Begini Cara Mata-mata Ganda Rusia Diracun di London

Zulfikar SyZulfikar Sy - Kamis, 29 Maret 2018
Begini Cara Mata-mata Ganda Rusia Diracun di London

Lokasi penyerangan Sergei Skripal dan putrinya Yulia ditemukan setelah mereka diracuni di Salisbury, Inggris, Minggu (11/3). (ANTARA FOTO/REUTERS/Henry Nicholls)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MerahPutih.com - Mantan mata-mata ganda Rusia Sergei Skripal dan putrinya diracun dengan racun saraf kelas militer yang diletakkan di pintu depan rumah mereka di Inggris. Demikian pernyataan polisi anti-terorisme Inggris.

Setelah penggunaan senjata kimia tersebut, yang diketahui pertama kali digunakan di daratan Eropa sejak Perang Dunia II, Inggris menyalahkan Presiden Rusia Vladimir Putin atas percobaan pembunuhan dan negara Barat mengusir sekitar 130 diplomat Rusia.

Rusia membantah menggunakan racun saraf Novichok, yang pertama kali dikembangkan militer Soviet, untuk menyerang Skripal dan Moskow mengatakan mencurigai dinas rahasia Inggris mencoba menjebak Rusia untuk memicu histeria anti-Rusia.

"Kami meyakini Skripal pertama kali bersentuhan dengan racun saraf dari pintu depan mereka," kata Dean Haydon, koordinator nasional senior Inggris untuk kepolisian kontra-terorisme, dilansir Antara.

"Spesialis mengenali racun saraf konsentrasi tertinggi, hingga saat ini, seperti yang berada di pintu depan rumah tujuan," kata Scotland Yard dalam sebuah pernyataan.

Anggota keluarga diplomat Rusia yang diusir dari kedutaan di London menuju sebuah minibus, keluar dari bandara Vnukovo di Moskow, Rusia, Selasa (20/3). (ANTARA FOTO/REUTERS/Maxim Shemetov)
Anggota keluarga diplomat Rusia yang diusir dari kedutaan di London menuju sebuah minibus, keluar dari bandara Vnukovo di Moskow, Rusia, Selasa (20/3). (ANTARA FOTO/REUTERS/Maxim Shemetov)

Skripal dan putrinya yang berusia 33 tahun, Yulia, berada dalam kondisi kritis sejak ditemukan tidak sadarkan diri di bangku umum di Kota Salisbury, Inggris, pada 4 Maret. Seorang hakim Inggris mengatakan mereka mungkin menderita kerusakan otak permanen.

Upaya pembunuhan Skripal, seorang mantan kolonel berusia 66 tahun dalam intelijen militer Rusia yang mengkhianati belasan mata-mata Rusia untuk dinas mata-mata MI6 Inggris, telah menjerumuskan hubungan Moskow dengan negara-negara Barat ke level pasca-Perang Dingin yang baru.

Setelah Inggris mengusir 23 orang Rusia, yang disebutnya mata-mata bekerja di bawah perlindungan diplomatik, Rusia mengusir 23 diplomat Inggris. Amerika Serikat dan negara Barat lain, termasuk sebagian besar negara anggota Uni Eropa dan NATO, mengusir lebih dari 100 diplomat. (*)

