Seusai Demo Depan Istana, Ratusan Mahasiswa Papua dibawa ke LBH Jakarta Pakai Bus


Ratusan massa asal Papua usai menggelar demo depan Istana Negara (MP/Kanu)
MerahPutih.Com - Sebanyak enam bus dikerahkan untuk membawa ratusan peserta aksi asal Papua. Mereka dibawa dari Istana Negara menuju gedung Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Menteng, Jakarta Pusat. Dari depan istana, para mahasiswa dan elemen masyarakat itu ke LBH untuk audiensi.
Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Harry Kurniawan mengatakan, bus itu difasilitasi langsung oleh Polres dan dikawal 50 aparat Polisi.
Baca Juga: PSI Sebut Pembiaran Ormas Intoleran Bisa Picu Konflik Rasial
"Udah kami kawal dari awal. Polisi persuasif karena mereka juga warga NKRI. Kami kawal ke LBH. Ada enam bus dan diikuti 50 motor," kata Harry kepada MerahPutih.Com di Jakarta, Kamis (22/8).

Perjalanan mereka melewati Jalan Medan Merdeka Selatan, Tugu Tani, Cikini, hingga Diponogoro. Bisa dipastikan, jalanan pun dibuat sesak.
Harry melanjutkan, dirinya belum memastikan apakah akan ada aksi lanjutan lagi.
"Kami tunggu saja. Karena kan informasinya hari ini aja pemberitahuannya. Kalau memang besok datang ya kami kawal lagi. Intinya kami fasilitasi mereka," jelas Harry.
Harry juga tak bisa memastikan, ratusan warga Papua yang bawa bendera bintang kejora ini massa dari mana saja.
"Tadi kami gal ikuti ya. Karena mereka mayoritas warga Papua saja," jelas Harry.

Seperti diketahui, 200an mahasiswa Papua yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Anti Rasisme, Kapitalisme, Kolonialisme, dan Militerisme, meneriakkan Papua Merdeka saat berunjuk rasa di depan Istana Merdeka, Jalan Medan Merdeka Utara, Kamis (22/8).
Menurut massa peserta aksi, referendum adalah cara yang tepat untuk mengakhiri tindakan diskriminasi, rasis, dan pelanggaran hak azasi manusia (HAM) terhadap masyarakat Papua.
Massa menyatakan bahwa rakyat Papua tidak membutuhkan otonomi khusus (otsus). Mereka hanya ingin menentukan nasibnya sendiri.

Baca Juga: KontraS Desak Presiden Jokowi Minta Maaf Atas Tindakan Represif Aparat Terhadap Mahasiswa
Aksi protes atas tindakan diskriminasi dan rasis yang diterima mahasiswa Papua di Malang dan Surabaya, Jawa Timur, terjadi di sejumlah titik di Papua dan Papua Barat.
Di Jayapura, Papua, aksi protes diikuti oleh ribuan orang yang melakukan long march dari Waena menuju Kantor Gubernur Papua. Aksi tersebut berlangsung tertib dan berakhir pada Senin petang.
Sementara di Manokwari dan Sorong, Papua Barat, aksi protes berakhir ricuh. Di Manokwari, kantor DPR Papua Barat dibakar massa, sedangkan di Sorong pengrusakan terjadi di Bandara DEO dan Lapas Sorong dibakar.(Knu)
Baca Juga: Legislator Papua Minta Polisi Usut Aktor Intelektual Kerusuhan di Manokwari
Bagikan
Berita Terkait
[HOAKS atau FAKTA]: Stasiun TV Dilarang Tayangkan Aksi Unjuk Rasa karena Mengandung Unsur Kekerasan
![[HOAKS atau FAKTA]: Stasiun TV Dilarang Tayangkan Aksi Unjuk Rasa karena Mengandung Unsur Kekerasan](https://img.merahputih.com/media/f8/df/4d/f8df4dcb1b53087a074e35b53dcecbd4_182x135.png)
DPRD DKI Awasi Perbaikan Fasilitas Rusak Akibat Kericuhan, Pastikan Tak Melenceng dari Tenggat Waktu

Gedung DPRD DKI Jakarta Digeruduk Demonstran, Tuntut Transparansi hingga Akuntabilitas Pengelolaan Anggaran Publik

Pelaku Aksi Anarkis Terbukti Pakai Narkoba sebelum Merusuh saat Demonstrasi, Polisi: Untuk Tambah Motivasi dan Hilangkan Rasa Takut

Situasi Indonesia Sudah Kondusif Pasca Demo, Istana: Kuncinya adalah Kebersamaan

Polisi Diminta Usut Tuntas Kematian Mahasiswa Amikom, Bonnie Triyana: Tidak Ada Alasan yang Membenarkan Kekerasan Aparat Terhadap Pengunjuk Rasa

Polisi Tembaki Kampus Unpas - Unisba dengan Gas Air Mata, Ketua Komisi X DPR: Kami Sangat Menyesalkan Terjadinya Aksi Kekerasan

Bukti Kerusuhan Dilakukan ‘Penumpang Gelap’ saat Demo Buruh dan Mahasiswa, Polda Metro: Datang dan Langsung Menyerang Polisi

Jadikan Direktur Lokataru Foundation sebagai Tersangka, Polisi: Sudah Sesuai SOP

Dari Jilbab Merah Muda hingga Jaket Hijau: Warna Simbol Perlawanan di Jalanan dan Media Sosial
