Tanda-tanda Awal Demensia yang Tidak Boleh Diabaikan
Perubahan dalam memori dalam demensia melampaui penurunan kognitif terkait usia. (Foto:123RF/olegdudko)
KALAU kamu berusia 35, 55, atau 75 tahun, tidak menutup kemungkinan pernah bertemu tetangga di jalan dan benar-benar lupa namanya. Atau, saat menonton film, kamu sepertinya tidak dapat mengingat fakta tentang musikal Broadway menjadi referensi tapi tahu judulnya ada di belakang otak, di suatu tempat.
Meskipun mungkin terasa seperti ingatanmu menjadi kabur, bisa jadi tidak ada yang perlu dikhawatirkan. “Mulai di usia 30-an, otak mulai menyusut sangat, sangat lambat—bahkan tidak terlihat oleh kebanyakan orang,” kata Elise Caccappolo, Ph.D., profesor neuropsikologi di Columbia University Irving Medical Center.
Baca juga:
Ladies, Ini Beberapa Hal Penting Seputar Menstruasi yang Jarang Diketahui
“Ini dapat mengakibatkan kecepatan pemrosesan yang lebih lambat dan pencarian keterangan yang lambat,” tambah Caccappolo seperti diberitakan prevention.com (20/6). Dengan kata lain, kamu masih memiliki informasi yang tersimpan di kepala, hanya perlu sedikit lebih lama untuk menggalinya.
Diperkirakan ada 54 juta orang yang hidup dengan demensia di seluruh dunia dan diperkirakan jumlah ini akan meningkat menjadi 130 juta pada tahun 2050. Sebanyak 9,9 juta orang lainnya akan mengembangkan demensia di seluruh dunia setiap tahun. Dari jumlah orang dengan demensia tersebut, perubahan dalam memori dan fungsi otak melampaui apa yang dianggap normal dan penurunan kognitif terkait usia.
Baca juga:
Stres dan Cemas Berlebihan Bisa Menimbulkan Penyakit? Ini Kata Dokter
"Untuk seseorang didiagnosis dengan demensia, mereka harus mengalami penurunan signifikan di lebih dari satu area kognitif, dan perubahan itu harus memengaruhi kehidupan sehari-hari mereka," kata Caccappolo. Itu biasanya berarti mereka mengalami masalah memori, serta masalah di area kedua seperti bahasa, fungsi visual/spasial, atau fungsi eksekutif (kemampuan untuk melakukan banyak tugas).
Ada Berbagai Jenis Demensia
Penyakit Alzheimer adalah penyebab paling umum, mempengaruhi antara 60 hingga 80 persen dari mereka yang menderita demensia, tetapi ada jenis lain yang harus diperhatikan:
- Demensia vaskular, ketika serangkaian stroke mengurangi aliran oksigen ke otak;
- Demensia tubuh Lewy, yang disebabkan oleh penumpukan protein abnormal di otak;
- Demensia frontotemporal, yang memengaruhi bagian otak yang bertanggung jawab atas kepribadian dan perilaku.
Ketika seseorang memiliki gejala lebih dari satu jenis, itu disebut demensia campuran. Dalam beberapa kasus, kehilangan memori dan kebingungan dapat disebabkan oleh faktor-faktor yang dapat diobati atau bahkan dibalik, seperti kekurangan vitamin, hipotiroidisme, efek samping pengobatan, dan depresi. (Aru)
Baca juga:
Bagikan
Berita Terkait
Program Pemutihan BPJS Kesehatan Berlangsung di 2025, ini Cara Ikut dan Tahapannya
Prodia Hadirkan PCMC sebagai Layanan Multiomics Berbasis Mass Spectrometry
Senang Ada Temuan Kasus Tb, Wamenkes: Bisa Langsung Diobati
Momen Garda Medika Hadirkan Fitur Express Discharge Permudah Layanan Rawat Jalan
Cak Imin Imbau Penunggak Iuran BPJS Kesehatan Daftar Ulang Biar Bisa Diputihkan
23 Juta Tunggakan Peserta BPJS Kesehatan Dihapuskan, Ini Syarat Penerimanya
Trik Dokter Jaga Imun: Vitamin, Hidrasi & Tidur Lawan Penyakit Cuaca Ekstrem
Kejar Target, Cek Kesehatan Gratis Bakal Datangi Kantor dan Komunitas
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet