COVID-19 Game Changing

Setahun COVID-19, Bisnis Jamu Laris Manis

Ikhsan Aryo DigdoIkhsan Aryo Digdo - Sabtu, 20 Maret 2021
Setahun COVID-19, Bisnis Jamu Laris Manis

Bisnis baru bermunculan di masa COVID-19. (Foto: ISTIMEWA/Dok Pribadi)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

TAHUN lalu pandemi COVID-19 merusak tatanan sosial dan mengganggu roda perekonomian. Seluruh aktivitas lumpuh karena lockdown, karyawan bekerja dari rumah, hingga pemutusan kerja karyawan. Dalam kondisi serba sulit, sejumlah orang tidak mau kalah melawan pandemi.

Kreativitas mereka tidaklah surut meski terhimpit oleh situasi. Ide-ide bisnis pun bermunculan. Mulai dari menjual produk penunjang kesehatan, hingga jual jasa dilakukan demi menambah pundi-pundi uang di masa pandemi. Hal serupa dilakukan oleh seorang jurnalis bernama Retno Hemawati.

Baca juga:

Mpon-Mpon, Olahan Rempah Khas Indonesia Bisa Tangkal Virus Corona?

Meskipun aktivitasnya sebagai jurnalis cukup memakan waktu, ia tetap punya ruang khusus untuk tetap produktif. "Aku enggak suka nongkrong unfaedah. Penginnya produktif terus," ujarnya. Alih-alih memulai bisnisnya di tengah badai Corona, ia justru telah memulai bisnisnya sejak 2016. Kala itu, ia menawarkan masakan tradisional seperti garang asem, arem-arem, hingga sup buah.

Produksi dilakukan dalam skala rumahan di kawasan Cireundeu, Tangerang Selatan. Ia meracik sendiri produk yang dijual. "ini sebenarnya bisa diketawain ya, karena seperti manajemen tukang bakso, ya belanja sendiri, ngolah sendiri, memasarkan sendiri. Tapi percayalah itu nikmat betul rasanya. Kan artinya pendapatan juga buat sendiri," ujarnya.

Jamu laris manis di tengah pandemi. (Foto: Istimewa)

Pandemi COVID-19 ia manfaatkan untuk melebarkan sayapnya menjual produk olahan jamu. Ia mulai menjalin langganan di pasar untuk suplai bahan baku. Hal itu membuatnya tak kesulitan mendapatkan bahan dengan kualitas baik.

"Bikin jamu ini kan sudah jauh sebelum pandemi menyerang. Aku sudah punya langganan. Tinggal kasih daftar kebutuhan bahan. Biasanya untuk stok 3-4 hari. Nanti bahan disiapkan, lalu aku ambil. Aku selalu dapat barang bagus, dipilihkan yang baik-baik sama penjualnya," urainya panjang lebar.

Baca juga:

Masker N95 vs Surgical Mask, Mana Lebih Efektif Cegah Penularan Virus Corona?

Awalnya, produk minuman tradisional Sejiwa hanya dijual di lingkungan kantor Retno di kawasan Kedoya. Kemudian, berkat promosi di media sosial Instagram @sejiwacuisine dan promosi mulut ke mulut, kini produk Sejiwa bahkan merambah hingga Cibubur dan Bekasi. "Selebihnya itu tidak bisa dilayani karena jamu ini tidak pakai pengawet sama sekali, sehingga mudah basi kalau kelamaan di luar. Jadi enggak bisa pakai ekspedisi hingga ke luar kota," jelasnya.

Meskipun belum bisa menjangkau pasar luar kota, bisnis jamu Sejiwa malah bersemi di kala pandemi ini. Menurut Retno, penjualan memang berkembang jauh, terlebih sejak Jokowi merilis jamu mpon-mpon bisa untuk menangkal corona. Dalam sehari, ia bisa menjual paling sedikit 50 botol jamu. "Mpon-mpon buatan Sejiwa sangat light karena sebagian besar yang beli anak muda yang aku yakin enggak tahan aroma temulawak yang sangat menyengat," paparnya

Retno menggunakan manajemen tukang Bakso untuk memulai bisnisnya. (Foto: ISTIMEWA/Dok Pribadi)

Selain mpon-mpon, menu baru Sejiwa, yakni kencur jahe madu + jeruk nipis (kejem) juga banyak dicari. Pada prinsipnya, menurutnya, mpon-mpon dan kejem itu bukan untuk anticorona, tapi bagus untuk meningkatkan stamina. "Kalau staminanya bagus kan kita jadi tahan menghadapi sakit, sakit apa saja, enggak hanya Corona," katanya.

Retno memang tak sekadar menjual jamu. Ia juga kerap menjawab pertanyaan pelanggan seputar jamu. Namun, ia mengakui banyak juga konsumen yang sudah tahu dan paham manfaat jamu, sehingga ia tak perlu lagi banyak menjelaskan.

Konsumen pun sudah punya produk favorit sendiri. Selain itu, masyarakat kini mulai paham bahwa jamu menyehatkan. Hal itulah yang membuat omzet jamu Sejiwa meningkat di kala pandemi ini. "Biarpun gitu, aku sih maunya tak usah lah ada pandemi ini. Jualan jamu ya tetap laris. Orang sehat semua," ucapnya.

