Terbongkarnya Jejaring Metamorfosa Jamaah Islamiyah

Angga Yudha PratamaAngga Yudha Pratama - Senin, 01 Juli 2019
Terbongkarnya Jejaring Metamorfosa Jamaah Islamiyah

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo. (ANTARA/RENO ESNIR)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

Merahputih.com - Densus 88 Antiteror membongkar praktik organisasi terlarang Jamaah Islamiyah (JI) pimpinan Para Wijayanto (54), istri Para yakni Masitha Yasmin (47), dan tiga orang kepercayaannya.

Densus 88 pun telah menangkap Para Wijayanto bersama istri di Hotel Adaya, Jalan Kranggan, Jati Sampurna, Bekasi, Jawa Barat, pada Sabtu (29/6), pukul 06.12 WIB.

Sementara tiga orang kepercayaan Para Wijayanto ditangkap di lokasi berbeda. Abdurrahman (23), ditangkap di Perumahan Griya Syariah II, Kebalen, Babelan, Bekasi, Jawa Barat. Budi Trikaryanto alias Haidar alias Denis alias Gani (42) ditangkap di Jalan Raya Pohijo, Sampung Ponorogo, Jawa Timur, pada keesokan harinya.

Bambang Suyoso Edi Salam alias Sadam alias Edi (49) ditangkap di SPBU Bambu Kuning, Bojong Gede, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada hari yang sama.

BACA JUGA: Dikotomi Jamaah Islamiyah dan Jamaah Ansharut Daulah

Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo mengatakan, JI setelah tahun 2007 melakukan metamorfosa. "Yang ditangkap kali ini adalah pimpinan JI setelah dia melakukan metamorfosa, atau dia bisa dikatakan sebagai amir dari JI," kata Dedi dalam keterangannya, Senin (1/7).

Dedi mengatakan, Para Wijayanto, pada 2000-an, merupakan orang kepercayaan di JI kala itu. Dia memiliki kemampuan intelijen. Setelah JI dinyatakan bubar, Para Wijayanto dibaiat sebagai amir JI yang ada di Indonesia. Dedi menekankan, JI berbeda dengan JAD. "JI ini lebih tua," ucap Dedi.

Jama’ah Ansharut Daulah (JAD). Foto: Arrahmah

JI sendiri berafiliasi ke Al-Qaeda, sementara JAD sendiri merupakan pecahan dari JI yang afiliasinya ke ISIS pimpinan Abu Bakar al-Baghdadi.

Sementara, peran BS merupakan penghubung antara amir dengan orang yang berhasil direkrut. Dia juga merangkap sebagai driver amir, salah satu orang kepercayaan amir.

"A perannya sehari-hari membantu menggerakkan organisasi JI di Indonesia. Tersangka BT alias Haidar alias Denis alias Gani sebagai penasihat dan asisten dari PW, orang kepercayaannya juga untuk mengendalikan JI di Jawa Timur," papar Dedi.

BACA JUGA: Densus 88 Geledah Rumah Terduga Teroris, Diduga Jaringan Pelaku Bom Pospol Kartasura

Para Wijayanto (54), merupakan terduga teroris yang pernah mendapat pelatihan militer (idad) di Moro, Filipina pada 2000 lalu. Setelah lulus idad, Para Wijayanto aktif dalam struktur organisasi JI.

"Rekam jejaknya cukup panjang. Pada tahun 2000 yang bersangkutan merupakan alumni pelatihan militer di Moro. Dari situlah yang bersangkutan aktif dalam struktur organisasi terorisme JI. Yang bersangkutan adalah lulusan S1 Teknik Sipil di universitas ternama di pulau Jawa," kata Dedi.

Dedi menyebut Para Wijayanto memiliki kemmapuan yang komprehensif yaitu di bidang intelijen dan militer. Karena kemampuannya tersebut, dia dibaiat sebagai amir kelompok JI.

"Dari sisi intelektual dan kompetensi, yang bersangkutan memiliki kompetensi merakit bom, kemampuan intelijen, kemampuan militer lainnya. Cukup komprehensif sehingga yang bersangkutan dibaiat sebagai Pimpinan JI," ujar Dedi.

Pemasangan police line dekat rumah terduga teroris
Ilustrasi: Pemasangan police line dekat rumah terduga teroris (ANTARA FOTO)

Rekam jejak lainnya Para Wijayanto selanjutnya adalah terlibat kasus Bom Natal di Poso, Bom di Kedubes Australia dan Bom Bali I. Dia juga menjadi informan untuk kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) di Poso, Sulawesi Tengah (Sulteng).

"Yang bersangkutan juga aktif ketika terjadi kerusuhan di Poso 2005 sampai 2007. Karena dia juga memiliki kemampuan intelijen, dia memberikan masukan-masukan kepada jaringan teroris yang ada di Poso, yaitu MIT, mensuplai senjata pada 2007," jelas Dedi.

Kemudian, Para Wijayanto juga diduga mengetahui adanya penyimpanan 1 ton bahan peledak di Sukoharjo yang dimiliki kelompok teroris pimpinan Badri Solo. Kasus tersebut berhasil diungkap Densus 88 pada 2012 silam. "Yang bersangkutan juga saat rusuh di Poso menjadi pendukung, baik operasional maupun logistik, kepada kelompok teroris di sana," tutur Dedi.

"Selain itu yang bersangkutan juga sepanjang tahun 2013 sampai 2018 sudah mengirim orang-orang yang berhasil direkrut untuk mengikuti program pelatihan maupun langsung praktik kegiatan perang di Suriah. Sudah ada 6 gelombang yang diberangkatkan," sambung dia.

