Tari ‘Janger Semara Ratih’ Gambarkan Gejolak Cinta Asmara Pemuda Pemudi

Ikhsan Aryo DigdoIkhsan Aryo Digdo - Sabtu, 29 Juli 2023
Tari ‘Janger Semara Ratih’ Gambarkan Gejolak Cinta Asmara Pemuda Pemudi

Penampilan Tarian Janger Semara Ratih di Auditorium Galeri Indonesia Kaya. (Foto: merahputih.com/Andreas Pranatalta)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

GELORA asmara muda dirayakan seluruh penjuru semesta. Para penari Janger dan Kecak berpasang-pasangan membuka persembahan dengan gerak tari lincah dan nyanyian yang seru mengajak penonton untuk bergembira merayakan cinta.

Kembalikan Baliku membawakan Janger Semara Ratih yang mengangkat kisah Dewa Semara dan Dewi Ratih sebagai dewa dewi cinta di Auditorium Galeri Indonesia Kaya, Grand Indonesia, Jakarta, Sabtu (29/7). Tari ini menggambarkan gejolak cinta asmara para pemuda pemudi yang bergelora, menceritakan Dewa Semara dan Dewi Ratih yang memiliki kekuatan cinta luar biasa, dan memperlihatkan bagaimana kekuatan cinta tersebut merasuki setiap insan.

Baca Juga:

Menyelamatkan Nisan Tionghoa Kuno Lasem

Kembalikan Baliku merupakan gebrakan budaya untuk melestarikan salah satu budaya Indonesia, yakni budaya Bali. Inisiatornya adalah cicit Presiden Soekarno, Syandria Kameron bersama beberapa temannya.

“Kembalikan Baliku mencoba hadir untuk merevolusi seni Budaya Bali yang dapat diserap oleh berbagai kalangan, muda hingga tua,” kata Syandria dalam sebuah video.

Dewa Semara dan Dewi Ratih yang menggambarkan dewa dewi cinta. (Foto: merahputih.com/Andreas Pranatalta)

Dalam pertunjukan tersebut diceritakan pula bahwa tari Janger diciptakan oleh I Gede Dharna sekitar 1920-an di daerah Buleleng, Bali. Tari Janger adalah bentuk nyanyian dari para petani yang bergembira saat panen tiba yang dibawakan dengan cara bersahut-sahutan oleh sekumpulan muda mudi. Dalam perkembangannya, Janger pun menjadi tari pergaulan yang dibawakan dengan berpasangan serta berkelompok.

Mengangkat kisah Dewa Semara dan Dewi Ratih sebagai dewa dewi cinta, struktur tari yang disajikan menjadi tiga bagian. Bagian pertama menggambarkan gejolak cinta asmara para pemuda pemudi yang bergelora, bagian kedua menggambarkan Dewa Semara dan Dewi Ratih yang memiliki kekuatan cinta yang luar biasa, dan bagian ketiga menggambarkan bagaimana kekuatan cinta tersebut merasuki setiap insan.

Baca Juga:

Apresiasi Seniman dan Budayawan, Pemkot Bandung akan Kembali Gelar Anugerah Budaya

Terdapat 12 penari yang terdiri dari enam pria dan enam perempuan. Di satu penampilan, mereka membuat kelompok yang terdiri dari pria dan perempuan, kemudian saling bersahut satu sama lain. Salah satu dari mereka juga kerap dicomblangin bak anak muda zaman sekarang.

Para penari saling bersahutan dalam Tarian Janger Semara Ratih. (Foto: merahputih.com/Andreas Pranatalta)

Setiap babak juga menampilkan sajian Bondres yang kekinian sebagai pengantar cerita. Setiap pemain yang tampil juga mengajak penonton untuk turut mewariskan budaya-budaya Indonesia sejak dini. Dalam kesempatan ini turut hadir Andika Perkasa dan sang istri Diah Erwiany, serta Guruh Soekarnoputra. Ketiganya nampak begitu menikmati pertunjukan dan acapkali memberikan senyuman kepada para pemain.