#Racun #Rusia #Inggris
Bagikan
Ditulis Oleh

Zulfikar Sy

Tukang sihir

Berita Terkait

Dunia
Mikrofon Bocor, Xi Jinping dan Vladimir Putin Terekam Ngobrolin Transplantasi Organ dan Kehidupan Abadi
Momen tak terjaga itu terekam dalam siaran langsung televisi China.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Mikrofon Bocor,  Xi Jinping dan Vladimir Putin Terekam Ngobrolin Transplantasi Organ dan Kehidupan Abadi
Dunia
Ketemu Kim Jong-un di China, Putin Berterima Kasih karena Prajurit Korea Utara Bertempur di Ukraina
Korea Utara telah mengirim sekitar 15.000 tentara untuk membantu Rusia dalam invasinya.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Ketemu Kim Jong-un di China, Putin Berterima Kasih karena Prajurit Korea Utara Bertempur di Ukraina
Dunia
Respons Pernyataan Trump, Moskow Sebut Rusia, China, dan Korut Tidak Berkomplot Melawan Amerika Serikat
Trump sehari sebelumnya menuduh pemimpin Rusia, China dan Korea Utara berkonspirasi melawan AS.
Frengky Aruan - Rabu, 03 September 2025
Respons Pernyataan Trump, Moskow Sebut Rusia, China, dan Korut Tidak Berkomplot Melawan Amerika Serikat
Dunia
China Pamer Kekuatan Militer dalam Parade Peringatan 80 Tahun Berakhirnya Perang Dunia II
Xi menyerukan pemusnahan akar-akar perang untuk mencegah sejarah terulang kembali.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
China Pamer Kekuatan Militer dalam Parade Peringatan 80 Tahun Berakhirnya Perang Dunia II
Indonesia
Komentari Eks Marinir Jadi Tentara Bayaran, Dubes Rusia Sebut Pihaknya tak Lakukan Rekrutmen
Pihaknya tidak punya tanggung jawab apa pun atas semua konsekuensi yang akan dihadapi Satria di Indonesia.
Dwi Astarini - Rabu, 20 Agustus 2025
Komentari Eks Marinir Jadi Tentara Bayaran, Dubes Rusia Sebut Pihaknya tak Lakukan Rekrutmen
Indonesia
Eks Marinir Satria Kumbara Bukan Direkrut, Rusia Tegaskan Konsekuensi Tanggung Sendiri
Kedutaan Besar Rusia di Jakarta dan di manapun tidak melakukan rekrutmen personel Angkatan Bersenjata Rusia
Wisnu Cipto - Rabu, 20 Agustus 2025
Eks Marinir Satria Kumbara Bukan Direkrut, Rusia Tegaskan Konsekuensi Tanggung Sendiri
ShowBiz
Nonton Oasis dari Ketinggian Stadion Wembley, Seorang Fan Terjatuh dan Meninggal Dunia
Pria tersebut ditemukan dengan luka-luka yang sesuai dengan akibat terjatuh.
Dwi Astarini - Senin, 04 Agustus 2025
Nonton Oasis dari Ketinggian Stadion Wembley, Seorang Fan Terjatuh dan Meninggal Dunia
Dunia
Pertama Kali dalam 500 Tahun Gunung Berapi Rusia Meletus, Ahli Sebut Terkait dengan Gempa Besar
Gempa susulan kuat masih mungkin terjadi selama beberapa minggu setelah gempa Rabu (30/7), yang merupakan salah satu yang terkuat yang pernah tercatat dan menyebabkan jutaan orang mengungsi.?
Dwi Astarini - Senin, 04 Agustus 2025
Pertama Kali dalam 500 Tahun Gunung Berapi Rusia Meletus, Ahli Sebut Terkait dengan Gempa Besar
Indonesia
Indonesia Minta Tidak Ada Syarat Atas Pengakuan Palestina Jadi Negara Berdaulat
Indonesia menyerukan kepada negara-negara lain yang belum mengakui Palestina untuk mengikuti langkah Inggris dan “memberikan pengakuan tanpa syarat kepada Negara Palestina yang merdeka dan berdaulat”.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 31 Juli 2025
Indonesia Minta Tidak Ada Syarat Atas Pengakuan Palestina Jadi Negara Berdaulat
Dunia
Otoritas Kamchatka Umumkan Pencabutan Peringatan Tsunami
Peringatan ancaman gelombang tsunami telah dicabut di wilayah Kamchatka, Rusia, setelah gempa magnitudo 8,8 melanda pada pagi hari.
Dwi Astarini - Kamis, 31 Juli 2025
Otoritas Kamchatka Umumkan Pencabutan Peringatan Tsunami
Bagikan