Pandemi COVID-19 Berdampak Besar Bagi Perkembangan Industri Game, Ini Datanya
Pandemi COVID-19 menyebabkan industri game berkembang pesat (Foto: Pixabay/pexels)
SELAMA pandemi Virus Corona, banyak orang memilih untuk menghabiskan waktu dirumah saja, demi memutus mata rantai penyebaran Virus Corona. Alhasil sejumlah kegiatan yang menarik yang bisa dilakukan di rumah menjadi pilihan banyak orang, salah satunya bermain video game.
Terlebih saat ini bermain game bisa dilakukan dengan mudah di perangkat yang biasa digunakan sehari-hari, seperti ponsel pintar. Dari genggaman tangan saja, kamu sudah bisa bermain banyak game menarik, baik online maupun offline.
Baca Juga:
Akibat Nonstop Main Game Hampir Sebulan, Bocah 15 Tahun ini Terkena Stroke
Menurut perusahaan riset pasar, The NPD Group, data terbaru untuk bulan Juni 2020 menunjukan bila antusias masyarakat dengan industri game meningkat dari sebelumnya. Seperti yang dilansir dari laman techcrunch, menurut NPD, tiga dari empat orang di Amerika Serikat memainkan sejumlah video game. Saat ini gamers di Amerika Serikat berjumlah 244 juta orang, naik 32 juta orang dari tahun 2018 lalu.
Orang-orang yang bermain game antara lain 39% gamer ringan (bermain kurang dari lima jam dalam seminggu), 32% gamer sedang (bermain 5-15 jam seminggu) dan 20% gamer berat (bermain lebih dari 15 jam seminggu).
Berdasarkan data NPDm rata-rata gamer yang disurvei bermain sekitar 14 jam dalam seminggu, naik dari 12 jam menurut catatan tahun 2018.
Baca Juga:
Anak Luka Parah Akibat Tiru Adegan di Game, Keluarga Ini Tuntut Perusahaan Pembuatnya
Virus Corona sangat berdampak besar bagi perkembangan industri game, salah satunya pada penjualan game selama beberapa bulan terakhir ini. Berdasarkan survei, 35% responden mengatakan mereka bermain lebih lama dari sebelum pandemi. Meski sebagian besar mereka bermain bukan diperangkat khusus untuk gaming. Seperti ponsel pintar, tablet dan komputer.
Data menyebutkan, 6% responden mengatakan bahwa mereka mulai bermain game di platform baru. Angka yang relatif rendah namun mencerminkan ekonomi yang cukup meningkat dalam beberapa bulan terakhir.
Beberapa orang banyak yang membeli konsol baru. Hal ini malah membuat Nintendo kewalahan karena banyak yang mencari konsol Switchnya. Sayangnya mereka mengalami masalah pasokan di toko online. (Ryn)
Baca Juga:
Ajak Gamers Agar Tetap di Rumah, Sony Bagi-Bagi Game PS4 Gratis
Bagikan
Berita Terkait
Timnas MLBB Indonesia Ukir Sejarah Peringkat 4 Dunia IESF WEC 2025, Langsung Fokus SEA Games Thailand
Indonesia Genggam Dunia Esports: MLBB Putri Pertahankan Tahta IESF WEC 2025, Win Rate 100 Persen Cuy
Pakar Ungkap Dua Kunci Kerentanan Anak di Ruang Digital yang Bisa Dimanfaatkan Jaringan Terorisme
RedMagic 11 Pro Lolos TKDN Kemenperin, Kapan Diresmikan di Indonesia?
Politikus DPR Dukung Pembatasan Usia Game Online, Platform Wajib Patuhi Regulasi Nasional
Lagi-Lagi Ditunda, Grand Theft Auto 6 Baru bakal Rilis November 2026
Honkai: Star Rail Versi 3.7 Hadir 5 November, Tutup Bab Amphoreus dan Perkenalkan Cyrene
Kena Gelombang PHK Massal, Netflix Tutup Studio Gim Besar Keduanya
Antusiasme Tinggi Hari Kedua Gelaran ChuniMaiDori Festival di Carstensz Mall
Seru Banget nih, CPCM Rayakan Ulang Tahun Kedua dengan Chunimaidori Festival