Terkuak, Mata-Mata CIA Bocorkan Data Rahasia ke Tiongkok Sejak 2001

Wisnu CiptoWisnu Cipto - Selasa, 18 Agustus 2020
Terkuak, Mata-Mata CIA Bocorkan Data Rahasia ke Tiongkok Sejak 2001

Kantor Dinas Rahasia Pusat Amerika Serikat alias CIA. (ANT)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Tiongkok ternyata mendapatkan bocoran data rahasia dari mantan mata-mata yang bekerja di Dinas Rahasia Pusat Amerika Serikat alias CIA. Tercatat sedikitnya ada 2 orang bekas agen CIA yang terdeteksi membocorkan rahasia negara ke negeri Tirai Bambu.

Dikutip Reuters, Selasa (18/8), Departemen Kehakiman AS melansir eks anggota CIA Alexander Yuk Ching Ma, 67, ditangkap pada Jumat dengan tuduhan berkonspirasi dengan seorang kerabat keluarganya yang juga bekas petugas CIA untuk memberikan informasi rahasia ke pejabat intelijen Tiongkok.

Baca Juga:

Pemilu Amerika Serikat akan jadi Sasaran Peretas Tiongkok?

Rilis yang sama menyebutkan sebagai warga naturalisasi AS, Ma mulai bekerja untuk CIA pada 1982 dengan kewenangan mengakses informasi rahasia. Para jaksa mengatakan Ma keluar dari CIA pada 1989 dan tinggal lalu bekerja di Shanghai sebelum tiba di Hawaii pada 2001.

Bendera Amerika Serikat (Foto: pixabay/rogerl01)

Departemen Kehakiman AS menambahkan kerabat Ma yang tak disebut namanya itu juga bekerja sebagai mata-mata CIA tapi mengundurkan diri pada 1983 setelah dugaan bahwa mereka memanfaatkan posisi resmi mereka untuk membantu warga negara Tiongkok memasuki AS.

Dikutip Antara, Departemen Kehakiman AS menduga aktivitas mata-mata Ma dan dikerabatnya mulai pada Maret 2001. Sejak itu sampai tertangkap, kedua bekas pegawai CIA itu diduga telah membocorkan data kepada Tiongkok terkait informasi mengenai personalia, operasi dan metode merahasiakan komunikasi.

Baca Juga:

Begini Cara Mata-mata Ganda Rusia Diracun di London

Bahkan, ada satu pertemuan terekam dalam video yang di dalamnya Ma terlihat menghitung uang tunai $50.000 (Rp750 juta) yang diterima sebagai imbalan atas informasi rahasia.

Dokumen pengadilan menyatakan setelah Ma pindah ke Hawaii, dia mencari lowongan kerja di Dinas Rahasia Federal AS (FBI) untuk mendapatkan kembali akses ke rahasia pemerintah AS agar dapat memberikannya ke pihak Tiongkok.

Kantor FBI Honolulu merekrut Ma sebagai penerjemah pada 2004, menurut dokumen pengadilan yang sama. Namun, CIA dan FBI sampai saat ini masih belum mau berkomentar tentang penangkapan Ma dan kerabatnya. (*)

Baca juga:

