Terhambat, IDI Fasilitasi Vaksinasi Tenaga Kesehatan
Vaksinasi COVID-19. (Foto: Sekretariat Presiden)
MerahPutih.com - Masih adanya kendala vaksinasi COVID-19 bagi tenaga kesehahan, membuat Ikatan Dokter Indonesia (IDI) turun tangan agar vaksinasi berjalan lancar dan sesuai target pemerintah.
Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Daeng Mohammad Faqih menegaskan, bagi para tenaga kesehatan yang saat ini mungkin masih mengalami kendala untuk mendaftar dan mendapatkan vaksin COVID-19, Daeng memberikan solusi melalui Ikatan Dokter Indonesia (IDI).
Baca Juga:
Dishub DKI Terbitkan Aturan Waktu Operasional Angkutan Umum saat PPKM
"Bagi kawan-kawan yang kesulitan mengakses vaksin silakan hubungi IDI setempat untuk diberikan akses mendaftar vaksin supaya penyuntikan vaksin untuk kawan-kawan berjalan lancar," ujarnya, Rabu (27/1).
Ia mengingatkan, vaksinasi awal bagi tenaga kesehatan ini memang diperlukan oleh mereka mengingat risiko yang dihadapi saat tiap harinya harus berhadapan dengan pasien.
Ia juga mengungkapkan, bahwa efek samping dari vaksinasi tersebut sangat minimal dan tidak perlu terlalu dikhawatirkan.
Pemerintah mengakui jika terdapat sejumlah kendala dalam vaksinasi tahap awal ini. Namun, Presiden Joko Widodo memastikan telah menindaklanjuti hal tersebut dan tetap berupaya untuk memenuhi target semula.
"Ini kan memang baru awal. Vaksinasi ini dimulai dari tenaga kesehatan baik dokter maupun perawat. Biasa di awal itu ada manajemen lapangan yang perlu diperbaiki sehingga hari ini memang kita baru mendapatkan kurang lebih 250 ribu yang sudah divaksin untuk nakes," kata Presiden.
Ia menegaskan, guna mengejar target vaksinasi nasional ini selesai dalam satu tahun, Kepala Negara mengatakan, pemerintah akan tetap berfokus pada target semula yang mengharapkan per harinya sebanyak 900 ribu hingga 1 juta masyarakat Indonesia nantinya dapat menerima vaksin Covid-19.
"Karena kita memiliki 30 ribu vaksinator yang ada di kurang lebih 10 ribu puskesmas dan 3 ribu rumah sakit kita. Tapi itu memang perlu waktu, perlu manajemen lapangan yang baik, dan ini yang selalu terus saya sampaikan kepada Menteri Kesehatan," tuturnya. (Asp)
Baca Juga:
600 Nakes Meninggal akibat COVID-19, Senator Ini Beri Tiga Catatan Khusus
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
PDPI Beberkan Dosa-Dosa Gaya Hidup Pemicu ISPA dan Cara Menghindarinya Tanpa Ribet
Penanganan Penyakit Tuberculosis Bakal Contoh Pola Pandemi COVID-19
Kasus ISPA di Jakarta Naik Gara-Gara Cuaca, Warga Diminta Langsung ke Faskes Jika Ada Gejala
Pemerintah Jemput Bola Vaksinasi Ribuan Hewan Peliharaan, Jakarta Targetkan Bebas Rabies
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID
[HOAKS atau FAKTA]: Suhu Dingin dan Kabut di Jabodetabek Hasil Rekayasa agar Angka Penyakit TBC Meningkat
Klaim Vaksin HPV Sebabkan Kemandulan, Ini Penjelasan Ahli yang Bikin Plong
Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa
178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat
Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis