TGPF Dinilai Tak Serius Ungkap Kasus Novel, Hendardi: Kami Bukan Tim Pencari Sensasi atau Opini


Anggota TGPF Kasus Novel, Hendardi (Foto: antaranews)
MerahPutih.Com - Kritik sejumlah pihak terhadap Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) kasus Novel yang gagal mengungkap pelaku penyerangan terhadap penyidik KPK, Novel Baswedan mendapat tanggapan serius dari Hendardri, salah satu anggota TGPF.
Menurut Hendardi, pihaknya telah bekerja sesuai dengan tugas dan wewenang dimiliki. Lebih dari itu, Ketua SETARA Institute ini menyebutkan, TGPF bukan tim pencari sensasi atau opini namun tim pencari fakta.
Baca Juga: Serius Ungkap Kasus Novel, Polri Bentuk Tim Teknis dan Libatkan Densus 88
"TGPF sangat serius, kami bukan tim yang dibentuk untuk mencari sensasi, ataupun opini. Kami adalah tim pencari fakta," kata Hendardi, di Bareskrim Polri Jakarta Selatan, Rabu (17/7).
Menurut Hendardi, semua yang telah di lakukan oleh TGPF itu, semata untuk memberikan hak korban. Bahkan, anggota yang tergabung dalam TGPF ini juga berasal dari tiga unsur yaitu Polri, KPK dan pakar.

"Kami lakukan pendalaman dan dasarnya investigasi, tentunya kami bukan menerawang, dalam investigasi itu jkami berangkat dari sebelumnya yang telah dilakukan oleh pihak Polri serta ditambah dengan laporan dari Komnas HAM dan lalin-lain," tambahnya.
Bahkan, dalam menjalankan tugasnya, TGPF memulai memeriksa fakta bukan dari alibi-alibi.
"Karena kami melakukan itu atas dasar investigasi di lapangan. Kendati demikian, apa yang kami lakukan dalam menjalankan tugas itu terlebih dahulu kami sudah melihat ada dugaan, serta melihat motif-motif lain dari tindakan atau kekerasan dari kasus tersebut," papar Hendardi.
Lebih lanjut, ia menegaskan tujuan TGPF bukan memihak pemberi wewenang yakni Kapolri tapi justru membela korban, Novel Baswedan.
"Tujuan kami adalah tujuan yang baik dan juga untuk membela terhadap Novel Baswedan, dalam arti pembelaan bahwa beliau punya hak. Selain membela hak Novel, kami juga memulihkan kembali terhadap HAM itu," terangnya.
Hendardi mengklaim, dirinya sempat bertemu Novel untuk menanyakan seputar kasus yang tengah menimpa penyidik senior KPK tersebut.
"Kita tidak main - main dan kita tidak maksud untuk menjelekan. Semua yang kami lakukan ini untuk memulihkan nama baik HAM yang ada di negara kita saat ini," tegasnya.
Baca Juga: Seluruh Polisi Terbaik di Indonesia Dikerahkan Buru Penyerang Novel
TGPF kata Hendardi sangat percaya bahwa kasus ini akan terbongkar dengan rencananya Kapolri akan membentuk Tim Teknis yang dipimpin langsung oleh Kabareskrim Komjen Pol Idham Aziz tersebut.
Selain dari data dan bukti-bukti, ada jalan keluar dalam mengungkap kasus penyiraman air keras Novel Baswedan itu melalui jejak digital IT yang direkomendasikan dari TGPF kepada Kapolri saat ini.
"Masih ada jalan keluar menggunakan data IT, karena data jejak digital tersebut tidak dapat dibohongi," tutupnya.(Gms)
Baca Juga: TGPF: Pelaku Penyerangan Diduga Sakit Hati Karena Ulah Novel
Bagikan
Berita Terkait
Bripka Rohmat Pelindas Affan Kurniawan tak Dipecat, Hanya Disanksi Demosi 7 Tahun

Pejabat Tinggi Polri Dilantik, Komjen Syahardiantono Jabat Kabareskrim, Irjen Asep Edi Resmi Jadi Kapolda Metro Jaya

Alasan Pakai Robot, Polri Khawatir Anggotanya Jadi Korban di Lokasi Rawan dan Berbahaya

Mabes Polri Tak Mau Kalah dengan Negara Lain soal Penggunaan Robot untuk Tugas Kepolisian

Novel Baswedan Ditunjuk Jadi Wakil Kepala Satgassus Optimalisasi Penerimaan Negara

Mutasi Besar-Besaran di Mabes Polri, Pejabat KPK Dapat Jabatan Kapolda Sultra

Bersaksi di Sidang, Penyidik KPK Rossa Akui Hasto Tak Terlibat Perintangan Penyidikan

Penyidik KPK Sebut Firli Bahuri Ekspose OTT Saat Harun Masiku Belum Tertangkap

Kasus Ijazah Palsu, Bareskrim Ambil Sampel 7 Ijazah Rekan Jokowi di Solo Jadi Pembanding

Novel Baswedan Soroti Pencalonan Nurul Ghufron sebagai Hakim Agung: Harusnya Gagal Administrasi
