Sains

Terungkap, Ini Alasan Ilmiah Hiu Menyerang Manusia

Ananda Dimas PrasetyaAnanda Dimas Prasetya - Selasa, 02 November 2021
Terungkap, Ini Alasan Ilmiah Hiu Menyerang Manusia

Ternyata hiu punya alasan menyerang manusia. (Foto: Pexels/@Ben Phillips)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

DALAM film-film hiu yang biasa kita tonton, ikan bertulang rawan itu menyerang manusia dengan ganas tanpa alasan yang jelas. Entah mengapa mereka selalu digambarkan sebagai makhluk buas yang siap menerkam siapa pun dalam air. Tapi faktanya, mereka melakukannya bukan karena iseng saja. Ternyata hiu itu memiliki penglihatan yang buruk.

Melalui sebuah penelitian baru yang dipublikasikan ke Journal of the Royal Society Interface, hiu putih yang bertanggung jawab terhadap sebagian besar serangan manusia, ternyata tidak bisa melihat dengan baik. Sampai-sampai mereka kesulitan membedakan manusia dengan hewan atau objek lain.

Baca juga:

Hanya Setinggi 51 cm, Ini Sapi Terkecil di Dunia

Terungkap, Ini Alasan Ilmiah Hiu Sering Menyerang Manusia
Penglihatannya yang buruk membuat hiu tidak bisa membedakan manusia dengan anjing atau singa laut. (Foto: Unsplash/@Gerald Schombs)

Berdasarkan studi yang dilakukan peneliti asal Australia itu, hiu lahir dengan dua pilihan. Entah benar-benar buta warna atau memiliki persepsi warna yang terbatas.

Hal ini menyebabkan kekuatan spasial mereka jauh lebih buruk daripada manusia. Akibatnya, mereka sangat bergantung pada gerakan dan kecerahan saat mencari mangsa.

Penelitian ini menggunakan rekaman video untuk menganalisis persepsi dan kemampuan hiu putih besar dalam membedakan objek di bawah air. Beberapa benda yang digunakan ialah pelampung persegi panjang, manusia yang sedang berenang, manusia yang mendayung papan selancar, serta pinnpied seperti singa dan anjing laut.

"Dari perspektif hiu putih, baik gerakan visual maupun isyarat bentuk tidak memungkinkan perbedaan visual yang tegas antara pinniped dan manusia," tulis para peneliti dalam jurnalnya. Hal ini mendukung teori identitas yang salah di balik beberapa gigitan pada manusia.

Baca juga:

Felis Nigripes, Kucing Lucu Paling Mematikan di Dunia

Lebih lanjut, Dr. Laura Ryan selaku penulis utama sekaligus peneliti di Neurobiologi Lab di Macquarie University mengatakan bahwa hal ini membuat peselancar lebih berisiko terkena serangan hiu.

"Kami menemukan bahwa peselancar, perenang, dan pinniped di permukaan laut akan terlihat sama bagi hiu putih yang melihat dari bahwa karena hiu ini tidak dapat melihat detail atau warna yang halus," jelas Ryan dalam rilis persnya.

Terungkap, Ini Alasan Ilmiah Hiu Sering Menyerang Manusia
Sebenarnya manusia bukan menu makanan hiu tapi kadang hiu tidak bisa membedakannya dengan makhluk lain. (Foto: Pixabay/@SarahRichterArt)

Hal ini juga didukung oleh pernyataan program director Pacific Shark Research Center, David Ebert setelah insiden gigitan hiu pada seorang peselancar asal California. Menurutnya, hiu tidak mencari manusia untuk dimakan, melainkan salah mengiranya sebagai anjing laut.

"Manusia tidak ada dalam menu. Dalam kasus peselancar, hiu mungkin tidak tahu persis apa itu," ucap Ebert. Hiu tidak tahu, tapi mereka merasakan getaran yang sama seperti anjing laut. Jadi tindakan ini mungkin lebih ke tindakan atau insting investigasi.

