Headline

TGPF Dinilai Tak Serius Ungkap Kasus Novel, Hendardi: Kami Bukan Tim Pencari Sensasi atau Opini

Eddy FloEddy Flo - Rabu, 17 Juli 2019
  TGPF Dinilai Tak Serius Ungkap Kasus Novel, Hendardi: Kami Bukan Tim Pencari Sensasi atau Opini

Anggota TGPF Kasus Novel, Hendardi (Foto: antaranews)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MerahPutih.Com - Kritik sejumlah pihak terhadap Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) kasus Novel yang gagal mengungkap pelaku penyerangan terhadap penyidik KPK, Novel Baswedan mendapat tanggapan serius dari Hendardri, salah satu anggota TGPF.

Menurut Hendardi, pihaknya telah bekerja sesuai dengan tugas dan wewenang dimiliki. Lebih dari itu, Ketua SETARA Institute ini menyebutkan, TGPF bukan tim pencari sensasi atau opini namun tim pencari fakta.

Baca Juga: Serius Ungkap Kasus Novel, Polri Bentuk Tim Teknis dan Libatkan Densus 88

"TGPF sangat serius, kami bukan tim yang dibentuk untuk mencari sensasi, ataupun opini. Kami adalah tim pencari fakta," kata Hendardi, di Bareskrim Polri Jakarta Selatan, Rabu (17/7).

Menurut Hendardi, semua yang telah di lakukan oleh TGPF itu, semata untuk memberikan hak korban. Bahkan, anggota yang tergabung dalam TGPF ini juga berasal dari tiga unsur yaitu Polri, KPK dan pakar.

Hendardi bersama TGPF Kasus Novel di Mabes Polri
Hendardi (paling kanan) bersama TGPF Kasus Novel di Mabes Polri (MP/Gomes R)

"Kami lakukan pendalaman dan dasarnya investigasi, tentunya kami bukan menerawang, dalam investigasi itu jkami berangkat dari sebelumnya yang telah dilakukan oleh pihak Polri serta ditambah dengan laporan dari Komnas HAM dan lalin-lain," tambahnya.

Bahkan, dalam menjalankan tugasnya, TGPF memulai memeriksa fakta bukan dari alibi-alibi.

"Karena kami melakukan itu atas dasar investigasi di lapangan. Kendati demikian, apa yang kami lakukan dalam menjalankan tugas itu terlebih dahulu kami sudah melihat ada dugaan, serta melihat motif-motif lain dari tindakan atau kekerasan dari kasus tersebut," papar Hendardi.

Lebih lanjut, ia menegaskan tujuan TGPF bukan memihak pemberi wewenang yakni Kapolri tapi justru membela korban, Novel Baswedan.

"Tujuan kami adalah tujuan yang baik dan juga untuk membela terhadap Novel Baswedan, dalam arti pembelaan bahwa beliau punya hak. Selain membela hak Novel, kami juga memulihkan kembali terhadap HAM itu," terangnya.

Hendardi mengklaim, dirinya sempat bertemu Novel untuk menanyakan seputar kasus yang tengah menimpa penyidik senior KPK tersebut.

"Kita tidak main - main dan kita tidak maksud untuk menjelekan. Semua yang kami lakukan ini untuk memulihkan nama baik HAM yang ada di negara kita saat ini," tegasnya.

Baca Juga: Seluruh Polisi Terbaik di Indonesia Dikerahkan Buru Penyerang Novel

TGPF kata Hendardi sangat percaya bahwa kasus ini akan terbongkar dengan rencananya Kapolri akan membentuk Tim Teknis yang dipimpin langsung oleh Kabareskrim Komjen Pol Idham Aziz tersebut.

Selain dari data dan bukti-bukti, ada jalan keluar dalam mengungkap kasus penyiraman air keras Novel Baswedan itu melalui jejak digital IT yang direkomendasikan dari TGPF kepada Kapolri saat ini.