Diduga Ingin Mencuri Penelitian COVID-19, Dua Peretas Tiongkok Kena Tuntut AS

#Amerika Serikat #Mata-Mata Pemerintahan
Bagikan
Ditulis Oleh

Wisnu Cipto

Berita Terkait

Indonesia
Indonesia Pastikan Impor Minyak dari Amerika Serikat
Pemerintah Indonesia membantah adanya isu perundingan tarif dagang antara Indonesia dan AS terancam batal. Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian memastikan negosiasi kedua negara masih terus berlanjut.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 12 Desember 2025
Indonesia Pastikan Impor Minyak dari Amerika Serikat
Dunia
Setelah Maduro, Donald Trump Incar Gulingkan Presiden Kolombia Gustavo Petro
Ancaman terhadap Presiden Kolombia Gustavo Petro ini bukan kali pertama Trump menyerang pimpinan negara Amerika Selatan.
Wisnu Cipto - Kamis, 11 Desember 2025
Setelah Maduro, Donald Trump Incar Gulingkan Presiden Kolombia Gustavo Petro
Indonesia
Makin Panas, AS Sita Kapal Tanker Minyak di Pesisir Venezuela
Operasi tersebut dilakukan oleh FBI, biro Investigasi Keamanan Dalam Negeri (HSI), dan Pasukan Penjaga Pantai AS, dengan dukungan Departemen Pertahanan AS.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 11 Desember 2025
Makin Panas, AS Sita Kapal Tanker Minyak di Pesisir Venezuela
Indonesia
Indonesia Tepis Kabar Perundingan Tarif dengan AS Terancam Batal, Sebut Cuma Dinamika
Media Asing The Financial Times melaporkan kesepakatan dagang antara RI-AS yang disepakati pertengahan tahun 2025 berada di ujung tanduk.
Wisnu Cipto - Rabu, 10 Desember 2025
Indonesia Tepis Kabar Perundingan Tarif dengan AS Terancam Batal, Sebut Cuma Dinamika
Dunia
Warga Asal Negara Dengan Pemerintahan Tidak Stabil Bakal Sulit Masuk AS
Perdebatan terkait kebijakan itu meningkat setelah Trump pada 28 November mengancam akan menghentikan migrasi secara permanen dari apa yang ia sebut “negara dunia ketiga”.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 05 Desember 2025
Warga Asal Negara Dengan Pemerintahan Tidak Stabil Bakal Sulit Masuk AS
Dunia
Lawan Rencana Agresi Militer AS ke Venezuela, Kuba: Kawasan Amerika Latin-Karibia Zona Damai
“Sekali lagi kami menegaskan kawasan ini harus dijaga dari destabilisasi; Kuba mendukung kedaulatan Venezuela,” kata Presiden Kuba Miguel Diaz?Canel
Wisnu Cipto - Rabu, 03 Desember 2025
Lawan Rencana Agresi Militer AS ke Venezuela, Kuba: Kawasan Amerika Latin-Karibia Zona Damai
Dunia
Trump Ultimatum Maduro Segera Tinggalkan Venezuela, AS Bersiap Lakukan Operasi Darat
Ancaman itu disampaikan Trump kepada Maduro lewat panggilan telepon di tengah kesiapan militer AS untuk kemungkinan melakukan operasi darat di wilayah Venezuela.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 02 Desember 2025
Trump Ultimatum Maduro Segera Tinggalkan Venezuela, AS Bersiap Lakukan Operasi Darat
Berita
4 Dari 14 Orang Korban Penembakan di California Utara Meninggal, Penembakan Terjadi Saat Ulang Tahun
Belum ada informasi tentang kemungkinan tersangka yang akan dipublikasikan. Area tersebut masih ditutup, sementara para penyelidik terus memproses tempat kejadian perkara.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 01 Desember 2025
4 Dari 14 Orang Korban Penembakan di  California Utara Meninggal, Penembakan Terjadi Saat Ulang Tahun
Indonesia
Airlangga Sebut Indonesia Tujuan Investasi, Buktinya AS sudah Tertarik
Berdasarkan data nasional, ekspor Indonesia ke Amerika Serikat tercatat mencapai USD 26,4 miliar, sedangkan impor berada pada kisaran USD 12 miliar.
Dwi Astarini - Selasa, 18 November 2025
Airlangga Sebut Indonesia Tujuan Investasi, Buktinya AS sudah Tertarik
Indonesia
Pembahasan Tarif Ekspor ke AS Belum Rampung, Airlangga Ingin Beberapa Komoditas Nol Persen
Sejumlah komoditas Indonesia yang tidak diproduksi di AS dipastikan akan mendapatkan pembebasan tarif masuk seperti minyak kelapa sawit mentah
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 17 November 2025
Pembahasan Tarif Ekspor ke AS Belum Rampung, Airlangga Ingin Beberapa Komoditas Nol Persen
Bagikan