TNI-Polri Diminta Jaga Karantina di Bali agar Turis Asing Tak Kabur


Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (dua kanan) saat meninjau penerapan protokol kesehatan di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, pada Sabtu (30/10). (Kementerian Perhubungan)
MerahPutih.com - Satuan Tugas (Satgas) Penanggulangan COVID-19, TNI dan Polri diminta untuk mengawal karantina wisatawan mancanegara (wisman).
Hal itu dilakukan agar tak ada wisman yang kabur saat karantina terutama di Bali.
"Kita tidak ingin mereka yang datang dalam masa karantina keluar dari rombongan," kata Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Sabtu (30/10).
Baca Juga:
Waspadai Varian COVID-19 'AY.4.2', Pemerintah Maksimalkan Disiplin Karantina
Menurut Budi Karya, pengawasan karantina bagi turis asing di Bali sebagai salah satu sesi yang krusial.
Sebab, ada kemungkinan turis asing keluar dari rombongan dan tak mengikuti karantina.
"TNI-Polri untuk mengawal sehingga apa yang sudah digariskan dalam surat edaran, baik itu Inmendagri, terkait gugus tugas maupun Kementerian Perhubungan itu diikuti dengan baik," harap Budi Karya.
Ia juga meninjau pelaksanaan simulasi penanganan kedatangan penumpang
internasional di Bandara I Gusti Ngurah Rai.
Kedatangannya untuk memastikan protokol kesehatan diterapkan dengan ketat guna mencegah penyebaran COVID-19.

Budi menjelaskan, untuk mempersiapkan penerbangan internasional yang efektif dibuka sejak 14 Oktober 2021, sejumlah simulasi telah dilakukan mulai dari 9 Oktober 2021.
Menurut dia, kegiatan pada hari ini adalah simulasi ke-10 yang dilakukan oleh AP I bersama dengan pemangku kepentingan terkait.
Ia menuturkan, perlu dilakukan sosialisasi dengan baik kepada para calon penumpang pesawat udara dari negara asal karena harus mendaftarkan diri sejak di negara asal.
“Untuk itu saya berkoordinasi dengan Menlu agar kedutaan besar di negara-negara asal yang saat ini berjumlah 19 negara bisa melakukan sosialisasi ini,” tuturnya.
Baca Juga:
Sanksi Tegas bagi Pelanggar Karantina, Dipenjara dan Denda Rp 100 Juta
Dalam tinjauannya, Budi juga melihat fasilitas tes PCR dan ruang tunggu/holding penumpang.
Ia mengungkapkan, saat ini di Bandara Ngurah Rai Bali memiliki kapasitas tes PCR yang mampu melakukan tes kepada 900 orang per jam.
“Untuk kapasitas ruang tunggu/holding yang saat ini berkapasitas 300 orang, menurut saya perlu ditingkatkan paling tidak memiliki kapasitas 600-900 orang,” ungkap Budi. (Knu)
Baca Juga:
Ada Dua Oknum TNI Diduga Bantu Rachel Vennya Kabur dari Karantina
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID

Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa

178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat

Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis

Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025

KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19

KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI

COVID-19 Melonjak, Ini Yang Dilakukan Menkes Budi Gunadi Sadikin

COVID-19 Mulai Melonjak Lagi: Dari 100 Orang Dites, Sebagian Terindikasi Positif

Terjadi Peningkatan Kasus COVID-19 di Negara Tetangga, Dinkes DKI Monitoring Rutin
