Diduga Ingin Mencuri Penelitian COVID-19, Dua Peretas Tiongkok Kena Tuntut AS

Raden Yusuf NayamenggalaRaden Yusuf Nayamenggala - Rabu, 22 Juli 2020
Diduga Ingin Mencuri Penelitian COVID-19, Dua Peretas Tiongkok Kena Tuntut AS

Amerika Serikat Tuntut dua peretas Tiongkok (Foto: pixabay/fotoart-treu)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

DEPARTEMEN Kehakiman AS mendakwa dua peretas Tiongkok yang menargetkan penelitian COVID-19 milik AS, Rabu (22/7). Tuduhan itu merupakan bagian dari 11 dakwaan yang menuduh kedua orang tersebut melakukan kampanye peretasan global yang berlangsung selama lebih dari 10 tahun.

Baru-baru ini, para peretas menyelidiki kerentanan di jaringan komputer perusahaan biotek di Massachusetts yang mengembangkan vaksin COVID-19. Di sana mereka melakukan pengujian dan perawatan.

Baca Juga:

Keren, Filter Udara Ini Diklaim Dapat Menangkap dan Membunuh Virus Corona

Peretasan tersebut bukan kejutan baru. Pada April, CNN melaporkan sebuah serangan siber di Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan, yang mengelola CDC.

Para hacker diduga menargetkan penelitian Virus COVID-19 (Foto: pixabay/geralt)

Para pejabat mengatakan para peretas yang berbasis di Tiongkok jadi pihak yang harus disalahkan. Pada Mei, FBI memperingatkan bahwa peretas yang didukung Tiongkok berusaha mencuri penelitian COVID-19 dari organisasi AS.

Pada Juli, pejabat intelijen mengatakan peretas Rusia menargetkan organisasi kesehatan Kanada, Inggris, dan AS. Dakwaan hari ini diyakini sebagai tuduhan resmi terhadap peretas asing yang menargetkan penelitian virus Corona di AS.

Baca Juga:

Angin Segar Vaksin Virus Corona dari Oxford

Menurut dakwaan, para peretas bekerja untuk Kementerian Keamanan Negara Pemerintah Tiongkok dan untuk keuntungan pribadi mereka. Namun, saat ini tidak ada indikasi bahwa mereka memperoleh penelitian COVID-19.

John C Demers, asisten jaksa agung untuk keamanan nasional, mengecam Tiongkok dengan mengatakan bahwaa saat ini negara itu telah mengambil tempat bersama Rusia, Iran, dan Korea Utara. Ia menyebut itu merupakan klub negara-negara memalukan yang menyediakan tempat aman bagi penjahat dunia maya. "Sebagai imbalan, para penjahat 'dipanggil' untuk bekerja demi keuntungan negara," kecamnya dalam sebuah pernyataan, seperti yang dilansir Endgadget.

Lebih lanjut Demers menambahkan, dalam hal ini, langkah tersebut dilakukan untuk memberi makan rasa lapar yang tak terpuaskan dari Partai Komunis Tiongkok terhadap kekayaan intelektual Amerika dan perusahaan non-Tiongkok lainnya. "Termasuk penelitian COVID-19," tegasnya.

Selain penelitian COVID-19, para peretas juga menargetkan robot serta teknik pesawat dan kelautan.(Foto: pixabay/B_A)

Selain menargetkan penelitian COVID-19, serangan siber itu pun diduga menargetkan robot, teknik pesawat dan kelautan, teknik energi bersih, bioteknologi, organisasi nonpemerintah, serta aktivis hak asasi manusia.

Menurut Departemen Kehakiman AS, para peretas mencuri rahasia dagang, teknologi, data dan informasi pribadi dari sistem komputer bisnis, perorangan, dan agen di seluruh dunia. (Ryn)

Baca Juga:

