Pemilu Amerika Serikat akan jadi Sasaran Peretas Tiongkok?

Raden Yusuf NayamenggalaRaden Yusuf Nayamenggala - Selasa, 11 Agustus 2020
Pemilu Amerika Serikat akan jadi Sasaran Peretas Tiongkok?

Peretas Tiongkok dituding akan mengacaukan pemilu Amerika Serikat (Foto: pixabay/b_a)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

PERETAS Tiongkok disebut-sebut akan jadikan infrastuktur Pemilu Amerika Serikat sebagai target. Kabar tersebut diketahui oleh National Security Adviser Amerika Serikat, Robert O'Brien.

O'Brien menjelaskan para Peretas Tiongkok berencana melakukan serangan Cyber pada infrastruktur pemilu AS. "Tiongkok sama seperti Rusia dan Iran, mereka melakukan serangan cyber, phishing dan sejenisnya pada infrastuktur pemilu kami, seperti situs dan sejenisnya," tutur O'Brien seperti yang dilansir dari Nypost.

Baca juga:

Diduga Ingin Mencuri Penelitian COVID-19, Dua Peretas Tiongkok Kena Tuntut AS

Peretas Tiongkok diduga akan menyerang situs pemerintahan AS dan mengacaukan pemilu (Foto: pixabay/fotoart-treu)

Menurut O'Brien, itu merupakan ancaman yang serius. Para peretas tersebut tak hanya mengincar situs pemerintahan, tapi juga menjalankan sebuah aksi propaganda lewat sejumlah media seperti Twitter, TikTok dan sebagainya.

Baca juga:

Peretas Rusia Diduga Curi Data Vaksin Virus Corona

Tak sampai disitu, O'Brien menjelaskan aksi serangan cyber seperti itu kemungkinan karena Presiden Trump memiliki banyak musuh. Apalagi Trump dinilai berlaku lebih keras ke Tiongkok dibandingkan presiden-presiden AS sebelumnya.

Kendati demikian, O'Brien mengaku AS akan segera mengatasi masalah ini. "Baik itu peretas Tiongkok, Rusia, atau Iran, kami tidak akan tinggal diam," jelas O'brien.

Dalam pernyataannya, O'Brien memastikan akan ada konsekuensi bagi para negara yang mencoba mengganggu pemilu AS. Dia juga mengaku tak akan membiarkan negara lain memutuskan siapa yang akan menjadi Presiden AS selanjutnya.

Selain memperingatkan Tiongkok, Pemerintah AS sebelumnya sudah memperingatkan Rusia untuk tak ikut campur dalam pemilu Amerika Serikat (Foto: pixabay/rogerl01)

Pemerintahan Trump sebelumnya telah memperingatkan Rusia untuk tak ikut campur dalam pemilu Amerika Serikat. Meskipun Laporan dari Office of the Director of National Intelligence menyebut pemerintahan Rusia akan melemahkan Joe Biden serta mendukung kampanye Trump.

O'Brien mengungkapkan AS telah memberikan sanksi kepada rusia, telah melakukan score pada sejumlah mata-mata Rusia, dan menutup semua konsulat mereka di Pantai Barat. Ditambah lagi AS juga menutup fasilitas diplomatik. (ryn)

Baca juga:

