Sering Dilakukan tetapi Tidak Disadari, Ini Arti Phubbing


Ilustrasi seseorang asing dengan gawai. (Pexel/ Andrea Piacquadio)
Merahputih.com - Zaman saat ini, gawai merupakan perkakas yang tidak pernah lepas dari kehidupan sehari-hari, namun kondisi ketergantungan seseorang dengan ponsel pintar ini dikorelasikan dengan kesehatan mental. Istilahnya disebut dengan phubbing.
Terkadang seseorang melakukan phubbing tanpa disadari. Biasanya menaruh perhatian penuh pada gawai dianggap menjadi suatu pelarian sementara dari kejenuhan yang ada di sekitar. Padahal jika dibiarkan, tidak baik pada kesehatan mental seseorang dan orang lainnya.
Istilah 'Phubbing' diciptakan oleh McCann Group pada tahun 2012. Ia mendefinisikan phubbing sebagai hinaan terhadap telepon. Di mana seseorang lebih mementingkan gawainya ketimbang memperhatikan interaksi dengan orang lain.
Dilansir dari laman Resilience Lab disebutkan bahwa faktor seseorang melakukan phubbing ada banyak, di antaranya kecanduan ponsel pintar, rasa takut ketinggalan (FOMO), dan kehadiran media sosial di mana-mana.
Baca juga:
Eratkan Hubungan dengan Si Kecil, Terapkan Gerakan 'Satu Jam Tanpa Gawai'
Selain itu, individu melakukan phubbing karena kecemasan sosial sehingga ia beralih ke ponselnya, dan memandang ke bawah ponsel supaya bisa menghindari ketidaknyamanan sosial atau ketidaknyamanan dengan keheningan.
Adapun phubbing karena ketergantungan bisa jadi disebabkan oleh kebosanan. Misalnya, seseorang yang duduk saat makan malam sambil menatap ponselnya mungkin secara tidak sadar menghilangkan kebosanan atau menghindari percakapan yang sulit.
Seseorang melakukan phubbing bukan hanya dalam hubungan pertemanan, kerja, namun juga hubungan romantis hingga keluarga. Maka karena kompleksnya sasaran phubbing ini, fenomena antisosial ini dikaitkan dengan berbagai tantangan kesehatan mental.
Di mana phubbing mengganggu percakapan tatap muka dan menurunkan kualitas interaksi antar pribadi. Hal ini dapat memicu perasaan terkucilkan dan kesepian, yang berujung pada kondisi seperti depresi dan kecemasan.
Tak hanya itu seseorang yang terlalu phubbing dikhawatirkan akan kehilangan kemampuan bicaranya ketika dalam berinteraksi langsung, pasalnya mulai tak biasa untuk berkomunikasi dua arah. (Tka)
Bagikan
Frengky Aruan
Berita Terkait
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menyembuhkan Luka Batin lewat Kuas dan Warna: Pelarian Artscape Hadirkan Ruang Aman untuk Gen Z Hadapi Stres

Mengenal Burnout yang Diduga Pemicu Diplomat Arya Daru Pangayunan Mengakhiri Hidupnya, ini Cara Mengatasinya

Bukan Sekadar Mood Swing Biasa! Ini Beda Bipolar dan Depresi yang Wajib Diketahui

Dinkes DKI Jakarta Ungkap 15 Persen ASN Terindikasi Memiliki Masalah Kesehatan Mental

Ingat! Depresi Bukan Aib, Jangan Resistan Terhadap Pengobatan

Mengenali Gangguan Mental Sejak Dini: Ini Perbedaan Bipolar dan Skizofrenia pada Anak dan Remaja

Apa Saja Gejala Awal Penyebab Skizofrenia Pada Anak-Anak dan Remaja

Ahli Ungkap Gejala Awal dari Gangguan Bipolar I pada Anak-Anak dan Remaja

Pelan Tapi Pasti Hempas Insecure, Ini 5 Cara Mudah Tingkatkan Kepercayaan Diri
