Simalakama COVID-19 Jadi Ujian Berat Presiden Jokowi

Eddy FloEddy Flo - Kamis, 23 April 2020
Simalakama COVID-19 Jadi Ujian Berat Presiden Jokowi

Ilustrasi penanganan virus corona (Foto: antaranews)

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih.Com - Kritik terhadap kebijakan pemerintah dalam menangani pandemi COVID-19 terus mengalir dari sejumlah kalangan. Hal itu terungkap dalam diskusi daring yang digelar lembaga kajian ekonomi dan politik, Ethical Politics bertajuk "Blunder Kebijakan Politik COVID-19" pada Rabu (22/4).

Peneliti Sosiologi Ethical Politics Kreshna Manggala Putra mengatakan, masalah sosiologis dalam penanganan COVID-19 mulai muncul sejak tarik ulur kebijakan karantina pada pertengahan Maret 2020.

Baca Juga:

Fase II Anies Tindak Warga dan Perusahaan yang Langgar PSBB

"Kebijakan yang akhirnya mulai diberlakukan pada awal April 2020 yakni PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) belum mampu menertibkan masyarakat lantaran belum diterapkan sanksi tegas," kata Kreshna.

Kreshna Manggala Putra
Peneliti sosiologi Kreshna Manggala Putra (Foto: Dok Pribadi)

Selain itu, kata Kreshna, masih terdapat kultur masyarakat Indonesia yang gemar ‘nongkrong’, berkumpul serta beribadah bersama. Menurutnya, ada beberapa kebijakan alternatif yang bisa diambil oleh pemerintah, antara lain penerapan sanksi tegas serta himbauan dari pemuka agama.

“Tokoh-tokoh sentral di tengah masyarakat diharapkan mampu membentuk norma baru yang bisa diadopsi oleh masyarakat," ujar Kreshna.

Tak hanya perspektif sosiologis, menurut Pengamat Ekonomi Dita Nurul Aini, kebijakan pemerintah dalam penanganan COVID-19 bak buah simalakama. Jika PSBB tidak diberlakukan dan proses industri tetap berjalan maka risiko penularan COVID-19 bisa semakin besar.

"Namun pemberlakuan PSBB memunculkan polemik yakni menurunnya pemasukan para pengusaha yang berakibat pada beban finansial yang tak mampu ditopang dan berujung PHK," ujarnya.

Dita menjelaskan, berdasarkan data IMF April 2020 angka PHK di Indonesia lebih tinggi dibandingkan negara tetangga. Meskipun angka tersebut lebih kecil dari Amerika Serikat.

Angka pengangguran di Indonesia bahkan diprediksi akan meningkat dua kali lipat dari 8,5 juta jiwa pada 2019 menjadi 16,8 juta jiwa pada tahun 2020.

Oleh karena itu Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta jajaran menteri di kabinet Indonesia Maju untuk menyiapkan stimulus bagi sektor riil.

“Sektor apa, mendapatkan stimulus apa, dan bisa menyelamatkan tenaga kerja berapa. Semuanya dihitung. Dan, saya minta diverifikasi secara detail, dievaluasi secara berkala, sehingga efektivitas stimulus ekonomi itu betul-betul bisa dirasakan oleh sektor riil," kata Presiden Jokowi, di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (22/4).

Dita yang juga akademisi Universitas Nasional ini berpendapat sektor riil menjadi sektor yang sangat terpukul akibat pandemi COVID-19.

“Sektor riil jelas sangat terpukul akibat covid-19 karena industri tak dapat beroperasi yang juga berakibat pada krisis finansial perusahaan dan terpaksa memberhentikan karyawan mereka," ungkap Dita.

Sementara, dari perspektif politik, Direktur Program Doktoral Ilmu Politik Universitas Nasional TB Massa Djafar menyebut blundernya kebijakan penanganan COVID-19 oleh pemerintah terjadi sejak Januari 2020 saat virus corona mulai mewabah di Wuhan, Tiongkok.

Baca Juga:

Demokrat Kritik Sejumlah Fraksi di DPR Yang Ngotot Bahas Omnibus Law

“Para pejabat publik sejak awal bersikap meremehkan wabah ini, lalu kebijakan tarik ulur dan tumpeng tindih, dan terjadilah seperti saat ini. Ini persoalan kapasitas," ujar TB Massa.

Menurut TB Massa, jika pemerintah berkomitmen ingin menuntaskan masalah ini, selesaikan dulu pencegahan penyebaran COVID-19 di Tanah Air.

