Siklon Seroja Yang Terjang NTT Jadi Siklon Terkuat di Indonesia


Gelombang akibat siklon di NTT. (Foto: BMKG)
Merahputih.com- Siklon Tropis Seroja yang memicu bencana alam banjir dan longsor di Nusa Tenggara Timur (NTT) merupakan siklon yang terkuat dibanding siklon-siklon sebelumnya di Indonesia.
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati memaparkan, siklon adalah sebuah wilayah atmosfer bertekanan rendah. Siklon bercirikan pusaran angin yang berputar berlawanan dengan arah jarum jam. Ini terjadi di bumi belahan utara dan searah jarum jam di bumi belahan selatan.
Baca Juga:
8 Ribu Warga NTT Mengungsi Dampak Cuaca Ekstrem
"Siklon Tropis Seroja merupakan siklon kesepuluh yang terdeteksi oleh Tropical Cyclon Warning Center BMKG Jakarta yang nampaknya merupakan yang paling kuat dibandingkan siklon-siklon sebelumnya," kata Dwikorita dalam siaran langsung dari kanal YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (6/4).
Dwikorita Karnawati menyebut, kondisi Siklon Tropis Seroja saat ini tidak lazim. Menurutnya, ini harus bisa diantisipasi karena apabila tidak maka bisa menjadi rutinitas tiap tahun.
"Dan (Siklon Tropis) Seroja ini baru yang pertama kali benar-benar cukup dahsyat karena masuk sampai ke daratan. Ini yang tidak lazim," ucapnya.
Dwikorita menegaskan, sejumlah faktor yang menyebabkan Siklon Tropis Seroja menguat. Salah satunya arena naiknya suhu muka air laut di wilayah perairan tersebut.
"Dan ini sebagai salah satu dampak dari naiknya suhu muka air laut di wilayah perairan tersebut yang tercatat sudah mencapai 30 derajat celcisus yang mestinya rata-rata sekitar 26 derajat celcius," ujarnya seraya meminta kondisi ini harus bisa diantisipasi karena apabila tidak maka bisa menjadi rutinitas tiap tahun.
"Benar-benar harus dimitigasi, kalau tidak kondisi siklon ini akan menjadi rutin setiap tahun. Ini harus diantisipasi," imbuhnya.

Hingga Selasa (6/4) terdapat 128 orang meninggal dunia akibat bencana alam berupa banjir dan tanah longsor di sejumlah wilayah di Provinsi Nusa Tenggara Timur, dampak cuaca ekstrem yang ditandai munculnya Siklon Tropis Seroja. Korban meninggal dunia dari Kabupaten Lembata 67 orang, Flores Timur 49, dan Alor 12, sedangkan total korban hilang mencapai 72 orang, dengan rincian Kabupaten Alor 28 orang, Flores Timur 23, dan Lembata 21.
Berdasarkan data Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB per Senin (5/4), pukul 23.00 WIB, sebanyak 2.019 KK atau 8.424 warga mengungsi serta 1.083 KK atau 2.683 warga lainnya terdampak. (Knu)
Baca Juga:
Siklon Seroja Berada di 180 Kilometer Sabu Raijua NTT
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
BMKG Imbau Warga Pesisir Jakarta Waspada Banjir Rob hingga 28 Oktober

Prakiraan BMKG: Hujan Ringan hingga Disertai Petir di Sejumlah Kota Besar di Indonesia pada Rabu, 22 Oktober 2025, Waspada Juga Gelombang Tinggi dan Banjir Rob

BMKG Ingatkan Potensi Cuaca Ekstrem di Jawa Timur 20-29 Oktober, Bisa Akibatkan Bencana Hidrometeorologi

Prakiraan BMKG: Hujan Ringan hingga Sedang Guyur Jakarta pada Rabu, 22 Oktober 2025

Normalisasi Ciliwung Stagnan, DPRD Khawatir Jakarta Bakal Jadi 'Kolam Raksasa' Lagi

Prakiraan BMKG: Hujan Ringan hingga Sedang di Sejumlah Kota Besar di Indonesia pada Selasa, 21 Oktober 2025

Siklon Tropis Fengshen Turut Memengaruhi, Sulawesi Utara Akan Dilanda Cuaca Ekstrem hingga 26 Oktober

Prakiraan BMKG: Sebagian Besar Wilayah Jakarta Cerah Pada Minggu (19/10) Siang

Cuaca Panas Ekstrem, Pemerintah DKI Diminta Segera Siapkan Ketersedian Air di Setiap Wilayah

6 RT di Jakarta Selatan Sebelumnya Kebanjiran, BPBD: Surut Sepenuhnya hingga Pukul 10.00 WIB
