Terungkap Alasan Jokowi Panggil Menteri LHK ke Istana


Ilustrasi: Presiden Jokowi (tengah) didampingi Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar (kanan) meninjau Pusat Persemaian Mentawir, Kamis (23/2/2023). . ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/tom
MerahPutih.com - Kedatangan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar ke Istana Negara memunculkan sejumlah spekulasi.
Terutama, terkait hubungan Partai NasDem tempat sang menteri itu bernaung dengan koalisi pemerintah.
Pihak Istana segera memberikan penjelasan soal alasan Menteri Siti datang ke Presiden Joko Widodo (Jokowi). Pemanggilan itu rupanya terkait polusi udara.
Baca Juga:
Dipanggil Jokowi, Siti Nurbaya Bungkam Saat Tiba di Istana
Selain itu, Jokowi mengingatkan soal potensi musim kemarau yang lebih panjang.
"Bapak Presiden mengingatkan juga bahwa musim kemarau di tahun ini akan lebih panjang karena BMKG sudah memberikan prediksi bahwa pada tahun 2023 ini akan mengalami musim kemarau yang lebih panjang dari pada tahun-tahun sebelumnya," kata Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin kepada wartawan di Jakarta, Jumat (16/6).
Baca Juga:
KLHK Diminta Lakukan Kajian Pencegahan dan Pengendalian Udara Jakarta yang Buruk
Selain itu, Siti diminta berkoordinasi dengan lembaga lain.
"Jadi Bapak Presiden minta Kementerian LHK mengantisipasi hal ini dengan berkoordinasi, bekerja sama dengan instansi terkait," ujar Bey.
Pada kesempatan itu pula, Siti juga melaporkan tentang penyelenggaraan UN Climate Change Conference or Conference off the Parties (COP28) yang akan digelar di Uni Emirat Arab. Kegiatan ini berlangsung pada 30 November-12 Desember 2023.
"Menteri LHK melaporkan COP28 yang akan dilaksanakan di UEA pada akhir tahun dan juga melaporkan tentang alat-alat monitoring polusi udara yang dimiliki," pungkas Bey. (Knu)
Baca Juga:
[HOAKS atau FAKTA]: Jokowi Tetapkan Usia Pensiun PNS 50 Tahun
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Kualitas Udara Jakarta Berada di Ambang Batas Tidak Sehat pada Selasa (16/9), Kelompok Sensitif Diharap Pakai Masker

Pagi Ini Kualitas Udara Jakarta Terburuk Kedua di Dunia, Nomor 1 Kota di Afrika

Jakarta Susun Mitigasi Kurangi Emisi GRK 30 Persen hingga 2030

Pagi ini, Kualitas Udara di Jakarta Terburuk Kedua di Dunia

Ketika Udara Bersih Menjadi Kebutuhan: Solusi Praktis untuk Lingkungan Sehat di Rumah

4 Hari Berturut Kualitas Udara Jakarta Masuk 4 Besar Kota Terburuk di Dunia

Udara Jakarta Terburuk Kedua Dunia Setelah Kemarin Nomor 4, Warga Diimbau Pakai Masker

Hari Ini Kualitas Udara Jakarta Terburuk ke-4 Dunia, Nomor 1 Kinshasa

Menteri LH: Kendaraan Berat Tak Lolos Uji Emisi Kena Sanksi

Pemprov DKI Libatkan Daerah Aglomerasi untuk Atasi Polusi Udara Jakarta
