Sains

Teknologi Nuklir Berpotensi Beri Manfaat dalam Riset Arkeologi

Dwi AstariniDwi Astarini - Senin, 19 Agustus 2024
Teknologi Nuklir Berpotensi Beri Manfaat dalam Riset Arkeologi

Kepala Pusat Riset Arkeometri BRIN Sofwan Noerwidi (kanan) dan Peneliti Pusat Riset Teknologi Analisis Berkas Nuklir BRIN Muhayatun (kiri) di Jakarta, Senin (19/8/2024). (ANTARA/Sean Filo Muhamad)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MERAHPUTIH.COM - TEKNOLOGI nuklir bisa dimanfaatkan dalam penelitian arkeologi. Kepala Pusat Riset Arkeometri Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Sofwan Noerwidi menyebut teknologi nuklir dapat membantu meminimalisasi berbagai kerusakan pada cagar budaya yang disebabkan cuaca di wilayah Indonesia.

Untuk itu, BRIN menekankan urgensi pemanfaatan teknologi nuklir guna mempermudah riset arkeologi di Indonesia. "Negara kita berada di wilayah garis Khatulistiwa yang lembap, basah, dan hangat cuacanya. Belum lagi ada perubahan iklim, global warming, dan sebagainya," kata Sofwan, seperti dilansir ANTARA.

Sofwan mengatakan teknologi nuklir dalam arkeologi bisa membantu para periset dalam proses karakterisasi, konsolidasi, dan preservasi pada sebuah benda arkeologi. Karakterisasi, kata Sofwan, bisa dibantu dengan teknologi nuklir untuk melihat keutuhan unsurnya, seperti dalam memastikan keaslian sebuah temuan fosil. "Kita bisa mengetahui komposisi unsur mineral, karena fosil umumnya terdiri atas silika. Kalau belum jadi fosil, unsurnya masih berupa kalsium," ujarnya.

Selain itu, teknologi nuklir, kata Sofwan, juga bisa dimanfaatkan untuk membantu mengetahui bahan asli dari sebuah manuskrip kuno, dengan menggunakan pemindaian sinar X khusus.

Baca juga:

Tur Arkeologis untuk Kaum Naturis di Museum Arkeologi Catalonia



Sementara itu, konsolidasi, jelasnya, merupakan proses penyatuan benda temuan arkeologi yang biasanya berupa fragmen terpisah. Dalam hal ini, teknologi nuklir berperan menentukan bahan yang cocok guna menyatukan benda tersebut. Dengan begitu, benda temuan arkeologi tersebut tidak rusak.

Di samping itu, kata Sofwan, teknologi nuklir bisa membantu penyimpanan atau preservasi sebuah benda temuan arkeologi. “Kita tembak sinar gamma iradiasi pada dosis tertentu agar bisa meminimalisasi kemungkinan pertumbuhan jamur, tapi tanpa merusak benda," ungkapnya.(*)

Baca juga:

Tim Arkeologi Mesir Temukan Mumi Tertua

#Sains #BRIN
Bagikan
Ditulis Oleh

Dwi Astarini

Love to read, enjoy writing, and so in to music.

