Begini Cara Mata-mata Ganda Rusia Diracun di London
Lokasi penyerangan Sergei Skripal dan putrinya Yulia ditemukan setelah mereka diracuni di Salisbury, Inggris, Minggu (11/3). (ANTARA FOTO/REUTERS/Henry Nicholls)
MerahPutih.com - Mantan mata-mata ganda Rusia Sergei Skripal dan putrinya diracun dengan racun saraf kelas militer yang diletakkan di pintu depan rumah mereka di Inggris. Demikian pernyataan polisi anti-terorisme Inggris.
Setelah penggunaan senjata kimia tersebut, yang diketahui pertama kali digunakan di daratan Eropa sejak Perang Dunia II, Inggris menyalahkan Presiden Rusia Vladimir Putin atas percobaan pembunuhan dan negara Barat mengusir sekitar 130 diplomat Rusia.
Rusia membantah menggunakan racun saraf Novichok, yang pertama kali dikembangkan militer Soviet, untuk menyerang Skripal dan Moskow mengatakan mencurigai dinas rahasia Inggris mencoba menjebak Rusia untuk memicu histeria anti-Rusia.
"Kami meyakini Skripal pertama kali bersentuhan dengan racun saraf dari pintu depan mereka," kata Dean Haydon, koordinator nasional senior Inggris untuk kepolisian kontra-terorisme, dilansir Antara.
"Spesialis mengenali racun saraf konsentrasi tertinggi, hingga saat ini, seperti yang berada di pintu depan rumah tujuan," kata Scotland Yard dalam sebuah pernyataan.
Skripal dan putrinya yang berusia 33 tahun, Yulia, berada dalam kondisi kritis sejak ditemukan tidak sadarkan diri di bangku umum di Kota Salisbury, Inggris, pada 4 Maret. Seorang hakim Inggris mengatakan mereka mungkin menderita kerusakan otak permanen.
Upaya pembunuhan Skripal, seorang mantan kolonel berusia 66 tahun dalam intelijen militer Rusia yang mengkhianati belasan mata-mata Rusia untuk dinas mata-mata MI6 Inggris, telah menjerumuskan hubungan Moskow dengan negara-negara Barat ke level pasca-Perang Dingin yang baru.
Setelah Inggris mengusir 23 orang Rusia, yang disebutnya mata-mata bekerja di bawah perlindungan diplomatik, Rusia mengusir 23 diplomat Inggris. Amerika Serikat dan negara Barat lain, termasuk sebagian besar negara anggota Uni Eropa dan NATO, mengusir lebih dari 100 diplomat. (*)
Bagikan
Berita Terkait
Tidak Percaya Komitmen Putin, Uni Eropa Sepakat Perkuat Pertahanan di Ukraina
Rancangan Donald Trump Perjanjian Damai Konflik Ukraina: AS Akui Krimea dan Donbas Sah Milik Rusia
Kukuh di Puncak Klasemen Grup K Kualifikasi, Inggris Sempurnakan Tiket ke Piala Dunia 2026
Ekor Patah Masih Nekat Terbang, Helikopter Pabrik Elektronik Penyuplai Militer Rusia Jatuh Tewaskan 5 Orang
David Beckham Resmi Dianugerahi Gelar Ksatria, Diakui atas Jasanya bagi Dunia Sepak Bola dan Masyarakat Inggris
AS Tidak Punya Penangkal Rudal Burevestnik Milik Rusia
Putin Umumkan Uji Coba Drone Poseidon Sukses, Rudal Nuklir Antarbenua Terkuat Rusia
Digelar Mulai Rabu Ini, Simak Jadwal Lengkap Putaran keempat Piala Liga Inggris
Simak Lirik Lengkap 'Mood Swings', Lagu Hit Superstar Muda Inggris Henry Moddie
DPR Sahkan UU Ekstradisi RI-Rusia