Tertib, Ratusan Ojol Antre Semprotan Disinfektan Gratis di Pinggir Jalan


Ratusan ojek online antre penyemprotan disinfektan di Surabaya, Minggu (22/3) (MP/Budi Lentera)
MerahPutih.Com - Ratusan ojek online, mengantre dan berjajar dua baris di sepanjang jalan Gubernur Suryo, Surabaya. Mereka harus mengantre hingga berpuluh-puluh meter, mereka cukup tertib. Tidak sampai terjadi kemacetan, karena memang volume kendaraan lain yang melintas, tidak begitu banyak.
Ya, para ojek online tersebut mengantri untuk mendapatkan penyemprotan disinfektan. Upaya pencegahan COVID-19 ini dilakukan pemerintah provinsi Jawa Timur dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPDP) Jatim. Selain bagian tangan, tampat duduk dan helm cadangan untuk pengguna jasa ojol, juga disemprot.
Baca Juga:
Darurat COVID-19, Rutan Surakarta Berlakukan Besuk Napi Gunakan Video Call
"Kita mulai menyemprot disinfektan untuk kendaraan-kendaraan transportasi roda dua, kedepan bergantian untuk roda empat, dan seterusnya," kata Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, (22/3).

Tranportasi publik seperti Bus Suroboyo dan lainnya juga tak luput dari penyemprotan disinfektan yang dilakukan Lima petugas dengan memakai Alat Pelindung Diri (APD) dari BPBD Jatim.
"Kalau transportasi umum, sudah semua di terminal. Itu sudah mulai tempat duduknya, bisnya sudah jalan mulai dari Senin yang lalu," tambah mantan Mensos tersebut.
Baca Juga:
Tekan Sebaran COVID-19, Pemprov DKI Tutup Tempat Hiburan dan Griya Pijat Hingga 5 April
Penyemprotan disinfektan ini dilakukan tiap hari dengan menyisir tiga titik setiap harinya yang sering dilalui masyarakat. Mulai dari terminal, tempat ibadah dan lainnya sampai merata.
"Besok kita akan melakukan penyemprotan Tiga titik, titik yang harus kita jangkau supaya masing-masing bisa merata," lanjut Khofifah.
Dengan kordinasi dengan Lima Bakorwil di Jatim, penyemprotan disinfektan ini juga akan dilakukan di fasum dan fasilitas sosial di seluruh Jatim, agar virus yang berasal dari Wuhan Cina tersebut dapat dicegah penyebarannya.
"Tapi partisipasi masyarakat juga menjadi kunci penting dalam percepatan penanganan Covid-19, yakni menjaga jarak (Social Distancing), sering mencuci tangan dengan hand sanitizer atau sabun, dan tidak bergerombol di tempat umum atau lebih baik berdiam diri di rumah," lanjut Khofifah.

Dinamika penyebaran COVID-19 ini, masih kata Khofifah, dinamikanya luar biasa. Perlu kehati-hatian dan kewaspadaan supaya tetap sehat dan tidak terpapar.
Sementara bagi driver online sendiri, kegiatan tersebut disambut positif. Sebab, itu bisa mencegah untuk tertular, apalagi ia dituntut untuk bekerja di luar, tidak bisa tinggal diam di rumah sesuai himbauan presiden Joko Widodo.
"Kita kan kerjanya di luar, tiap hari ketemu sama berganti-ganti orang. Kalau pun dihimbau untuk pakai masker dan pembersih tangan, sekarang dapatnya susah. Kalau pun ada, harganya mahal," ungkap Sugiono, salah satu driver ojek online.(*)
Berita ini ditulis berdasarkan laporan Budi Lentera, reporter dan kontributor MerahPutih.com untuk wilayah Jawa Timur.
Baca Juga:
Soal Corona, Pejabat di Lingkungan Jokowi Dinilai Banyak Omong Kosong
Bagikan
A. Haris Budiawan/Budi Lentera
Berita Terkait
159 Ribu Netizen Teken Petisi Tolak Pemecatan Kompol Cosmas di Kasus Rantis Brimob Lindas Ojol

Peringati 7 Hari Kematian Affan Kurniawan, Ojol Solo Nyalakan Lilin dan Pasang Bendera Setengah Tiang

Kompolnas Imbau Warga Rekam Brimob Tabrak Ojol Serahkan Video ke Polisi, Untuk Bukti Pemidanaan

Polri Pecat Kompol Cosmas K Gae Buntut Rantis Brimob Lindas Ojol hingga Tewas

Aplikator Pastikan Ojol yang Berdiskusi dengan Wapres Gibran Adalah Mitra Resmi

Kompolnas Berharap Gelar Perkara Ojol Tewas Ditabrak Rantis Brimob Hari Ini Bisa Jadi Awal Pemidanaan

Asosiasi Pastikan Pengemudi Ojol yang Bertemu Wapres Gibran Bukan Anggota Mereka

Kompol Cosmas dan Sopir Rantis Brimob Tewaskan Affan Terancam Dipecat Tidak Hormat

2 Mitra Ojol Meninggal dan 3 Masih Dirawat di RS Imbas Demo, Ini Nama-namanya

Dankorbrimob Minta Maaf, Proses Hukum Anggota Ditindak Divisi Propam Polri