Tarian Janger Semara Ratih diharapkan bisa menjadi media untuk menyebarkan cinta kasih melalui seni pertunjukan agar terciptanya keharmonisan. (and)

Baca Juga:

Museum Wahanarata Resmi Dibuka, Terapkan Virtual Experience Sebagai Inovasi

#Tradisi
Bagikan
Ditulis Oleh

Andreas Pranatalta

Stop rushing things and take a moment to appreciate how far you've come.

Berita Terkait

Tradisi
Tradisi Yaa Qowiyyu Klaten, Ribuan Warga Berebut Gunungan Apem
Tradisi sebaran apem Yaa Qowiyyu merupakan peninggalan leluhur yang perlu dilestarikan.
Ananda Dimas Prasetya - Sabtu, 09 Agustus 2025
Tradisi Yaa Qowiyyu Klaten, Ribuan Warga Berebut Gunungan Apem
Indonesia
Tradisi Murok Jerami Desa Namang Resmi Diakui Jadi Kekayaan Intelektual Khas Indonesia
Tradisi Murok Jerami digelar setelah panen padi.
Wisnu Cipto - Selasa, 29 April 2025
Tradisi Murok Jerami Desa Namang Resmi Diakui Jadi Kekayaan Intelektual Khas Indonesia
Tradisi
Lebaran Sapi, Tradisi Unik Warga Lereng Merapi Boyolali Rayakan Hewan Ternak
Sesuai namanya, Bakdan Sapi merupakan perayaan khusus untuk hewan ternak milik warga, terutama sapi.
Dwi Astarini - Selasa, 08 April 2025
Lebaran Sapi, Tradisi Unik Warga Lereng Merapi Boyolali Rayakan Hewan Ternak
Indonesia
Filosofi Tradisi Kutupatan Jejak Peninggalan Sunan Kalijaga
Hingga kini tradisi Kupatan masih eksis. Masyarakat muslim berbondong-bondong berpuasa sembari menyiapkan ketupat dengan ragam bentuknya
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 07 April 2025
Filosofi Tradisi Kutupatan Jejak Peninggalan Sunan Kalijaga
Fun
4 Tips Prank April Mop Sukses Mengundang Gelak Tawa
Pastikan April Mop untuk bersenang-senang dan membuat orang lain tertawa, bukan untuk menyakiti atau membuat mereka marah.
Wisnu Cipto - Selasa, 01 April 2025
4 Tips Prank April Mop Sukses Mengundang Gelak Tawa
Tradisi
Tradisi Sungkeman sebelum Puasa Ramadan di Indonesia, Simak Beberapa Manfaatnya
Tradisi sungkeman eksis sebagai bagian kultur budaya lokal Indonesia yaitu 'tata krama'.
Ananda Dimas Prasetya - Sabtu, 01 Maret 2025
Tradisi Sungkeman sebelum Puasa Ramadan di Indonesia, Simak Beberapa Manfaatnya
Tradisi
Mencari Jelmaan Putri lewat Tradisi Bau Nyale, Budaya Khas Suku Sasak
Tradisi Bau Nyale menjadi terkenal dan berkembang pesat karena legenda di baliknya.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 20 Februari 2025
Mencari Jelmaan Putri lewat Tradisi Bau Nyale, Budaya Khas Suku Sasak
Tradisi
Merawat Empati Lewat Tradisi Begawe Nyiwak khas NTB
Masyarakat NTB melakukan Begawe Nyiwak sebagai ekspresi dukungan moral kepada keluarga seseorang yang meninggal dunia.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 17 Februari 2025
Merawat Empati Lewat Tradisi Begawe Nyiwak khas NTB
Tradisi
Mengenal Tradisi Belis di NTT, Mahar yang Harus Disiapkan untuk Meminang Perempuan
Belis dijadikan sebagai penghargaan buat perempuan dari pihak lelaki sebelum melakukan pernikahan.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 13 Februari 2025
Mengenal Tradisi Belis di NTT, Mahar yang Harus Disiapkan untuk Meminang Perempuan
Tradisi
Gotong Toapekong, Tradisi Cap Gomeh khas Banten
Tradisi Gotong Toapekong dilakukan setiap 12 tahun sekali.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 10 Februari 2025
Gotong Toapekong, Tradisi Cap Gomeh khas Banten
Bagikan