DPR Dorong Penindakan Produsen Nakal Jamu, Ingatkan Risiko Kesehatan Masyarakat
ilustrasi. (Foto: Pexels/Nataliya Vaitkevich)
MERAHPUTIH.COM - ANGGOTA Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani Aher menyoroti temuan Badan POM terkait dengan sejumlah produk jamu asam urat yang mengandung bahan kimia obat (BKO) berbahaya. Ia menilai temuan tersebut menjadi peringatan penting agar pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat semakin memperkuat komitmen terhadap keamanan obat tradisional.
?
“Temuan Badan POM ini harus menjadi alarm bersama. Jamu seharusnya menjadi produk alami dan aman. Namun, jika dicampur bahan kimia obat secara ilegal, jamu justru dapat membahayakan kesehatan masyarakat,” ujar Netty di Jakarta, Sabtu (22/11).
?
Menurut Netty, upaya penegakan hukum perlu terus ditingkatkan, terutama terhadap produsen yang secara sengaja mencampur jamu dengan obat-obatan keras yang hanya boleh diberikan melalui resep tenaga medis.
?
“Produsen nakal yang mencampur jamu dengan BKO harus ditindak tegas. Ini bukan sekadar pelanggaran administratif, melainkan menyangkut keselamatan rakyat,” tegasnya.
?
Baca juga:
Badan POM Tarik 19 Produk Herbal Ilegal, Komisi IX DPR Minta Sanksi Tegas bagi Produsen Nakal
Netty menjelaskan penggunaan jamu yang mengandung BKO tanpa pengawasan medis berpotensi menyebabkan efek samping berat, mulai dari kerusakan ginjal dan hati, gangguan hormon, hingga infeksi serius akibat penggunaan obat antiinflamasi secara tidak tepat. “Masyarakat perlu tahu bahwa efek instan bukan berarti aman. Jamu yang terasa langsung manjur justru harus dicurigai karena bisa saja mengandung bahan kimia obat,” katanya.
?
Netty menekankan pentingnya edukasi kepada masyarakat agar lebih berhati-hati dalam memilih jamu, terutama di tengah maraknya produk herbal yang dijual bebas secara daring maupun di pasar tradisional. “Masyarakat harus memastikan produk sudah memiliki izin edar, tidak mengklaim khasiat berlebihan, dan tidak menawarkan hasil instan. Dampak jangka panjang jamu ilegal bisa sangat berbahaya,” jelasnya.
?
Sebagai negara dengan kekayaan tanaman obat, Netty menilai pemerintah perlu terus mendukung industri jamu yang legal dan memenuhi standar keamanan. “Kita punya potensi besar di sektor herbal. Pemerintah perlu terus mendorong produsen jamu yang taat aturan agar bisa berkembang menjadi produk fitofarmaka yang aman, teruji, dan berkualitas,” ujarnya.
?
Netty mengajak pemerintah daerah, platform e-commerce, pelaku usaha, dan masyarakat bekerja bersama memperkuat ekosistem pengawasan obat tradisional.
?
“Keamanan produk herbal adalah tanggung jawab bersama. Semua pihak perlu terlibat agar masyarakat terlindungi dari produk ilegal yang membahayakan kesehatan,” tutupnya.(Pon)
Baca juga:
Badan POM Tindak Tegas 2 Perusahaan Farmasi yang Produksi Obat Sirop Berbahaya
Bagikan
Ponco Sulaksono
Berita Terkait
DPR Dorong Penindakan Produsen Nakal Jamu, Ingatkan Risiko Kesehatan Masyarakat
Viral Penipuan Bakery Gluten Free, DPR Minta Badan POM Bertindak Cepat
Badan POM Tarik 19 Produk Herbal Ilegal, Komisi IX DPR Minta Sanksi Tegas bagi Produsen Nakal
BPOM Larang Edar 15 Obat Pemicu Jantung Hingga Kematian, Catat Nama-namanya!
Dukung Industri Komestik Berdaya, Pemerintah Terapkan Strategi Lintas Stakeholder
Produk Halal Mengandung Babi Beredar di Pasaran, DPR Murka Sebut ini Bentuk Penipuan
Tak Perlu Lagi Beli Obat Sakit Kepala, Sembuhkan Migran Pakai Cara Ini
4 Herbal yang Bisa Atasi Masalah Nyeri Haid
Mengenal Tanaman Kratom Yang Dikonsumsi Warga Kalimantan Yang Jadi Polemik
Data Terkini BRIN, Indonesia Punya 2.850 Spesies Tanaman Obat