Kini, Sejiwa menawarkan 10 varian minuman tradisional seperti jamu kunyit asam, gula asam, sambiloto, bunga telang nipis, jahe wangi, rosella, jus kacang hijau, jeruk nipis + madu, mpon-mpon lengkap dan kejem (kencur jahe madu+jeruk nipis). Dengan botol ukuran 500 ml, jamu racikannya dibanderol dengan harga Rp20 ribu hingga Rp25 ribu. (avia)

Baca juga:

Waspada Corona! Minum Jahe Untuk Tingkatkan Imunitas Tubuh

#Kesehatan #COVID-19 #Jamu
Bagikan
Ditulis Oleh

Iftinavia Pradinantia

I am the master of my fate and the captain of my soul

Berita Terkait

Indonesia
SDM Dokter belum Terpenuhi, Kemenkes Tunda Serahkan RS Kardiologi Emirate ke Pemkot Solo
Pemkot segera mulai menyiapkan kebutuhan tenaga medis, mulai dari dokter hingga perawat.
Dwi Astarini - Senin, 24 November 2025
SDM Dokter belum Terpenuhi, Kemenkes Tunda Serahkan RS Kardiologi Emirate ke Pemkot Solo
Indonesia
DPR Dorong Penindakan Produsen Nakal Jamu, Ingatkan Risiko Kesehatan Masyarakat
Penegakan hukum perlu terus ditingkatkan, terutama terhadap produsen yang secara sengaja mencampur jamu dengan obat-obatan keras yang hanya boleh diberikan melalui resep.
Dwi Astarini - Minggu, 23 November 2025
DPR Dorong Penindakan Produsen Nakal Jamu, Ingatkan Risiko Kesehatan Masyarakat
Indonesia
Program Pemutihan BPJS Kesehatan Berlangsung di 2025, ini Cara Ikut dan Tahapannya
emerintah memberikan kesempatan bagi peserta untuk mendapatkan penghapusan tunggakan iuran sehingga mereka bisa kembali aktif menikmati layanan kesehatan.
Dwi Astarini - Rabu, 19 November 2025
Program Pemutihan BPJS Kesehatan Berlangsung di 2025, ini Cara Ikut dan Tahapannya
Berita Foto
Prodia Hadirkan PCMC sebagai Layanan Multiomics Berbasis Mass Spectrometry
Direktur Utama PT Prodia Widyahusada memotong tumpeng bersama Komisaris Utama PT Prodia Widyahusada, Andi Widjaja saat peresmian PCMC di Jakarta.
Didik Setiawan - Sabtu, 15 November 2025
Prodia Hadirkan PCMC sebagai Layanan Multiomics Berbasis Mass Spectrometry
Indonesia
Senang Ada Temuan Kasus Tb, Wamenkes: Bisa Langsung Diobati
Kemenkes menargetkan hingga akhir tahun ini bisa mengobati 900 ribu orang yang terkena Tb.
Dwi Astarini - Kamis, 13 November 2025
Senang Ada Temuan Kasus Tb, Wamenkes: Bisa Langsung Diobati
Berita Foto
Momen Garda Medika Hadirkan Fitur Express Discharge Permudah Layanan Rawat Jalan
President Director Asuransi Astra, Maximiliaan Agatisianus memberikan pemaparan dalam peluncuran Express Discharge di Jakarta, Rabu (12/11/2025).
Didik Setiawan - Rabu, 12 November 2025
Momen Garda Medika Hadirkan Fitur Express Discharge Permudah Layanan Rawat Jalan
Indonesia
Cak Imin Imbau Penunggak Iuran BPJS Kesehatan Daftar Ulang Biar Bisa Diputihkan
Pemerintah akan memutihkan tunggakan 23 juta peserta BPJS Kesehatan mulai akhir 2025.
Wisnu Cipto - Rabu, 05 November 2025
Cak Imin Imbau Penunggak Iuran BPJS Kesehatan Daftar Ulang Biar Bisa Diputihkan
Indonesia
23 Juta Tunggakan Peserta BPJS Kesehatan Dihapuskan, Ini Syarat Penerimanya
Program penghapusan tunggakan iuran BPJS Kesehatan ini akan dimulai pada akhir 2025
Wisnu Cipto - Rabu, 05 November 2025
23 Juta Tunggakan Peserta BPJS Kesehatan Dihapuskan, Ini Syarat Penerimanya
Lifestyle
Trik Dokter Jaga Imun: Vitamin, Hidrasi & Tidur Lawan Penyakit Cuaca Ekstrem
Selain mengonsumsi nutrisi seimbang, dokter juga mengingatkan pentingnya memastikan tubuh selalu terhidrasi secara cukup selama cuaca ekstrem
Angga Yudha Pratama - Selasa, 04 November 2025
Trik Dokter Jaga Imun: Vitamin, Hidrasi & Tidur Lawan Penyakit Cuaca Ekstrem
Indonesia
Kejar Target, Cek Kesehatan Gratis Bakal Datangi Kantor dan Komunitas
Komunitas-komunitas yang diajak kerja sama juga nantinya dapat melakukan layanan CKG di tempat-tempat strategis, contohnya mall.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 03 November 2025
Kejar Target, Cek Kesehatan Gratis Bakal Datangi Kantor dan Komunitas
Bagikan