BRIN Lakukan Ekspedisi Maritim Pelajari Tsunami Akibat Tumbukan Lempeng Australia–Jawa, Ajak Peneliti China

Alwan Ridha RamdaniAlwan Ridha Ramdani - Selasa, 12 Agustus 2025
BRIN Lakukan Ekspedisi Maritim Pelajari Tsunami Akibat Tumbukan Lempeng Australia–Jawa, Ajak Peneliti China

Tim peneliti dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Second Institute of Oceanography (SIO) dari China, dan Universitas Gadjah Mada (UGM) berfoto bersama sebelum melakukan ekspedisi maritim di selatan Nusa Tenggara Timur, yang berada di dekat palung terdalam Samudra Hindia. ANTARA/HO-BRIN

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melakukan riset berupa ekspedisi maritim guna mempelajari tumbukan lempeng Australia–Jawa.

Riset ini untuk melihat dampaknya terhadap potensi bencana geologi, seperti gempa bumi dan tsunami, demi mengantisipasi bencana tersebut di masa mendatang.

Ekspedisi bertajuk Collision Process Between the Java and Australia and Its Impacts on Geohazard tersebut dilakukan atas kerja sama BRIN dengan Second Institute of Oceanography (SIO) dari China, dan Universitas Gadjah Mada (UGM).

"Ekspedisi geosains ini penting untuk memitigasi dan mengurangi risiko dari potensi bencana alam, khususnya yang datang dari laut, seperti yang terjadi saat serangan tsunami besar yang pernah melanda Aceh," kata Kepala BRIN Laksana Tri Handoko melalui keterangan di Jakarta, Selasa.

Baca juga:

Revolusi Pertahanan! BRIN Gebrak Industri dengan Kecerdasan Buatan untuk Tingkatkan Keamanan Nasional

Handoko menjelaskan ekspedisi ini akan meriset wilayah di selatan Nusa Tenggara Timur (NTT), yang berada di dekat palung terdalam Samudra Hindia (sekitar 7.200 meter) dengan aktivitas tektonik yang sangat tinggi.

Hal ini dilakukan untuk mengumpulkan data seismik dan resistivitas. Oleh sebab itu, sebanyak 24 buah seismometer terapung disiapkan untuk merekam gempa alam.

"Para peneliti akan menggunakan teknologi mutakhir, termasuk 30 unit ocean bottom seismometer (OBS) dan 30 unit ocean bottom electromagnetic (OBEM) yang akan ditempatkan di dasar laut," ujarnya.

Ekspedisi tersebut juga menjadi ajang untuk mengembangkan potensi sumber daya manusia (SDM) yang ada, sekaligus menjadi kegiatan dalam rangka mengeksplorasi keanekaragaman hayati dan geosains laut.

"BRIN akan membuat strategi baru untuk mempercepat peningkatan dan pengembangan kapasitas SDM di bidang ini," ucap Laksana Tri Handoko.

Ekspedisi ini melibatkan 22 orang peneliti dari China dan 10 peneliti dari Indonesia, termasuk mahasiswa dan teknisi.

Mereka akan berlayar menggunakan kapal canggih seberat 4.780 ton yang dilengkapi peralatan geofisika seperti air gun besar dan sumber elektromagnetik.

Kapal ini tiba di Jakarta pada 5-6 Agustus 2025 setelah berlayar dari Xiamen, China, sejak 28 Juli 2025.