"Masih ada jalan keluar menggunakan data IT, karena data jejak digital tersebut tidak dapat dibohongi," tutupnya.(Gms)

Baca Juga: TGPF: Pelaku Penyerangan Diduga Sakit Hati Karena Ulah Novel

#Ketua SETARA Institute Hendardi #Novel Baswedan #Penyidik KPK #Mabes Polri
Bagikan
Ditulis Oleh

Eddy Flo

Simple, logic, traveler wanna be, LFC and proud to be Indonesian

Berita Terkait

Indonesia
Bripka Rohmat Pelindas Affan Kurniawan tak Dipecat, Hanya Disanksi Demosi 7 Tahun
Bripka Rohmat pelindas Affan Kurniawan lolos dari pemecatan. Ia hanya dikenakan sanksi demosi tujuh tahun.
Soffi Amira - Kamis, 04 September 2025
Bripka Rohmat Pelindas Affan Kurniawan tak Dipecat, Hanya Disanksi Demosi 7 Tahun
Indonesia
Pejabat Tinggi Polri Dilantik, Komjen Syahardiantono Jabat Kabareskrim, Irjen Asep Edi Resmi Jadi Kapolda Metro Jaya
Merupakan bentuk penyegaran organisasi.
Dwi Astarini - Selasa, 19 Agustus 2025
Pejabat Tinggi Polri Dilantik, Komjen Syahardiantono Jabat Kabareskrim, Irjen Asep Edi Resmi Jadi Kapolda Metro Jaya
Indonesia
Alasan Pakai Robot, Polri Khawatir Anggotanya Jadi Korban di Lokasi Rawan dan Berbahaya
Polri masih terus melihat kesesuaian terhadap penempatan dan kegunaan robot-robot yang akan digunakan
Frengky Aruan - Selasa, 01 Juli 2025
Alasan Pakai Robot, Polri Khawatir Anggotanya Jadi Korban di Lokasi Rawan dan Berbahaya
Indonesia
Mabes Polri Tak Mau Kalah dengan Negara Lain soal Penggunaan Robot untuk Tugas Kepolisian
Kadiv Humas Polri, Irjen Sandi Nugroho menyebut bahwa wajah kepolisian di sejumlah negara akan diwarnai kehadiran robot-robot pada 2030.
Frengky Aruan - Senin, 30 Juni 2025
Mabes Polri Tak Mau Kalah dengan Negara Lain soal Penggunaan Robot untuk Tugas Kepolisian
Indonesia
Novel Baswedan Ditunjuk Jadi Wakil Kepala Satgassus Optimalisasi Penerimaan Negara
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo membentuk Satuan Tugas Khusus (Satgassus) Optimalisasi Penerimaan Negara yang bertugas mendampingi kementerian agar dapat meningkatkan penerimaan negara dalam berbagai sektor.
Frengky Aruan - Senin, 16 Juni 2025
Novel Baswedan Ditunjuk Jadi Wakil Kepala Satgassus Optimalisasi Penerimaan Negara
Indonesia
Mutasi Besar-Besaran di Mabes Polri, Pejabat KPK Dapat Jabatan Kapolda Sultra
Kali ini, ada 67 perwira menengah dan perwira tinggi Polri yang dimutasi.
Dwi Astarini - Rabu, 21 Mei 2025
Mutasi Besar-Besaran di Mabes Polri, Pejabat KPK Dapat Jabatan Kapolda Sultra
Indonesia
Bersaksi di Sidang, Penyidik KPK Rossa Akui Hasto Tak Terlibat Perintangan Penyidikan
Pernyataan itu disampaikan Rossa saat bersaksi dalam sidang kasus dugaan suap pengurusan PAW anggota DPR RI 2019-2024
Angga Yudha Pratama - Jumat, 09 Mei 2025
Bersaksi di Sidang, Penyidik KPK Rossa Akui Hasto Tak Terlibat Perintangan Penyidikan
Indonesia
Penyidik KPK Sebut Firli Bahuri Ekspose OTT Saat Harun Masiku Belum Tertangkap
Rossa bersama tim belum berhasil mengamankan Harun Masiku.
Angga Yudha Pratama - Jumat, 09 Mei 2025
Penyidik KPK Sebut Firli Bahuri Ekspose OTT Saat Harun Masiku Belum Tertangkap
Indonesia
Kasus Ijazah Palsu, Bareskrim Ambil Sampel 7 Ijazah Rekan Jokowi di Solo Jadi Pembanding
Sebanyak 31 orang saksi turut diperiksa dalam perkara ijazah palsu.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 08 Mei 2025
Kasus Ijazah Palsu, Bareskrim Ambil Sampel 7 Ijazah Rekan Jokowi di Solo Jadi Pembanding
Indonesia
Novel Baswedan Soroti Pencalonan Nurul Ghufron sebagai Hakim Agung: Harusnya Gagal Administrasi
Novel Baswedan mengingatkan bahwa seorang Hakim Agung harus memiliki standar etik yang tinggi karena berperan sebagai tangan Tuhan di dunia.
Frengky Aruan - Rabu, 16 April 2025
Novel Baswedan Soroti Pencalonan Nurul Ghufron sebagai Hakim Agung: Harusnya Gagal Administrasi
Bagikan