"Serius dalam eksekusi jaring pengaman sosial, dan kawal anggaran jangan sampai ada mafia di dalamnya," tutup TB Massa.(Pon)

Baca Juga:

Demokrat Kritik Sejumlah Fraksi di DPR Yang Ngotot Bahas Omnibus Law

#Presiden Jokowi #Virus Corona #Pembatasan Sosial Berskala Besar #Pengamat Politik
Bagikan
Ditulis Oleh

Ponco Sulaksono

Berita Terkait

Indonesia
Cerita Ajudan Saat Jokowi Pemulihan Sekaligus Liburan di Bali Bersama Semua Cucu
Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) tiba dikediaman Jalan Kutai Utara 1, Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Solo usai berlibur bersama cucunya di Bali, Sabtu (12/7).
Alwan Ridha Ramdani - Minggu, 13 Juli 2025
Cerita Ajudan Saat Jokowi Pemulihan Sekaligus Liburan di Bali Bersama Semua Cucu
Indonesia
Banyak Wamen Rangkap Jabatan jadi Komisaris BUMN, Pengamat Nilai Pemerintahan Prabowo tak Terarah
Kini, banyak wakil menteri yang merangkap jabatan sebagai komisaris BUMN. Pengamat politik menilai jika pemerintahan Prabowo tak terarah.
Soffi Amira - Jumat, 11 Juli 2025
Banyak Wamen Rangkap Jabatan jadi Komisaris BUMN, Pengamat Nilai Pemerintahan Prabowo tak Terarah
Indonesia
Rencana TNI Jaga Gedung Kejaksaan Ditolak, Pengamat: Mereka Bukan Aparat Keamanan
Rencana soal TNI menjaga gedung Kejaksaan kini ditolak. Pengamat pun menilai, bahwa TNI merupakan aparat pertahanan dan bukan keamanan.
Soffi Amira - Selasa, 13 Mei 2025
Rencana TNI Jaga Gedung Kejaksaan Ditolak, Pengamat: Mereka Bukan Aparat Keamanan
Indonesia
Pengamat Sebut Gibran Berpeluang Jadi Lawan Prabowo di Pilpres 2029
Pengamat Politik, Jerry Massie, memprediksi bahwa Gibran akan menjadi lawan Prabowo di Pilpres 2029.
Soffi Amira - Jumat, 25 April 2025
Pengamat Sebut Gibran Berpeluang Jadi Lawan Prabowo di Pilpres 2029
Berita Foto
Anggota Watimpres Era Presiden Jokowi, Djan Faridz Jalani Pemeriksan KPK
Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) era Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi), Djan Faridz usai menjalani pemeriksaan KPK di Gedung Merah Putih, Kuningan, Jakarta, Rabu (26/3/2025).
Didik Setiawan - Rabu, 26 Maret 2025
Anggota Watimpres Era Presiden Jokowi, Djan Faridz Jalani Pemeriksan KPK
Dunia
Ilmuwan China Temukan Virus Corona Kelelawar Baru yang Sama dengan COVID-19, Disebut Dapat Menular ke Manusia Lewat
Virus baru ini berasal dari subgenus merbecovirus, yang juga termasuk virus penyebab Middle East Respiratory Syndrome (MERS).
Dwi Astarini - Jumat, 21 Februari 2025
 Ilmuwan China Temukan Virus Corona Kelelawar Baru yang Sama dengan COVID-19, Disebut Dapat Menular ke Manusia Lewat
Indonesia
Langkah Terlambat PDI-P Memecat Jokowi, Pengamat: Percuma, Dia sudah Tak Punya Power
Pengamat politik sebut pemecatan Jokowi salah kaprah, publik sudah tak kaget dengan kondisi tersebut.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 18 Desember 2024
Langkah Terlambat PDI-P Memecat Jokowi, Pengamat: Percuma, Dia sudah Tak Punya Power
Indonesia
Gus Miftah Terancam Dicopot Prabowo Buntut Umpatannya kepada Pedagang Es Teh
Gus Miftah berpotensi masuk daftar reshuffle kabinet.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 04 Desember 2024
Gus Miftah Terancam Dicopot Prabowo Buntut Umpatannya kepada Pedagang Es Teh
Indonesia
Donald Trump Menangi Pilpres AS, Pengamat: Indonesia Diprediksi Dapat Untung
Pengamat politik Jerry Massie menilai, kemenangan Trump akan menguntungkan Indonesia.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 07 November 2024
Donald Trump Menangi Pilpres AS, Pengamat: Indonesia Diprediksi Dapat Untung
Indonesia
Pulang ke Solo, Jokowi Akan Dilibatkan dalam Kegiatan Kampung oleh Pengurus RT/RW Setempat
Jokowi diharapkan kembali berbaur dengan masyarakat di wilayah setempat.
Frengky Aruan - Selasa, 22 Oktober 2024
Pulang ke Solo, Jokowi Akan Dilibatkan dalam Kegiatan Kampung oleh Pengurus RT/RW Setempat
Bagikan