#BRIN #Tsunami #Bencana Alam
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
Potensi Bencana Hidrometeorologi Meningkat, Pemkab Bima NTB Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana 14 Hari
Status tersebut ditetapkan dalam Keputusan Bupati Bima Nomor 188.45/370/07.04 Tahun 2025, yang ditandatangani Bupati Bima Ady Mahyudi tertanggal 8 November 2025.
Frengky Aruan - Kamis, 13 November 2025
Potensi Bencana Hidrometeorologi Meningkat, Pemkab Bima NTB Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana 14 Hari
Dunia
Setiap Hari Ada 67 Ribu Orang Meninggalkan Rumah Akibat Bencana Dari Perubahan Iklim
Disebutkan bahwa lokasi kamp pengungsian berada di wilayah yang sudah mengalami kondisi cuaca ekstrem atau akan mengalaminya dalam waktu dekat.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 11 November 2025
Setiap Hari Ada 67 Ribu  Orang Meninggalkan Rumah Akibat Bencana Dari Perubahan Iklim
Indonesia
BRIN Tegaskan Komitmen Kawal Program Prioritas Presiden Prabowo Bidang Pangan, Energi, dan Air
Riset dan inovasi akan menjadi tumpuan negara mana pun. Hal itu berkorelasi positif dengan kemajuan ekonomi.
Dwi Astarini - Selasa, 11 November 2025
BRIN Tegaskan Komitmen Kawal Program Prioritas Presiden Prabowo Bidang Pangan, Energi, dan Air
Indonesia
Kepala BRIN Gandeng Kementerian hingga Danantara, Bangun Fokus Riset dan Inovasi
Kolaborasi semua sektor menjadi kunci dalam memperkuat ekosistem riset nasional yang mampu menjawab kebutuhan pembangunan.
Dwi Astarini - Selasa, 11 November 2025
Kepala BRIN Gandeng Kementerian hingga Danantara, Bangun Fokus Riset dan Inovasi
Indonesia
Sejumlah Wilayah Kota Kabupaten di Sumatera Selatan Berstatus Waspada Curah Hujan Tinggi, BMKG Ingatkan Potensi Bencana Hidrometeorologi
"Curah hujan tinggi biasanya diikuti oleh potensi bencana banjir dan tanah longsor atau hidrometeorologi."
Frengky Aruan - Senin, 10 November 2025
Sejumlah Wilayah Kota Kabupaten di Sumatera Selatan Berstatus Waspada Curah Hujan Tinggi, BMKG Ingatkan Potensi Bencana Hidrometeorologi
Indonesia
Bencana Alam di Ciamis Terjadi di 12 Titik pada Minggu, Paling Banyak Tanah Longsor
Bencana hidrometeorologi terjadi di Ciamis menyusul cuaca ekstrem berupa hujan deras dalam beberapa hari belakangan.
Frengky Aruan - Senin, 10 November 2025
Bencana Alam di Ciamis Terjadi di 12 Titik pada Minggu, Paling Banyak Tanah Longsor
Indonesia
Profil dan Karier Arif Satria, Kepala BRIN yang Baru Saja Dilantik Prabowo
Arif Satria baru saja dilantik jadi Kepala BRIN oleh Presiden RI, Prabowo Subianto. Berikut adalah profil dan kariernya.
Soffi Amira - Senin, 10 November 2025
Profil dan Karier Arif Satria, Kepala BRIN yang Baru Saja Dilantik Prabowo
Indonesia
Prabowo Lantik Rektor IPB Jadi Kepala BRIN, Dwiarso Budi Santiarto Jadi Wakil Ketua MA
Prof. Dr. Arif Satria adalah Rektor IPB yang menjabat untuk periode kedua (2023–2028). Pria kelahiran 17 September 1971 ini merupakan Guru Besar Tetap di Fakultas Ekologi Manusia IPB.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 10 November 2025
Prabowo Lantik Rektor IPB Jadi Kepala BRIN, Dwiarso Budi Santiarto Jadi Wakil Ketua MA
Dunia
Gempa M 6,7 Lepas Pantai Sanriku, Jepang Keluarkan Peringatan Tsunami Sore Tadi
JMA juga melaporkan gelombang tsunami setinggi 10 sentimeter telah terpantau di Ofunato, dan gelombang kecil juga mencapai wilayah Miyako, keduanya berada di Prefektur Iwate.
Wisnu Cipto - Minggu, 09 November 2025
Gempa M 6,7 Lepas Pantai Sanriku, Jepang Keluarkan Peringatan Tsunami Sore Tadi
Dunia
Topan Kalmaegi Akibatkan 114 Orang Meninggal dan 127 Orang Hilang di Filipina
Topan ini diperkirakan akan menguat kembali di Laut Cina Selatan sebelum bergerak menuju Vietnam, di mana pihak berwenang sedang mempersiapkan kedatangannya pada Jumat (7/11).
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 06 November 2025
Topan Kalmaegi Akibatkan 114 Orang Meninggal dan 127 Orang Hilang di Filipina
Bagikan