Taman Satwa Cikembulan: Ayam dan Merpati Sudah Habis Dikasihkan ke Harimau

Zulfikar SyZulfikar Sy - Sabtu, 31 Juli 2021
Taman Satwa Cikembulan: Ayam dan Merpati Sudah Habis Dikasihkan ke Harimau

Taman Satwa Cikembulan, Garut. (Foto: MP/Instagram @tamansatwacikembulan_official)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Taman Satwa Cikembulan, Garut, Jawa Barat telah lama gigit jari di masa pandemi COVID-19. Sejak awal, taman satwa seluas 5 hektare ini mengalami banyak pembatasan sosial. Puncaknya terjadi pada masa PPKM Darurat yang bersambung ke PPKM Level 4.

Berbagai upaya telah dilakukan oleh manajemen Taman Satwa Cikembulan agar tak bangkrut. Mulai pemotongan gaji karyawan, mengganti pakan yang lebih murah, sampai menguras tabungan.

“Dampak COVID-19 ini besar sekali. Posisi kita sekarang bertahan dengan tabungan. Tapi kalau penutupan terus diperpanjang, kita sudah siapkan skenario terburuk,” kata manajer Taman Satwa Cikembulan Rudi Arifin saat dihubungi, Jumat (30/7).

Baca Juga:

Kebun Binatang Bandung: Tidak Mungkin Semua Satwa Dibiarkan Mati Pelan-pelan

Di antara satwa yang ada di taman satwa ini, pakan yang paling mahal adalah untuk karnivora, yaitu harimau, macan tutul, dan singa. Taman ini punya 8 singa, 3 ekor macan tutul, dan seekor harimau Sumatera.

“Dalam sehari mereka harus makan 5 kilogram daging,” kata Rudi.

Untuk menyiasatinya, manajemen mengganti pakan daging merah dengan daging putih. Daging merah adalah daging sapi atau kambing yang harganya mencapai Rp 130 ribu per kilogram.

“Kalau daging putih itu ayam. Kan harganya jauh lebih murah sekitar Rp 30 ribuan sekilo,” jelas Rudi.

Taman Satwa Cikambulan. (Foto: MP/Instagram @tamansatwacikembulan_official)
Taman Satwa Cikambulan. (Foto: MP/Instagram @tamansatwacikembulan_official)

Ayam sendiri bagian dari satwa yang dipelihara di Taman Satwa Cikembulan. Selain ayam, ada juga merpati dan ikan. Menurut Rudi, satwa peliharaan tersebut terpaksa dikurbankan ke karnivora.

“Kita pelihara ayam dan japati (merpati) habis, termasuk ikan. Intinya mah kita butuh bantuan, tanpa teriak pun kita butuh,” tegas Rudi.

Pemkab setempat, khususnya Bupati Garut, memang sudah membantu. Rudi berharap ada bantuan juga dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

Tentu harapan terbesarnya adalah dibukanya taman satwa untuk pengunjung. Sebab tanpa pengunjung, taman satwa ini praktis tidak punya penghasilan. Sementara operasional, seperti pakan, gaji karyawan, tak mungkin ditunda.

“Kan tidak mungkin satwa kita puasa, harus makan tiap hari. Kita punya karyawan 30 orang tidak mungin tidak digaji, meski dibayar setengahnya. Kita gak bisa WFH karena satwa harus diurus langsung, dikelola, termasuk kesehatannya,” paparnya.

Baca Juga:

Kebun Binatang di Ceko Buat Meeting Virtual untuk Primata

Menurutnya, kondisi bertahan dengan tabungan tidak mungkin terus dilakukan tanpa ada solisi konkret. Seandainya saman satwa ini terus-terusan tutup, manajemen akan mengumumkan kebangkrutannya dan menyerahkan satwa kepada negara untuk dipelihara.

“Total ada 440 satwa, dilindungi dan yang tidak. Semuanya ada 101 spesies,” kata Rudi. (Imanha/Jawa Barat)

Baca Juga:

4 Singa di Kebun Binatang Barcelona Positif COVID-19

#Wisata Garut #Garut #PPKM #COVID-19
Bagikan
Ditulis Oleh

Zulfikar Sy

Tukang sihir

Berita Terkait

Indonesia
Penanganan Penyakit Tuberculosis Bakal Contoh Pola Pandemi COVID-19
Salah satu fokus dalam penanganan Tb adalah memperluas skrining atau deteksi dini. Masyarakat diimbau untuk tidak takut melakukan pemeriksaan, karena TBC dapat disembuhkan dengan pengobatan yang konsisten.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 17 Oktober 2025
Penanganan Penyakit Tuberculosis Bakal Contoh Pola Pandemi COVID-19
Indonesia
Kasus ISPA di Jakarta Naik Gara-Gara Cuaca, Warga Diminta Langsung ke Faskes Jika Ada Gejala
Gejala umum ISPA yang harus diwaspadai meliputi batuk, pilek, nyeri tenggorokan, dan demam
Angga Yudha Pratama - Kamis, 16 Oktober 2025
Kasus ISPA di Jakarta Naik Gara-Gara Cuaca, Warga Diminta Langsung ke Faskes Jika Ada Gejala
Indonesia
Tingkat Kerawanan Bencana Alam di Garut Cukup Tinggi, BPBD Keluarkan Surat Edaran
Kabupaten Garut merupakan daerah dengan potensi terjadinya bencana alam seperti banjir, tanah longsor, cuaca ekstrem, gempa bumi, dan angin kencang cukup tinggi.
Frengky Aruan - Senin, 15 September 2025
Tingkat Kerawanan Bencana Alam di Garut Cukup Tinggi, BPBD Keluarkan Surat Edaran
Indonesia
Kompolnas Dorong Polda Jabar Tuntaskan Kericuhan Saat Pesta Rakyat Pernikahan Anak Gubernur Jabar yang Berakhir Tragis
Ia menekankan pentingnya memberikan kepastian hukum, apakah peristiwa tersebut termasuk tindak pidana atau bukan
Angga Yudha Pratama - Rabu, 27 Agustus 2025
Kompolnas Dorong Polda Jabar Tuntaskan Kericuhan Saat Pesta Rakyat Pernikahan Anak Gubernur Jabar yang Berakhir Tragis
Lifestyle
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID
Gejala long COVID tidak selalu sama pada setiap orang. Sebagian mengalami hanya satu keluhan, seperti sesak napas atau kelelahan (fatigue), sementara yang lain menghadapi kombinasi beberapa gangguan.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 12 Agustus 2025
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID
Indonesia
3 Orang Meninggal dalam Resepsi Pernikahan Anak Dedi Mulyadi, DPR: Jangan Ada yang Ditutup-tutupi
“Kematian tiga orang dalam acara resepsi pernikahan ini adalah tragedi yang tidak bisa dianggap biasa," kata anggota Komisi III DPR RI, Abdullah.
Frengky Aruan - Selasa, 22 Juli 2025
3 Orang Meninggal dalam Resepsi Pernikahan Anak Dedi Mulyadi, DPR: Jangan Ada yang Ditutup-tutupi
Indonesia
DPRD Garut Siapkan Rapat Khusus Bahas Insiden Maut Pesta Rakyat Pernikahan Anak Gubernur Jabar Dedi Mulyadi
Rencana rapat bersama dengan unsur Forkopimda Kabupaten Garut itu untuk menjelaskan dari berbagai pihak terkait, termasuk dari unsur kepolisian.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 21 Juli 2025
DPRD Garut Siapkan Rapat Khusus Bahas Insiden Maut Pesta Rakyat Pernikahan Anak Gubernur Jabar Dedi Mulyadi
Indonesia
3 Orang Meninggal di Pesta Rakyat Syukuran Pernikahan Putra Dedi Mulyadi dengan Wabup Garut
Ribuan warga yang datang memadati lokasi tanpa ada pembatasan atau pengaturan arus massa yang memadai.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 18 Juli 2025
3 Orang Meninggal di Pesta Rakyat Syukuran Pernikahan Putra Dedi Mulyadi dengan Wabup Garut
Indonesia
Warga Marah Kawasan Perhutanan Sosial Gunung Cikuray Dibuka Jadi Jalur Off Road, Segera Lapor Polisi
Para peserta off road telah membuka jalan sepanjang kurang lebih 1,5 kilometer dengan cara membabat hutan dan menyeberangi sungai.
Alwan Ridha Ramdani - Minggu, 13 Juli 2025
Warga Marah Kawasan Perhutanan Sosial Gunung Cikuray Dibuka Jadi Jalur Off Road, Segera Lapor Polisi
Indonesia
Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa
Kemenkes menjabarkan saat ini ada 179 kasus COVID-19, dengan 1 kasus positif dari 32 pemeriksaan yang ditemukan
Wisnu Cipto - Senin, 16 Juni 2025
Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa
Bagikan