Waspada, Peretas Kartu Kredit Bisa Bersembunyi Dalam Gambar

#Hacker #Amerika Serikat #Tiongkok
Bagikan
Ditulis Oleh

Raden Yusuf Nayamenggala

I'm not perfect but special

Berita Terkait

Dunia
Media Besar AS Tolak Pembatasan Pers, Ramai-Ramai Say Good Bye ke Pentagon
Menteri Pertahanan Pete Hegseth menanggapi gelombang penolakan dari berbagai media dengan mengunggah emoji tangan melambai di platform X, isyarat perpisahan yang dianggap sinis.
Dwi Astarini - Jumat, 17 Oktober 2025
 Media Besar AS Tolak Pembatasan Pers, Ramai-Ramai Say Good Bye ke Pentagon
Indonesia
Perang Dagang AS-China, Menkeu: Biar Aja Mereka Berantem, Kita Untung
Presiden AS Donald Trump baru saja menetapkan tarif impor sebesar 100 persen terhadap produk asal China mulai 1 November 2025
Wisnu Cipto - Senin, 13 Oktober 2025
Perang Dagang AS-China, Menkeu: Biar Aja Mereka Berantem, Kita Untung
Dunia
Helikopter Jatuh di Pantai California, 5 Orang Terluka Termasuk Pejalan Kaki
Helikopter jatuh di kawasan Huntington Beach, California, Amerika Serikat, pada Sabtu sore (11/10) waktu setempat saat berlangsungnya acara tahunan Cars ‘N Copters on the Coast.
Wisnu Cipto - Minggu, 12 Oktober 2025
Helikopter Jatuh di Pantai California, 5 Orang Terluka Termasuk Pejalan Kaki
Dunia
Shutdown Pemerintah AS Ancam Ratusan Ribu Pekerja, Ekonomi Berisiko Terguncang
Banyak layanan publik dari pendidikan hingga lingkungan terganggu, tapi agenda deportasi disebut tetap berjalan penuh.
Dwi Astarini - Jumat, 03 Oktober 2025
Shutdown Pemerintah AS Ancam Ratusan Ribu Pekerja, Ekonomi Berisiko Terguncang
Indonesia
Satuan Tugas Mulai Selidiki Radiasi Cs-137 Yang Dikeluhkan Amerika, Mulai Dari Cengkeh Lalu ke Udang
Satgas Cesium 137 baru menerima laporan dari Pemerintah Amerika Serikat (AS) terkait dengan temuan komoditas cengkeh yang mengandung zat radioaktif.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 03 Oktober 2025
Satuan Tugas Mulai Selidiki Radiasi Cs-137  Yang Dikeluhkan Amerika, Mulai Dari Cengkeh Lalu ke Udang
Indonesia
Modus Hacker 'Bjorka' Indonesia 5 Tahun Lolos dari Kejaran Polisi
WFT diduga menggunakan dark web untuk beraksi meretas 4,9 juta data nasabah bank selama lima tahun terakhir.
Wisnu Cipto - Kamis, 02 Oktober 2025
Modus Hacker 'Bjorka' Indonesia 5 Tahun Lolos dari Kejaran Polisi
Indonesia
Hacker ‘Bjorka’ Indonesia Ditangkap, Akui Pegang Data Jutaan Perusahaan Swasta & Perbankan
WFT ditangkap di Desa Totolan, Kakas Barat, Minahasa. Tersangka melakukan aksinya sebagai @bjorkanesiaa sejak 2020
Wisnu Cipto - Kamis, 02 Oktober 2025
Hacker ‘Bjorka’ Indonesia Ditangkap, Akui Pegang Data Jutaan Perusahaan Swasta & Perbankan
Dunia
Anggaran Tidak Disetujui, Operasional Pemerintah Amerika Serikat Berhenti
Melalui pemungutan suara 55-45, Senat gagal meloloskan RUU yang diajukan Partai Republik, dengan hanya dua senator Demokrat yang mendukungnya.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 01 Oktober 2025
Anggaran Tidak Disetujui, Operasional Pemerintah Amerika Serikat Berhenti
Indonesia
Pemerintah AS Bakal Shutdown, Rupiah Diproyeksi Menguat
Trump menyalahkan Demokrat atas penutupan tersebut karena kebuntuan negosiasi pendanaan sementara di Kongres.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 29 September 2025
Pemerintah AS Bakal Shutdown, Rupiah Diproyeksi Menguat
Dunia
Presiden Amerika Serikat Dongkol karena Eskalator Macet, PBB Sebut Juru Kamera Trump Biang Keroknya
Pihak PBB menyebut eskalator berhenti karena mekanisme keamanan yang mungkin terpicu oleh juru kamera Trump.
Dwi Astarini - Jumat, 26 September 2025
 Presiden Amerika Serikat Dongkol karena Eskalator Macet, PBB Sebut Juru Kamera Trump Biang Keroknya
Bagikan