Trans Flores Jadi Alternatif Menuju Titik Bencana


Kendaraan melintasi di Jalan Raya Trans Flores, Nusa Tenggara Timur, Selasa (6/4/2021). ANTARA/Andi Firdaus
MerahPutih.com - Jalan Raya Trans Flores yang menghubungkan Kota Maumere dan Kota Larantuka menjadi jalur alternatif transportasi darat menuju lokasi bencana banjir bandang di Pulau Adonara, Nusa Tenggara Timur (NTT).
"Jalur Trans Flores ini bisa kita tempuh kalau terjadi gangguan perjalanan udara menuju Bandara Gewayantana, Larantuka, Kabupaten Flores Timur," kata pengusaha rental mobil Kristoforus Isa Mia (47), di Maumere, Selasa (6/4).
Banjir bandang yang melanda sebagian daerah di Kabupaten Malaka, Kabupaten Flores Timur, dan Kabupaten Sabu Raijua, Minggu (4/4) telah mengakibatkan sejumlah akses jalan umum di wilayah setempat mengalami kerusakan, termasuk beberapa jalan menuju Pulau Adonara.
Baca Juga:
NTT Diterjang Siklon Seroja, Pertanda Wilayah Indonesia Alami Anomali Iklim
Kris mengatakan sebelum bencana terjadi, perjalanan darat dari Bandara Fransiskus Xaverius Seda, Maumere, menuju Pulau Adonara bisa ditempuh paling lama selama 15 menit dari Pelabuhan Tobilota.
Namun akibat kerusakan jalan, kata Frans, jalur darat dari Bandara Maumere via Jalan Trans Flores menuju Adonara dialihkan menuju Pelabuhan Larantuka.
Pengguna transportasi darat membutuhkan waktu tiga jam hingga tiba di Pelabuhan Larantuka.
Perjalanan ke Pulau Adonara harus berlanjut menggunakan transportasi perahu sekitar 1,5 jam menyeberangi selat.
"Kalau melalui Jalan Raya Trans Flores, kita melintasi daerah Geliting, Waigete, Nebe, Boru (Flores Timur), Konga, Lewolaga hingga Larantuka. Sekitar tiga jam lebih perjalanan dari bandara ke pelabuhan," katanya.

Dikutip Antara, suasana di sepanjang wilayah Flores Timur menyajikan pemandangan panorama alam yang memukau. Lintasan diapit perbukitan dengan berbagai tumbuhan hijau, seperti pohon jati dan pohon kelapa.
Sementara pemandangan di sisi lain tampak beberapa baris perbukitan yang menyembul di tengah selat Pelabuhan Larantuka.
Jalannya beraspal serta berkelok nyaaris tanpa lubang. Lebarnya cukup untuk dilalui oleh dua unit kendaraan yang saling berlawanan arah.
Baca Juga:
Jalan Trans Flores sebelumnya ditempuh oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo menuju Larantuka karena terkendala cuaca untuk penerbangan ke lokasi banjir bandang di Nusa Tenggara Timur itu, Senin (6/4).
Sementara situasi cuaca pada Selasa pagi hingga siang di langit Maumere dan Larantuka tampak masih dinaungi gumpalan awan hitam serta hujan berintensitas ringan. (*)
Baca Juga:
Siklon Seroja Yang Terjang NTT Jadi Siklon Terkuat di Indonesia
Bagikan
Berita Terkait
Hampir 1000 Orang Meninggal Akibat Banjir di Pakistan, 1 Juta Penduduk Kehilangan Tempat Tinggal

Gempa Magnitudo 4,7 Guncang Parigi, Rangkaian Susulan Gempa Magnitudo 4,8

Gunung Ibu Erupsi Setinggi 700 Meter, PVMBG Naikkan Status Menjadi Waspada

Tanah Longsor Tewaskan Lebih dari 1.000 Orang di Sudan, hanya 1 Orang yang Selamat

Diguncang Gempa Magnitude 6, Desa-Desa di Afghanistan Timur Hancur, 800 Orang Tewas, dan 2.500 Terluka

Gunung Marapi Kembali Erupsi, Waspada Lahar Dingin Mengancam Warga

Magma Gunung Lewotobi Laki-laki Masih Bertumbuh, Erupsi Hampir Setiap Hari

PT KCIC Pastikan Sistem Pendeteksi Gempa Berfungsi di Sepanjang Jalur Whoosh

Ada 13 Gempa Susulan di Karawang-Bekasi hingga Pagi ini, Dipicu Sesar Naik Busur Belakang Jawa Barat

Sempat Terganggu Imbas Gempa Bekasi, Perjalanan Whoosh Sudah Kembali Normal