Wah apakah artinya hiu-hiu harus pakai kacamata seperti manusia biar bisa melihat dengan lebih jelas? (sam)

Baca juga:

Hiu Paus Memiliki Ribuan Gigi Kecil Sekitar Matanya

#Serangan Hiu #Fauna #Ikan Hiu #Sains
Bagikan
Ditulis Oleh

Samantha Samsuddin

Be the one who brings happiness

Berita Terkait

ShowBiz
Studi Terbaru Ungkap Popularitas Berpotensi Turunkan Harapan Hidup Musisi, Gaya Hidup dan Kesibukan Tur Jadi Faktornya
Studi yang dipublikasikan di Journal of Epidemiology & Community Health ini menyebut popularitas mempersingkat usia hingga 4,6 tahun.
Dwi Astarini - Jumat, 28 November 2025
 Studi Terbaru Ungkap Popularitas Berpotensi Turunkan Harapan Hidup Musisi, Gaya Hidup dan Kesibukan Tur Jadi Faktornya
Dunia
Langka Banget, Lynx Iberia Putih Pertama di Dunia Terekam di Spanyol Diduga Alami Kelainan Genetik
Seekor Lynx Iberia berwarna putih berhasil diabadikan fotografer satwa liar asal Spanyol, Ángel Hidalgo, di kawasan konservasi alam di pegunungan Spanyol bagian selatan.
Wisnu Cipto - Sabtu, 01 November 2025
Langka Banget, Lynx Iberia Putih Pertama di Dunia Terekam di Spanyol Diduga Alami Kelainan Genetik
Indonesia
Sepakat Kerja Sama di Bidang Ekonomi dan Sains, Presiden Brasil Harap Bisa Untungkan 2 Negara
Brasil dan Indonesia sepakat bekerja sama di bidang ekonomi dan sains. Presiden Brasil, Luiz Inacio Lula da Silva, berharap kerja sama ini bisa menguntungkan dua negara.
Soffi Amira - Kamis, 23 Oktober 2025
Sepakat Kerja Sama di Bidang Ekonomi dan Sains, Presiden Brasil Harap Bisa Untungkan 2 Negara
Dunia
Ilmuwan Peneliti Material Baru Terima Hadiah Nobel Kimia, Temuannya Dapat Bantu Selamatkan Planet
Penemuan mereka berpotensi mengatasi beberapa masalah terbesar di planet ini, termasuk menangkap karbon dioksida untuk membantu mengatasi perubahan iklim dan mengurangi polusi plastik melalui pendekatan kimia.
Dwi Astarini - Jumat, 10 Oktober 2025
 Ilmuwan Peneliti Material Baru Terima Hadiah Nobel Kimia, Temuannya Dapat Bantu Selamatkan Planet
Dunia
Tiga Ilmuwan Raih Hadiah Nobel Fisika, Berjasa dalam Komputasi Kuantum
Membuka jalan bagi lahirnya generasi baru komputer superkuat.
Dwi Astarini - Rabu, 08 Oktober 2025
Tiga Ilmuwan Raih Hadiah Nobel Fisika, Berjasa dalam Komputasi Kuantum
Indonesia
Sea World Ancol Rayakan Ulang Tahun ke-33, Hadirkan Hiu Berjalan Halmahera
Spesies hiu endemik dari Maluku Utara ini kini berstatus 'Hampir Terancam' menurut IUCN.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 03 Oktober 2025
Sea World Ancol Rayakan Ulang Tahun ke-33, Hadirkan Hiu Berjalan Halmahera
Lifestyle
Kayak Manusia, Kucing Juga Bisa Kena Demensia
Temuan ini akan membantu ilmuwan mencari pengobatan baru bagi manusia.
Dwi Astarini - Jumat, 15 Agustus 2025
Kayak Manusia, Kucing Juga Bisa Kena Demensia
Lifestyle
Populasi Serangga Terancam Alterasi Pola El Nino yang Dipicu Perubahan Iklim
Artropoda disebut menjadi sumber makanan penting bagi burung dan hewan yang lebih besar.??
Dwi Astarini - Kamis, 07 Agustus 2025
Populasi Serangga Terancam Alterasi Pola El Nino yang Dipicu Perubahan Iklim
Dunia
Arkeolog Temukan Bukti Penyintas Letusan Gunung Vesuvius Kembali Tinggal di Reruntuhan Pompeii
Pompeii setelah tahun 79 muncul kembali, bukan sebagai kota, melainkan sebagai kumpulan bangunan yang rapuh dan suram, semacam kamp.
Dwi Astarini - Kamis, 07 Agustus 2025
Arkeolog Temukan Bukti Penyintas Letusan Gunung Vesuvius Kembali Tinggal di Reruntuhan Pompeii
Lifestyle
Batu Mars Terbesar di Dunia Dilelang, Terjual Seharga Rp 86,25 Miliar
Dikenal dengan nama NWA 16788, meteorit ini memiliki berat 24,5 kilogram.
Dwi Astarini - Kamis, 17 Juli 2025
Batu Mars Terbesar di Dunia Dilelang, Terjual Seharga Rp 86,25 Miliar
Bagikan