Berita Terkait

Berita Foto
Peneliti BRIN Siti Zuhro Bicara Optimalisasi Desentralisasi dan Otonomi Daerah
Anggota Badan Pengkajian Fraksi Golkar MPR Firman Subagyo (kiri), Anggota Badan Pengkajian MPR unsur DPD Dedi Iskandar Batubara (kanan) dan Peneliti Utama Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Siti Zuhro (tengah), berbicara dalam diskusi "Konstitusi dan Demokrasi Indonesia", di Ruang Pusat Penyiaran dan Pemberitaan Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (9/10/2025).
Didik Setiawan - Rabu, 10 September 2025
Peneliti BRIN Siti Zuhro Bicara Optimalisasi Desentralisasi dan Otonomi Daerah
Lifestyle
Kayak Manusia, Kucing Juga Bisa Kena Demensia
Temuan ini akan membantu ilmuwan mencari pengobatan baru bagi manusia.
Dwi Astarini - Jumat, 15 Agustus 2025
Kayak Manusia, Kucing Juga Bisa Kena Demensia
Indonesia
BRIN Lakukan Ekspedisi Maritim Pelajari Tsunami Akibat Tumbukan Lempeng Australia–Jawa, Ajak Peneliti China
Ekspedisi bertajuk Collision Process Between the Java and Australia and Its Impacts on Geohazard tersebut dilakukan atas kerja sama BRIN dengan Second Institute of Oceanography (SIO) dari China, dan Universitas Gadjah Mada (UGM).
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 12 Agustus 2025
BRIN Lakukan Ekspedisi Maritim Pelajari Tsunami Akibat Tumbukan Lempeng Australia–Jawa, Ajak Peneliti China
Indonesia
Tinggalkan Kesibukanmu! Fenomena Langka yang Cuma Terjadi Setahun Sekali Akan Menghiasi Langit Indonesia Malam Ini!
Hujan meteor Perseid merupakan peristiwa tahunan yang terjadi setiap Agustus
Angga Yudha Pratama - Selasa, 12 Agustus 2025
Tinggalkan Kesibukanmu! Fenomena Langka yang Cuma Terjadi Setahun Sekali Akan Menghiasi Langit Indonesia Malam Ini!
Lifestyle
Populasi Serangga Terancam Alterasi Pola El Nino yang Dipicu Perubahan Iklim
Artropoda disebut menjadi sumber makanan penting bagi burung dan hewan yang lebih besar.??
Dwi Astarini - Kamis, 07 Agustus 2025
Populasi Serangga Terancam Alterasi Pola El Nino yang Dipicu Perubahan Iklim
Dunia
Arkeolog Temukan Bukti Penyintas Letusan Gunung Vesuvius Kembali Tinggal di Reruntuhan Pompeii
Pompeii setelah tahun 79 muncul kembali, bukan sebagai kota, melainkan sebagai kumpulan bangunan yang rapuh dan suram, semacam kamp.
Dwi Astarini - Kamis, 07 Agustus 2025
Arkeolog Temukan Bukti Penyintas Letusan Gunung Vesuvius Kembali Tinggal di Reruntuhan Pompeii
Indonesia
Tsunami Besar di Selatan Jawa Berpotensi Terulang, Tunggu 200 Tahun Kedepan
Temuan tersebut didapatkannya berdasarkan jejak endapan tsunami purba yang ditemukan dari hasil penelitian beberapa tahun terakhir di berbagai lokas
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 06 Agustus 2025
Tsunami Besar di Selatan Jawa Berpotensi Terulang, Tunggu 200 Tahun Kedepan
Lifestyle
Batu Mars Terbesar di Dunia Dilelang, Terjual Seharga Rp 86,25 Miliar
Dikenal dengan nama NWA 16788, meteorit ini memiliki berat 24,5 kilogram.
Dwi Astarini - Kamis, 17 Juli 2025
Batu Mars Terbesar di Dunia Dilelang, Terjual Seharga Rp 86,25 Miliar
Lifestyle
Jokowi Terkena Alergi Parah, para Ahli Sebut Perubahan Iklim Memperburuk Kondisi Ini
Gejala alergi tak lagi bisa dianggap sepele.
Dwi Astarini - Senin, 23 Juni 2025
Jokowi Terkena Alergi Parah, para Ahli Sebut Perubahan Iklim Memperburuk Kondisi Ini
Fun
Kenapa Kita Suka Share dan Lihat Konten Hewan Lucu di Media Sosial? Ini Jawaban Ilmiahnya!
Sebuah studi dari Concordia University mengungkap bahwa membagikan foto atau video hewan lucu di media sosial ternyata bisa memperkuat koneksi dan hubungan digital. Simak penjelasannya!
Hendaru Tri Hanggoro - Jumat, 13 Juni 2025
Kenapa Kita Suka Share dan Lihat Konten Hewan Lucu di Media Sosial? Ini Jawaban Ilmiahnya!
Bagikan