UNESCO Serahkan Sertifikat Gamelan Sebagai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia
Sejumlah kepala daerah pengagas gemelan sebagai warisan budaya Indonesia menerima sertifikat dari UNESCO, Jumat (16/9) malam. (MP/Ismail)
MerahPutih.com - Pentas konser gamelan nusantara warnai penyerahan simbolis sertifikat gamelan sebagai warisan budaya tak benda (Intangible Cultural Heritage) dari UNESCO, di halaman Balai Kota, Jumat (16/9) malam.
Konser bertajuk Mahambara Gamelan Nusantara, Gamelan Indonesia untuk dunia itu memukau ribuan mata penonton yang hadir malam itu.
Baca Juga:
Gamelan Ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda dari UNESCO
Konser yang dimulai pukul 20.00 WIB itu dimulai dengan penampilan Kelompok Gamelan Ageng melalui Tribut Rahayu Supanggah sebagai bentuk penghormatan terhadap guru besar ISI Surakarta, empu gamelan sekaligus inisiator pengajuan gamelan sebagai warisan budaya ke UNESCO sejak beberapa tahun terakhir sampai bisa diakui pada 15 Desember 2021 lalu.
Acara ditutup dengan penyerahan sertifikat gamelan sebagai warisan budaya Indonesia pada sejumlah provinsi di Indonesia.
Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan Kemendikbud Ristek, Restu Gunawan mengatakan butuh waktu lama gamelan untuk mendapatkan pengakuan dari UNESCO. Usulan ini mulai dilakukan mulai 2017 dan mendapatkan pengakuan UNESCO pada 2021.
"Terimakasih akhirnya seremonial penyerahan sertifikat bisa dilakukan hari ini. Kerja keras kami bersama kawan-kawan dari Solo akhirnya membuahkan hasil pengakuan ini," katanya.
Perjuangan dalam pelestarian gamelan, lanjut dia, tidak berhenti pada keluarnya sertifikat UNESCO. Upaya pelestarian tetap harus terus dilakukan terutama oleh generasi muda di masa mendatang.
"Kota Solo memiliki program hibah gamelan ke kelurahan dan sekolah yang bisa dimanfaatkan untuk pelestarian kedepannya kita dukung," ucap dia.
Rektor ISI Surakarta, I Nyoman Sukerna mengaku sengaja mengemas simbolis penyerahan sertifikat Gamelan sebagai Warisan Budaya Tak Benda melalui konser akbar yang melibatkan berbagai kelompok gamelan dengan berbagai gaya di Indonesia.
"Kami berharap gamelan bisa lebih dikenal akrab oleh masyarakat, khususnya di kalangan anak muda," kata Sukerna.
Ia menjelaskan jika sertifikat UNESCO diinisiasi oleh almarhum Prof Rahayu Supanggah sejak 2017. Setelah melalui proses cukup panjang akhirnya bisa diakui oleh UNESCO pada 15 Desember 2021 lalu. (Ismail/Jawa Tengah)
Baca Juga:
Bagikan
Mula Akmal
Berita Terkait
Bengkel Motor Satu Lantai di Solo Terbakar, Warga Geger
Belasan ASN Solo Terjaring Razia Kendaraan di Balai Kota, Telat Bayar Pajak
Dinkes Solo Lakukan Inspeksi Jelang Nataru, Temukan Makanan Kedaluwarsa di Pasar
Bertemu di Masjid Agung PB XIV Hangabehi Berpelukan dengan PB XVI Purbaya
Libur Nataru, Daop 6 Yogyakarta Tambah 6 KA dari Solo dan Sediakan 391 Ribu Kursi
Dieng Kini Berstatus Geopark Nasional, Pemerintah Didorong Fokus Kejar Pengakuan UNESCO Demi Cuan Global
Bantu Aceh dan Sumatra, UNS Kirim Tim Medis dan Logistik
PMI Kota Solo Kirim 500 Kantong Darah untuk Bantuan Bencana Banjir di Pulau Sumatra, Penuhi Kebutuhan Darah
Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan Agus Andrianto Resmikan Pelayanan Imigrasi di Mal, Sebut Dukung Pertumbuhan Ekonomi
Tak Ada Bantuan Pusat, Pemkot Bakal Hentikan Operasional Batik Solo Trans