait
Karyawan Palsukan Tanggal Kedaluwarsa, Jaringan Ritel Jepang Hentikan Penjualan Onigiri

Pria Tewas Tertarik ke Mesin MRI karena Mengenakan Kalung Logam

Ular Weling: Ciri, Bahaya, dan Kasus Gigitan yang Menelan Korban di Pekalongan

Polisi India Kerja Keras Kuak Misteri Perempuan Rusia dan 2 Anaknya yang Tinggal di Gua, Baru Temukan sang Suami

Visa Kedaluwarsa Sejak 8 Tahun, Perempuan Rusia Ajak 2 Anaknya Tinggal di Gua di India

Coding Eror, Ribuan Warga Norwegia Kena Prank Pengumuman Menang Hadiah Besar Lotere

Museum Belanda Pamerkan Kondom Langka Abad ke-19, masih Utuh belum Dipakai tapi Terbukti tak Efektif

Ubah Menu Restoran, Mantan Karyawan Disney Dipenjara 3 Tahun Plus Bayar Denda Rp 11,8 Miliar

Surat yang Ditulis di Atas Titanic sebelum Tenggelam Terjual Rp 6,5 Miliar

Geger, Ular Ditemukan Berkeliaran saat Banjir di Perumahan Taman Mangu Bintaro