BACA JUGA: Densus 88 Ciduk Terduga Teroris Lampung Saat Berteduh di Pasar Tugu

Para Wijayanto sendiri menjadi target perburuan Densus 88 Antiteror sejak 2003. Untuk mengaburkan keberadaannya, Para Wijayanto memiliki sederet nama lain. "Memiliki nama inisial yang cukup banyak. PW alias Abang alias Aji Pangestu alias Abu Askari alias Ahmad Arief alias Ahmad Fauzi Utomo selama yang bersangkutan memimpin JI ini," terang Dedi.

"Dia pernah bergabung dengan kelompok Noordin M Top, kemudian dr Azhari dan kelompok yang lain," lanjut Dedi. (Knu)

#Jamaah Islamiyah #Densus 88 #Jaringan Teroris #Mabes Polri
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
Prabowo Ikut Musnahkan Barang Bukti Narkoba, Pengamat: Bandar Mulai Ketar-ketir
Presiden RI, Prabowo Subianto, ikut turun tangan saat memusnahkan barang bukti narkoba di Mabes Polri, Rabu (29/10).
Soffi Amira - Kamis, 30 Oktober 2025
Prabowo Ikut Musnahkan Barang Bukti Narkoba, Pengamat: Bandar Mulai Ketar-ketir
Berita Foto
Momen Presiden Prabowo Subianto Pimpin Pemusnahan Narkoba 214,84 Ton di Jakarta
Presiden Prabowo Subianto (kanan) bersama Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo menunjukkan barang bukti narkoba yang akan dimusnahkan di Lapangan Bhayangkara, Mabes Polri, Jakarta, Rabu (29/10/2025).
Didik Setiawan - Rabu, 29 Oktober 2025
Momen Presiden Prabowo Subianto Pimpin Pemusnahan Narkoba 214,84 Ton di Jakarta
Indonesia
Menko Yusril Sebut Pengadilan Militer AS Akan Adili Hambali Bulan Depan
Yusril menyebut pemerintah tidak menetapkan target waktu penyelesaian, karena hal ini tidak termasuk prioritas yang harus segera dirampungkan.
Angga Yudha Pratama - Kamis, 09 Oktober 2025
Menko Yusril Sebut Pengadilan Militer AS Akan Adili Hambali Bulan Depan
Indonesia
4 Teroris Ditangkap di Sumut dan Sumbar, Diduga Sebarkan Paham Radikal hingga Dukung ISIS
Mereka diketahui aktif menyebarkan propaganda serta ajakan melakukan aksi teror melalui media sosial, baik dalam bentuk unggahan tulisan, gambar, maupun video yang mengarah pada dukungan terhadap Daulah ISIS.
Dwi Astarini - Rabu, 08 Oktober 2025
4 Teroris Ditangkap di Sumut dan Sumbar, Diduga Sebarkan Paham Radikal hingga Dukung ISIS
Indonesia
Rotasi Besar-Besaran di Pati Mabes Polri, Kabaintelkam, Dankorbrimob hingga Sejumlah Kapolda Diganti
Salah satu rangkaian mutasi penting yakni pergantian pucuk pimpinan Korps Brimob Polri.
Dwi Astarini - Jumat, 26 September 2025
Rotasi Besar-Besaran di Pati Mabes Polri, Kabaintelkam, Dankorbrimob hingga Sejumlah Kapolda Diganti
Indonesia
Bripka Rohmat Pelindas Affan Kurniawan tak Dipecat, Hanya Disanksi Demosi 7 Tahun
Bripka Rohmat pelindas Affan Kurniawan lolos dari pemecatan. Ia hanya dikenakan sanksi demosi tujuh tahun.
Soffi Amira - Kamis, 04 September 2025
Bripka Rohmat Pelindas Affan Kurniawan tak Dipecat, Hanya Disanksi Demosi 7 Tahun
Indonesia
Politik Nasional Kisruh, Mantan Anggota Kelompok Jamaah Islamiyah Ngaku Malah makin Pro-NKRI, Rasakan ‘Sentuhan’ Kebaikan
Cinta tanah air merupakan bagian dari ajaran yang disampaikan Nabi Muhammad SAW.
Dwi Astarini - Minggu, 31 Agustus 2025
Politik Nasional Kisruh, Mantan Anggota Kelompok Jamaah Islamiyah Ngaku Malah makin Pro-NKRI, Rasakan ‘Sentuhan’ Kebaikan
Indonesia
Pejabat Tinggi Polri Dilantik, Komjen Syahardiantono Jabat Kabareskrim, Irjen Asep Edi Resmi Jadi Kapolda Metro Jaya
Merupakan bentuk penyegaran organisasi.
Dwi Astarini - Selasa, 19 Agustus 2025
Pejabat Tinggi Polri Dilantik, Komjen Syahardiantono Jabat Kabareskrim, Irjen Asep Edi Resmi Jadi Kapolda Metro Jaya
Indonesia
ASN Kemenag Jadi Tersangka NII, Wamenag Minta Densus 88 Tidak Gegabah Beri Label Teroris
Densus 88 saat ini menggunakan dua pendekatan, yaitu pendekatan keras (hard approach) dan pendekatan lunak (soft approach)
Angga Yudha Pratama - Jumat, 08 Agustus 2025
ASN Kemenag Jadi Tersangka NII, Wamenag Minta Densus 88 Tidak Gegabah Beri Label Teroris
Indonesia
ASN Kemenag dan Dinas Pariwisata Aceh Ditangkap Densus 88 Antiteror Polri
MZ ditangkap di sebuah warung kopi di Kota Banda Aceh, sedangkan ZA, ditangkap di sebuah tempat penjualan mobil bekas di kawasan Batoh, Kota Banda Aceh.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 05 Agustus 2025
ASN Kemenag dan Dinas Pariwisata Aceh Ditangkap Densus 88 Antiteror Polri
Bagikan