Pandemi COVID-19 Berdampak Besar Bagi Perkembangan Industri Game, Ini Datanya

#COVID-19 #Hacker #Tiongkok
Bagikan
Ditulis Oleh

Raden Yusuf Nayamenggala

I'm not perfect but special

Berita Terkait

Indonesia
Penanganan Penyakit Tuberculosis Bakal Contoh Pola Pandemi COVID-19
Salah satu fokus dalam penanganan Tb adalah memperluas skrining atau deteksi dini. Masyarakat diimbau untuk tidak takut melakukan pemeriksaan, karena TBC dapat disembuhkan dengan pengobatan yang konsisten.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 17 Oktober 2025
Penanganan Penyakit Tuberculosis Bakal Contoh Pola Pandemi COVID-19
Indonesia
Kasus ISPA di Jakarta Naik Gara-Gara Cuaca, Warga Diminta Langsung ke Faskes Jika Ada Gejala
Gejala umum ISPA yang harus diwaspadai meliputi batuk, pilek, nyeri tenggorokan, dan demam
Angga Yudha Pratama - Kamis, 16 Oktober 2025
Kasus ISPA di Jakarta Naik Gara-Gara Cuaca, Warga Diminta Langsung ke Faskes Jika Ada Gejala
Indonesia
Modus Hacker 'Bjorka' Indonesia 5 Tahun Lolos dari Kejaran Polisi
WFT diduga menggunakan dark web untuk beraksi meretas 4,9 juta data nasabah bank selama lima tahun terakhir.
Wisnu Cipto - Kamis, 02 Oktober 2025
Modus Hacker 'Bjorka' Indonesia 5 Tahun Lolos dari Kejaran Polisi
Indonesia
Hacker ‘Bjorka’ Indonesia Ditangkap, Akui Pegang Data Jutaan Perusahaan Swasta & Perbankan
WFT ditangkap di Desa Totolan, Kakas Barat, Minahasa. Tersangka melakukan aksinya sebagai @bjorkanesiaa sejak 2020
Wisnu Cipto - Kamis, 02 Oktober 2025
Hacker ‘Bjorka’ Indonesia Ditangkap, Akui Pegang Data Jutaan Perusahaan Swasta & Perbankan
Berita
Era Baru Kejahatan Digital, CrowdStrike Sebut Serangan AI Makin Meningkat di 2025
Era baru kejahatan digital kini sudah mulai terlihat. CrowdStrike menemukan adanya serangan siber melalui AI generatif.
Soffi Amira - Jumat, 15 Agustus 2025
Era Baru Kejahatan Digital, CrowdStrike Sebut Serangan AI Makin Meningkat di 2025
Lifestyle
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID
Gejala long COVID tidak selalu sama pada setiap orang. Sebagian mengalami hanya satu keluhan, seperti sesak napas atau kelelahan (fatigue), sementara yang lain menghadapi kombinasi beberapa gangguan.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 12 Agustus 2025
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID
Indonesia
Belajar dari Pengalaman, Pengamat Ingatkan Payment ID Rentan Dibobol Hacker
Banyak perangkat keuangan di Indonesia yang rentan dibobol hacker.
Wisnu Cipto - Selasa, 12 Agustus 2025
Belajar dari Pengalaman, Pengamat Ingatkan Payment ID Rentan Dibobol Hacker
Indonesia
Akun X @H4ckmanac Klaim Bobol 700.000 Data Penerimaan CPNS, Begini Penjelasan Kemenhan
Situs yang sebelumnya diserang peretas atau hacker merupakan situs internal Biro Humas Kemhan. Situs tersebut sudah tidak terpakai karena aplikasinya sudah tidak beroperasi lagi.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 11 Juli 2025
Akun X @H4ckmanac Klaim Bobol 700.000 Data Penerimaan CPNS, Begini Penjelasan Kemenhan
Indonesia
Prabowo Perintahkan Menteri Gerak Cepat Lakukan Hilirisasi, Kerjasama Dengan China
Prabowo menekankan pentingnya kerjasama antar negara, seperti yang dilakukan Indonesia dan Tiongkok.
Alwan Ridha Ramdani - Minggu, 29 Juni 2025
Prabowo Perintahkan Menteri Gerak Cepat Lakukan Hilirisasi, Kerjasama Dengan China
Dunia
16 Miliar Data Bocor, Pengguna Apple hingga Google Diminta Ganti Password
Sebanyak 16 miliar data bocor. Pengguna Apple, Facebook, dan Google diminta untuk mengganti kata sandinya.
Soffi Amira - Kamis, 26 Juni 2025
16 Miliar Data Bocor, Pengguna Apple hingga Google Diminta Ganti Password
Bagikan